*3*

66.7K 5.4K 177
                                    

"Momi.. mam"

Dara membelalak saat mendengar ucapan bayi yang ada di gendongannya. Gadis itu menatap sahabatnya memohon bantuan, namun Fani justru mengedikkan bahu acuh.

"Kak ini anakmu minta di susuin, kasih dia susu formula dong" ucap Dara kesal

"Kenalin nama aku Alfaro Georgi"

"Ga nanya mas. Aku tadi bilang kasih susu formula ke anakmu gih" ketus Dara. Orang nanya apa, yang dijawab apa, memang yah semakin tua seseorang akan semakin lemot pemikiran mereka

Fani menatap dua sejoli di hadapannya jengkel lalu kembali menggigit kuku nya. Ish dasar jorok

"Kenzo ga minum susu formula. Nanti dia muntah"

"Lah ? "

"Dia masih asi, yang bener aja bayi tiga belas bulan udah kamu suruh minum susu formula"

"Terus gimana kak ? Ini nanti dia nangis terus baju aku jadi basah. Lagian mamanya ke mana sih, ngerepotin aja "

Fani menatap nyalang ke arah Dara. Seharusnya sahabatnya itu lebih bersabar mengahadapi bayi yang ada di gendongannya bukan malah mengomel. Lagian mau bicara sebanyak apapun juga yang namanya bayi pasti ga bakalan ngerti. Apalagi kalo ngomongnya pake ngumpat segala

"Mo..mi nenen"

Baby kenzo terus mendusel dusel wajahnya di area leher Dara membuat Dara menggeram.

"Kamu nyusuin Kenzo yah. "

Ucapan tersebut sontak membuat Dara terlonjak kaget, bukan hanya Dara, Fani pun sama kagetnya dengan Dara. Yang benar saja pelajar Sma di suruh menyusui seorang bayi, gila mungkin

"Astaga kak, ini anak siapa ? Yang buat siapa ? Yang hamil siapa ? Yang ngelahirin siapa ? Yang di panggil momy siapa ?" Omel Dara

"Aku tau ini sulit buat kamu. Tapi aku mohon, anak aku dan ibunya ga mau ngakuin kalau kenzo anaknya. Dari lahir sampe sekarang dia ga pernah minum asi dia selalu di kasih susu formula dan hasilnya dia selalu muntah-muntah. Sampe akhirnya aku putusin buat beli asi ibu-ibu buat stok anak aku. Aku mohon tolong aku Dar.."

"Aduh kak gimana yah, bukannya gak mau tapi emang gak mau sih. Kenapa kakak gak ngelanjutin aja beli asi di ibu-ibu, kenapa sekarang malah minta saya ngasih asi ke anak kamu ?"

"Aku gatau Dar. Dari semalem dia terus-terusan panggil'momy' dan hanya kamu yang di panggil gitu. Terus dia ga mau asi yang udah aku beli dari ibu-ibu padahal biasanya dia mau tapi semenjak ketemu kamu dia udah gamau lagi"

"Lah anjir kok jadi saya ?"

Fani menggeplak lengan Dara kuat membuat sang empunya tangan meringis sakit

"Ada bayi gaboleh ngumpat"

Seketika itu juga senyum Dara mengembang

"Kak, gimana kalo sahabat saya yang ngasih asi ke anak kakak, saya liat sahabat saya ini punya aura keibuan"

Fani melotot tajam sedangkan Alfa hanya mengiyakan saja

"Halo bayi ganteng, kamu pindah ke tante yang di sebelah yah"

Dara memberikan bayi tersebut ke arah sahabatnya sedangkan si bayi yang tengah terpejam sambil mengisap jempol langsung membuka mata

"Mo..my hua...mo..my..hiks"

Baby Kenzo meronta minta di lepaskan dari gendongan Fani, tangannya terulur ke arah Dara sedangkan Dara malah sok-sokan sibuk dengan handphonenya

"Dar..please kasian anak lo "

"Lah anak gue gimana bambang. Itu anak lo, tuh buktinya dia di gendongan elo "

"Sabar fani sabar" fani menghela nafas sambil menepuk punggung baby kenzo lembut

"Momy..hiks"

Hampir lima menit, Dara pikir bayi itu akan berhenti menangis tapi justru sebaliknya, baby Kenzo terus menatap ke arahnya dengan air mata berjatuhan sambil sesekali menarik lengan baju Dara agar gadis itu berbalik dan mau mengambilnya dari gendongan Fani

"Aduh iya deh sama kakak, udah jangan nangis " ketus Dara kemudian menggendong baby kenzo

"Momy ..."

Baby kenzo tertawa girang sambil menepuk tangannya, sesekali ia mencium pipi Dara membuat sang empunya wajah hanya bisa tersenyum paksa

"Nah udah sampai. "

Dara dan Fani mengangguk
Fani turun duluan sedangkan Dara masih harus melepaskan pelukan baby Kenzo di lehernya

"Kak ini anak kamu kok lengket banget sih "

"Sama momy nya yah gapapa" sahut Alfa, dady dari si bayi

"Enak aja. "

"Momy hiks..mo..my"

Dara baru tau kalau ternyata baby Kenzo mengerti bahwa ia harus pergi. Mungkin itu yang membuatnya menangis. Sekarang cara satu satunya agar bayi itu mau melepas pelukannya adalah dengan membujuknya

"Hallo baby boy. Momy sekolah dulu yah, baby jangan nakal . Semoga nanti kita gak ketemu. Bye "

Langkah Dara tertahan ketika sebuah tangan mungil menarik kerah seragamnya

"Apalagi sih ?"

"Um momi um "

"Maksut dia,cium" jelas Alfa

Dara menendang pintu mobil kesal tapi tetap mencium si bayi kemudian berlari pergi.

Yaiyalah dia lari, kalau jalan mah yang ada nanti bajunya kembalu ditarik terus diminta cium sama bayi berusia satu tahun itu

StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang