*37*

16.2K 1.1K 79
                                    

Hampir aja lupa sekarang jadwal up!

****

"Boleh duduk ?" Tanya Alfa canggung, pasal nya semenjak masalah muncul hubungan keduanya menjadi tidak stabil

"Ya duduk aja lagian bukan aku yang beli sofa nya jadi ga perlu minta izin" jawab Dara acuh, wanita hamil itu kembali fokus mengoles wajahnya dengan skincare

"Aku pengen ngomong sama  baby, boleh engga ?"

Lagi dan lagi Dara dibuat jengkel dengan pertanyaan Alfa. "Kalo ngerasa punya tanggung jawab sama bayi ini ya gapapa"

Alfa mengangguk. Dia tau sudah banyak kesalahan yang sudah ia lakukan sehingga Dara menjadi seperti ini

"Hello baby, how are you? Em.. umurnya udah berapa ?"

"Umur kandungan Fani berapa ?" Tanya Dara

"Sekarang udah masuk bulan ke-7"

Dara tersenyum sinis, giliran tanya usia kandungan Fani, Alfa tau. Sedangkan umur anak kandungnya tidak tau. "Lebih sebulan dari Fani"

Raut wajah kecewa yang ditampilkan Dara cukup membuat Alfa merasa bersalah. Dia sendiri juga bingung kenapa bisa hafal umur kandungan Fani

"Jangan balas dendam lagi, ga akan selesai kalo gitu terus."

"Aku ga akan maafin dia, sahabat kamu yang udah ngancurin hubungan kita"

Setetes cairan bening jatuh di pipi berisi nan mulus milik Dara, "trus kamu apa ? Pemersatu hubungan ?"

****

Genap dua hari Fani disekap namun bedanya sekarang wanita itu ditemani Saga dengan keadaan kaki juga tangan diikat

"Andai lo berdua ga hidup gue yakin keadaannya ga bakal runyem kayak gini"

Perut buncit Fani menjadi tempat satu-satunya yang ingin ditatap Saga. Bahkan ketika ia diberi 5 bogeman tatapannya tetap tertuju ke tempat persinggahan calon anak

"Lu harus doa banyak karna biasanya karma nurun ke anak"

Barulah setelah itu Saga mengalihkan tatapannya. Ia sedikit menggeram namun langsung meringis karna bagian pipinya di pukul menggunakan tongkat base ball

"Liat aja Dara bakal mati ! Kalian ga akan hidup bahagia"

"Shit"

Bukannya diam Saga malah terus bersuara dan membuat mereka semua menggeram kesal. Entah apa yang ada di otak lelaki blasteran itu hingga berniat untuk melukai wanita yang sama sekali tidak pernah berbuat masalah padanya

Fani menatap Saga dan teman-teman Alfa bergantian, disini dia juga korban. Dia hamil anak Saga, dan Saga adalah mantan sahabat Alfa yang sekarang musuhan. Lelaki itu mengancam jika tidak menggoda Alfa dan merebut lelaki itu dari Dara maka kandungannya yang akan menjadi taruhan. Sekarang coba jelaskan apa yang harus dia lakukan selain mengiyakan permintaan itu

Fani menangis tertahan, tapi bagaimanapun juga dia yang salah.  Seharusnya ia tidak terlibat pergaulan bebas di luar negri dan bisa menyelesaikan studi nya dengan benar. Ia yang salah karna mengandung anak dari seorang penjahat.

Dan alasan kenapa Fani tidak memberitau masalahnya pada Dara adalah karna Saga mengancam jika ia membeberkan hal apapun pada Dara maka kandungannya yang akan menjadi taruhan

"Jangan apa-apain Dara please.." Fani meringis karna ujung bibirnya sobek

"Diam! Udah berani ngelunjak hm?"

Fani menggeleng cepat ia bingung harus bagaimana mau meminta pertolongan teman-teman Alfa masalahnya mereka semua sudah keluar

Saga menatap perut buncit Fani lalu membuang muka. " kamu harus bisa bikin Alfa sama Dara cerai"

StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang