"Mau belanja bareng gak ?"
Mendengar kata belanja sontak membuat Dara yang tengah bermalas-malasan di atas ranjang langsung meloncat kegirangan
"Mau dong. Emang kapan ? Sekarang ? Bisa aja sih"
Alfa mengangguk kemudian memberi kode agar Dara segera bersiap
Setelah selesai bersiap, gadis itu berjalan ke arah Alfa sambil tersenyum riang. Tangannya menengadah seolah sedang meminta sesuatu. Dan memang niatnya itu untuk meminta.
"Apa ?"
"ATM dong. Apalagi"
Alfa mengernyit heran.
"Kamu gak berpikir kalau bakal pergi sendiri kan ?"
Entah kenapa mendengar ucapan Alfa barusan sedikit menimbulkan perasaan was-was dalam diri Dara.
"Ya emang kita belanja sendiri-sendiri kan ? Cuman ke Supermarketnya bareng."
"Kita sama-sama. Kalau kamu mau beli keperluan kamu silahkan. Intinya barengan. Aku gamau di cap Jomblo"
"Hih, udah Duda juga masih belagu"umpat Dara
****
Hawa dingin dan orang yang berlalu lalang selalu menjadi ciri khas ketika memasuki Supermarmet. Alfa menggendong puteranya dengan tangan bagian kiri. Lalu tangan kanannya digunakan untuk menggenggam tangan calon istri. Hal itu membuatnya kelihatan seperti hot dady apalagi penampilannya yang sedikit amburadul membuat beberapa orang sempat tersenyum malu bahkan ada yang dengan berani mencium pipi baby Kenzo lalu kabur takut di marahi dadynya.Dara mendorong troli dengan semangat. Setiap barang yang di laluinya pasti akan di ambil.
"Kenzo mau makan buah Pear gak ?"
Bayi itu tidak menjawab. Ia hanya menatap polos pada momy nya sambil berkedip tidak mengerti
"Iya Kenzo mau" Dara meniru suara bayi. seolah si bayi sedang menjawab pertanyaannya
"ALFA"
Dara terlonjak kaget mendengar suara teriakan seorang wanita asing. Wanita itu kelihatan lebih tua tiga tahun darinya,ia berlari dari arah pintu kemudian memeluk Alfa erat. Dara mengernyit heran, namun sesaat kemudian mengedikkan bahu acuh. Mungkin wanita tersebut adalah hal yang privasi bagi Alfa, dan Dara menghargai hal itu dengan tidak membogem wajah wanita yang sedang bergelayut manja di lengan calon suaminya.
"Lepas"
"Gak. Aku kangen sama kamu Al"
Daripada kerepotan mengurus si tante girang yang lebih terlihat seperti bayi besar, Dara memutuskan untuk mengambil alih tubuh baby Kenzo.
"Al, gue ke sebelah sana dulu."
Alfa tampak merasa bersalah ketika Dara mengambil alih tubuh anaknya dan beranjak pergi. Ia ingin menahan tapi Dara malah melarangnya dan berkata bahwa ia harus menyelesaikan masalahnya sekarang juga.
"Ikut gue sekarang" Alfa menyeret tubuh wanita yang sedang bergelayut di lengannya kemudian menghempaskannya ke tanah. "Maksud lo apa pegang-pegang tangan gue ?"
"Emangnya salah ? Lagian kita juga masih saling cinta kan. Dan satu lagi, jangan bilang cewek jelek tadi itu calon kamu ? Astaga Alfa, setelah kita pisah selera kamu udah zonk gitu. Tapi gapapa sih, kita bisa jadiin dia baby sitter nya anak kita"
Bulu kuduk Alfa meremang membayangi ia kembali pada pelukan sang mantan istri. Alfa dengan segera menyodorkan sejumlah uang tunai dan langsung di sambut wanita itu dengan sumringah. Ia senang, karena tujuan datang menemui Alfa bukan karena ingin balikan ataupun mengganggu hubungan rumah tangga mantan suaminya. Ia hanya ingin di berikan uang dengan jumlah besar, contohnya seperti sekarang, saat Alfa memberikan dirinya uang tunai berjumlah tiga juta ples dengan Blackcard, yang bisa di pastikan isinya tak tanggung-tanggung
***
"Nahkan apa gue bilang, ini cewe pasti simpanan om-om. Tuh liat udah gendong anak aja"
Awalnya biasa saja. Tapi makin lama, Dara merasa kalau perkataan pedas itu dilontarkan untuknya. Dan benar saja, setelah berbalik arah, Dara bisa melihat dengan jelas Louisa sedang menatapnya tajam sambil tersenyum sinis. Jangan lupakan, dua antek-anteknya yang selalu dan senantiasa berada di kanan kiri
"Hai Louisa. Mau belanja juga ?"
"Gak.lagian ga sudi belanja setempat sama lo"
"Yaudah keluar sana. Jan bikin sesak di dalem sini"
"Mulut lo tuh anjing di filter dulu kalo mau ngomong"
Kata-kata Loisa barusan tidak luput dari pendengaran Dara. Gadis itu menguncir rambutnya tinggi-tinggi, kemudian menaikan lengan bajunya sebatas siku.
"Plak"
Dara terkekeh pelan melihat cap sendalnya ada di pipi bagian kiri Loisa. Matanya sibuk menelusuri setiap inci wajah Loisa sambil tersenyum ramah.
"Maafin banget yah, soalnya lo ngomong ga di filter sih. Kan kasian anak gue denger umpatan jelek dari cecan model elo"
Antek-antek Loisa mulai gelagapan ketika tatapan Dara beralih pada mereka. Gadis itu bahkan terlihat semakin menyeramkan ketika menaruh bayi yang ada di gendongnya ke atas rak makanan
Dari jauh Alfa bisa melihat seorang gadis tengah meringis kesakitan setelah habis di geplak oleh calon istrinya. Cowok itu terus menatap tanpa berniat menghampiri, namun setelah melihat anaknya yang tiba-tiba duduk anteng di atas rak makanan seketika membuat jantung Alfa berjoget tak karuan.
"Mch, kenapa kamu narohnya di rak itu sih ? Yang lebih tinggi lagi dong, biar orang-orang liat ada bayi ganteng singgah Supermarket"
Pelayan Supermarket yang melihat itu langsung mengguncang tubuh Alfa, memohon agar anaknya segera diturunkan. Selain karena bisa membuat para pelayan di pecat, hal tersebut juga bisa membuat sang bayi terluka
"Ki-kita pamit dulu"
Dara menatap kepergian Loisa dan dua antek-anteknya. Matanya kembali mengarah ke atas rak makanan dimana anaknya sedang duduk anteng sambil mengisap jari
"Sana ambil anak aku. Awas kalo sampe jatoh"
"Dibikin lagi lah. Ribet amat"
"Bengek"
-----
Bersambung
See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepmother
Teen FictionDara, gadis SMA yang tiba-riba mendapat panggilan baru saat berada di taman. Mommy, apa kalian percaya kalau Dara dipanggil seorang bayi dengan sebutan itu ? Cerita Mommy ini sama sekali tidak saya revisi. Bener-bener cuman muncul ide diotak trus la...