Azka duduk di sofa dengan lesu, ia letakkan ponselnya dimeja dan menyandarkan punggungnya dipunggung sofa. Matanya menatap lurus ke depan. Kini ia sudah ada dirumahnya sendiri.
Bayangan Yuda saat tadi bersamanya berkelebat dengan nyata, Azka sebenarnya ingin mengatakan bahwa ia masih mencintai Yuda. Namun mengapa semua terasa sulit.
Flashback on
"Sayang kamu tu dibilangin kok susah sih"
Yuda menarik buku Azka dan memperlihatkan pada Azka"Coba liat, ini sama ini tu jangan dibagi nanti nggak ada hasilnya. Yang dibagi itu ini"
Ucap Yuda menunjukkan rumus matematika pada Azka. Yah, sekarang Azka dan Yuda sedang belajar bersama dirumah Azka."Oh gitu"
Ucap Azka menarik bukunya kembali.
"Kamu kok bodoh banget sih sayang""Emang, Trus kenapa kalo aku bodoh" Azka bertanya pada Yuda namun matanya menatap pada bukunya. Dasar nggak sopan.
"Ya makanya belajar, masak pacarnya Yuda bodoh sih"
Azka menatap Yuda dengan rasa terheran, memangnya kalau jadi pacarnya Yuda harus pintar dulu??? Batu bisa di sandingkan dengan Yuda...
"Kamu nggak suka punya pacar bodoh, ya udah jangan pacaran sama aku"
Ucap Azka dengan entengnya."Kok kamu ngomong gitu, kamu minta putus"
Yuda menaruh penanya dan menatap Azka dengan tajam."Enggak"
Jawab Azka kembali menatap bukunya."Trus maksudnya apa kamu ngomong gitu, aku cuma mau kamu itu belajar. Jangan salah tangkep gini dong Azka" seketika Azka menatap Yuda dengan bertaut alis.
"Aku nggak salah tangkep, emang aku ngomong minta putus?? Enggak kan"
"Ya kamu ngomongnya tadi jangan pacaran sama kamu, itu artinya kamu minta putus kan"
"Yang salah tangkep itu kamu bukan aku, kenapa aku yang disalahin sih" Azka juga ikut marah.
"Aku cuma nyuruh kamu belajar Azka"
"Aku tau tapi cara kamu itu salah Yud, kamu kira aku nggak tersinggung apa. Coba aja kamu yang bodoh terus aku ngatain kamu kayak tadi, pasti perasaan kamu juga sakit"
Azka menutup bukunya dengan kasar dan beranjak masuk ke kamar tanpa menghiraukan Yuda yang masih duduk di sofa.BRAK
Gebrakan pintu terdengar dengan jelas, Azka benar-benar marah kali ini. Yuda menutup bukunya dan mendekati kamar Azka, ia buka kenop pintu yang tak terkunci itu. Gadisnya sedang tengkurap di ranjang. Yuda mendekat dan duduk ditepian ranjang.
"Maaf aku salah, kamu nggak usah marah kayak gini dong Azka kayak anak kecil"
Ucap Yuda mengusap punggung Azka, Azka bangun dan bersila didepan Yuda."Pulang"
Azka menyuruh Yuda pulang dengan keadaan marah"Kamu marah"
"Kamu pikir diomongin kayak gitu nggak marah, coba aku yang ngomong gitu ke kamu. Marah nggak"
"Iya aku minta maaf sayang"
Yuda meraih tangan Azka namun ditepis dengan Azka"Pulang sana, gue capek mau tidur"
Azka kembali merebahkan tubuhnya tak menghiraukan Yuda yang masih setia disampingnya. Azka sakit hati ya jelas lah.Flashback of
Azka masih memejamkan matanya dengan tenang, semua kenangan tentang Yuda selalu menari-nari dimatanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Everything
RandomTahap perbaikan.... Konten Dewasa ⚠️⚠️🔞🔞🔞 Nggak terlalu pandai buat cerita , ini berdasarkan kehidupan pribadi seseorang aja Langsung baca aja 😊😊😊