Makasih loh buat kalian yang udah vote, coment sama follow. Suer aku bengek liat komentar kalian yang bilang
-
-
-Sudah genap sebulan Alfa berada di New York. Selama itu juga ia tidak memberi kabar apapun pada Dara, hubungan keduanya juga tampak semakin buruk. Tidak ada yang berusaha untuk saling berkomunikasi, ah ralat. Sebenarnya Dara selalu berusaha untuk menghubungi Alfa, hanya saja laki-laki itu selalu menjawab kalau sedang sibuk.
"Kenzo dirumah yah sama oma, mommy mau keluar sebentar"
"Iya mom"
"Anak pinter. Yaudah mom pergi dulu yah," Dara berjalan keluar menuju mobil. Hari ini Dara memutuskan untuk berbelanja bahan makanan sekalian juga melupakan masalah rumah tangganya walau hanya sebentar. Bumil itu menggunakan kaos putih polos kebesaran, celana kain bermotif, tas selempang kecil, juga Flatshoes. Ah dan jangan lupakan ikat rambut hitamnya yang melekat di tangan kiri.
"Hati-hati nak, jangan kecapean" teriak Zeline dari arah taman melihat mobil ferari hitam keluar dari halaman rumah.
"Oma--" panggil Kenzo
Zeline tak langsung menjawab. Ia berjalan menuju kamar cucunya dan menemukan bocah itu tengah bermain. "Kenapa hm,?"
"Ken lapel, tadi udah mam cuman lapel agi"
"Bentar yah oma ambilin dulu"
* * * *
Dara mengetuk jari telunjuknya di dagu. Bumil itu tampak tengah berpikir, satu tangannya memegang selai cokelat, dan tangan yang satunya lagi memegang selai Kacang. "Cokelat apa kacang,?" Tanya Dara pada diri sendiri
"Eum--cokelat aja deh kayaknya, enakan dia ketimbang kacang"
Ia berjalan menuju kasir lalu membayar semua belanjaannya. Saat akan membawa semua barang ke dalam bagasi mobil, ia di kejutkan dengan keberadaan seorang lelaki yang tengah bersandar di belakang mobilnya sambil bersedekap dada dan menutup mata.
"Permisi, bisa minggir dari mobil saya ga? Berat nih barang-barangnya"
Netra biru itu terbuka. Tatapannya tertuju pada Dara, sedangkan Dara yang ditatap seperti itu hanya mengerjap polos
"Kamu hamil,?" Tanya lelaki bernetra biru itu sambil menatap bergantian perut dan wajah Dara.
"Enggak mas, ini saya lagi bawa beban"
"Bebannya banyak ya,? Sini saya bantu"
Keduanya tertawa kecil, laki-laki itu lalu mengambil semua kresek belanjaan Dara dan membuka Bagasi lalu memasukan barang-barang itu ke dalamnya
"Eh nama lo,?"
"Saga. Lo?"
"Dara"
"Oh. Gue cuman mau ingetin lo lagi hamil, jangan kebiasaan ngelakuin apa-apa sendiri"
Dara tersenyum seraya mengangguk. "Makasih udah ingetin"
"Btw gue duluan yah, anak gue sendiri tadi cuman dia sama oma nya. Kasian kan ngerepotin terus,"
"Hati-hati"
Tidak ada sahutan, Dara hanya mengacungkan jari jempolnya kemudian masuk kedalam mobil dan segera pergi
Lelaki bernama Saga itu menatap mobil hitam yang sudah hilang dari pandangan sambil tersenyum miring. "Liat aja, gue bakal bales semua perbuatan lo Alfa"
* * * *
Ketika sebagian besar orang tertidur saat hujan, Dara malah sibuk memasak di temani suara petir. Setelah tadi berbelanja, Dara langsung mengambil anaknya untuk pulang ke rumah. Ia tidak bisa jika harus menyusahkan ibu mertuanya dengan berlama-lama di rumah mewah mertunya itu
"Mommy, Ken angen dad. Kata mom udah mau taun balu,"
Hanya kalimat pendek tapi itu mampu membuat hati Dara serasa dicabik. Ia menangis mendengar perkataan anaknya. Lima menit yang lalu dia sudah berulang kali mencoba menelpon Alfa, tapi tidak ada hasil.
Ting!
Bunyi notifikasi pesan masuk di hp Dara. Bumil itu langsung saja membuka isi chat dan mendapat kabar kalau Alfa tiga hari lagi akan segera pulang.
"Aku pulang 3 hari lagi"
"Beneran,? Bawain oleh2 ya ;)"
"Iya. Ohya aku ada kabar bahagia buat kamu"
Dara tersenyum senang. Dia pikir Alfa sudah berubah, ternyata suaminya itu hanya sibuk karna kerjaan jadi mungkin agak sensitif jika di ganggu.
"Kabar bahagianya apa ?"
"Aku pulang bareng Fani. Dia hamil anak aku,"
"Sampe sana tolong bantu siapin acara pernikahannya ya, takut dia di bully sama tetangga karna perutnya sekarang udah gede"Nafas Dara tercekat. Sesuatu di bagian dadanya seolah baru saja ditikam pisau. Kalau sudah begini, apa yang mau di pertahankan? Yang bisa ia lakukan hanyalah menangis sambil menggendong Kenzo yang beberapa menit lalu merengek minta di gendong.
"Dikit lagi Ken punya mommy baru, selamat yah sayang," Dara mencolek hidung anaknya gemas. Bibirnya tersenyum namun sangat berbeda dengan matanya yang terus meneteskan cairan bening
"Kalo mommy udah ga ada, nanti Ken jagain ade yang di dalem sini yah. Jangan biarin siapapun nyentuh adenya Ken. Janji,?" Kenzo memandangi wajah ibunya dengan pandangan tidak mengerti tetapi mulutnya tetap menjawab pertanyaan dari sang mommy.
"Ia Ken janji""Mommy nanti bakal pergi jauh.. banget, pesan mom buat Ken, nanti harus jadi cowok yang setia, jangan nakal. Harus sopan sama cewek. Kalau Ken jahat sama cewe nanti mom sedih"
Walau ia tau Kenzo tidak mengerti apa yang dia ucapkan, tapi setidaknya ia merasa lega mencurahkan semua isi hati pada anaknya.Kenzo memang tidak bersuara menanggapi semua curhatannya, tapi ia meresponnya lewat gerakan tangan mungilnya dan mengusap air mata di wajah Dara. "Angan nangis"
Dan jika saatnya tiba, Alfa pasti akan menyesal. Tapi jika itu terjadi, author bisa menjamin kalau Dara sudah pergi jauh meninggalkan keluarga kecilnya sendiri. Ia akan pergi mencari kebahagiaan
HAPPY NEW YEAR🎈🎈
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepmother
Teen FictionDara, gadis SMA yang tiba-riba mendapat panggilan baru saat berada di taman. Mommy, apa kalian percaya kalau Dara dipanggil seorang bayi dengan sebutan itu ? Cerita Mommy ini sama sekali tidak saya revisi. Bener-bener cuman muncul ide diotak trus la...