"mommy" teriak Kenzo saat melihat Dara
"Lagi main ya sama uncle Oland ?" Tanya Dara seraya tersenyum. " Main sama mommy yuk, kangen nih"
Oland segera mengangkat tubuh gempal Kenzo yang kemudian langsung di ambil alih Dara. " Kamu gemoy cekali" Dara menduselkan wajahnya di perut sang anak membuat Kenzo terkekeh geli
"Nangis ya?" Tanya Kenzo cemberut sambil mengusap area mata mommy nya yang terlihat sembab. " Ga boleh nangis" ucap Kenzo sambil mengedipkan sebelah matanya
"Gue keluar ya Dar, kalo butuh tinggal panggil aja"
Dara tersentak kaget, dia lupa kalo sedari tadi Oland belum keluar kamar. Dengan cepat ia menganggukkan kepala mempersilahkan Oland untuk keluar
"Adek bayi dikit lagi bakalan keluar, nanti kamu punya temen. Yang akur ya sayang"
Alfa yang baru saja masuk ke dalam kamar tersenyum senang, perasaan nya menjadi sepuluh kali lipat bahagia ketika melihat anak dan istrinya yang tengah bermain sambil sesekali tertawa
"Hallo boy, lagi ngapain nih, Daddy gabung ya"
Tanpa menjawab ucapan sang Daddy, Kenzo langsung menarik bad cover lalu menyelimuti tubuhnya dan juga sang mommy. "Gaboleh, nanti mommy nangis lagi''
Alfa terdiam sebentar, sepertinya permasalahan keluarganya telah berdampak pada sang anak
"Yaudah kalian tidur gih, Daddy jagain disini"
Dan akhirnya pasangan ibu anak itu tertidur pulas meninggalkan Alfa sendirian yang masih tersadar. Ditatapnya wajah dua orang yang sangat di cintanya itu, lalu tiba-tiba saja ia meringis mengingat apa saja yang sudah dia lakukan pada istrinya
"Maafin aku sayang" ucap Alfa lalu mencium kening Dara. "Maafin Daddy juga boy" ucap Alfa yang kini beralih pada sang anak
***
"Al" panggil Oland dengan nada rendah
"Hm?"
"Si anjing itu udah gue bunuh"
"Anjing ? Saga ?" Tanya Alfa masih tidak percaya
"Hm, kemarin kebablasan ngiris nadinya sampe putus" ucap Oland masih dengan nada rendah, lelaki itu mengisap Vape nya sambil menutup mata
"Bagus lah, ga perlu ngotorin tangan gue"
"Yang perlu Lo urusin sekarang tuh si Fani, dia lagi hamil. Ngurusin dalam artian ngasih dia tempat tinggal, biayain hidup anak nya dia sampe gede bukan Lo gantiin jadi suaminya Fani." Ucap Oland sekalian menjelaskan ucapannya, takutnya nanti Alfa salah tangkap dan berujung masalah dengan Dara.
"Gue ngerti"
"Ga ngerti juga gue ga peduli" Oland bangkit berdiri meninggalkan Alfa yang sibuk mengurus pekerjaan kantor nya
Disisi lain Dara tengah sibuk membereskan pakaian beserta peralatan make up nya. Tenang saja, dia bukan kabur hanya merapihkan kamarnya yang terlihat sangat berantakan
"PUAS KAMU DAR ? AKU PIKIR KITA SAHABATAN TAPI TERNYATA ? KAMU NGEBUNUH SUAMI AKU, KAMU BIKIN ANAK AKU YANG BAHKAN BELUM LAHIR KEHILANGAN PAPA NYA, KAMU JAHAT DARA, KAMU JAHAT! HIKS... HIKS..."
Dara tersentak kaget ketika pintu kamarnya di dobrak tiba-tiba. Dan apa tadi yang di bilang Fani ? Ngebunuh suami nya ? Bahkan Dara belum bisa memulihkan rasa traumanya dengan Saga, bagaimana bisa ia membunuh Saga sedangkan untuk melihat laki-laki itu saja sudah membuat nya Tremor
Dengan cepat Dara langsung berlari ke arah ranjang dan langsung menggendong putra nya yang baru saja bangun karna mendengar teriakan
"Gapapa sayang, ada mommy"
Namun sepertinya Kenzo menyadari kalau keadaan sedang tidak baik-baik saja. Anak itu meronta turun dari gendongan mommy nya lalu setelah di turunkan ia memeluk perut besar Dara seolah ingin melindungi sang adik
"Gue benci elo Dara! Hiks... Gue ga akan pernah biarin Lo bahagia" Fani membuang semua benda yang ada di sekitarnya. kelakuan wanita hamil itu semakin menjadi membuat Dara panik. Dia hanya takut kalau anaknya terluka
"CK wanita sialan" decak seseorang dari balik pintu. "Ternyata bunting tidak membuatmu bertobat," ucap Zayn sambil terkekeh, dari semua memang yang paling jahat adalah Zayn lalu disusul Gian.
"Dasar sialan" Fani berteriak kencang lalu melemparkan vas bunga berukuran mini ke arah Zayn. Tapi bukan Zayn namanya kalau tidak memancing emosi. Lelaki itu menangkap vas bunga yang dilemparkan ke arahnya lalu meletakkan kembali di atas meja
"Kasian, sudah bunting, jelek, lemah lagi. Sangat cocok dengan namamu. Fani. Fantat monyet. "
Dara tersedak mendengar penuturan Zayn. Apa hubungannya Fani dengan Fantat monyet ? Ah tapi sudahlah
***
" Dua bulan lagi dia keluar'' ucap Alfa kegirangan. Ia mengelus perut besar Dara sambil bersandar di pundak sang istri
Sedangkan Dara tidak menyahut, wanita itu masih terngiang dengan ucapan mantan sahabatnya soal Saga yang dibunuh. Ia masih tidak percaya karna beberapa waktu lalu lelaki itu baru saja melakukan percobaan pelecehan terhadapnya tidak mungkin sekarang meninggal.
"Mikirin apa sih ?" Tanya Alfa heran
"Kamu bunuh Saga ?"
Hening beberapa saat. Hingga akhirnya Alfa hanya menghela nafas tanpa menjelaskan
"Jawab aku, kamu bunuh Saga ?"
"Bukan aku tapi Oland "
Seketika Dara mendadak lemas. Ia tidak menyangka semuanya akan menjadi seperti ini. Ia akui kalau kesalahan Saga memang sangat fatal tapi hukumannya tidak harus di bunuh.
Dara tidak bisa membayangkan bagaimana nasib anak yang sedang di kandung Fani.
Bagaimana kalau anak itu kurang kasih sayang ?
Bagaimana kalau nanti anak itu di bully tidak punya ayah ?
Dara tidak ingin apa yang menimpanya dulu harus terjadi lagi. Kehilangan orangtua apalagi ayah bukan hal yang mudah untuk dilalui
"Jadi anak broken home itu susah Al" ucap Dara sambil menundukkan kepala "mulai sekarang udah ya balas dendam nya. Kalo gini terus engga akan bisa kelar, aku udah lupain semua yang terjadi. "
"Gabisa ! Setelah apa yang nenek sihir itu buat ke kamu, aku ga bisa maafin dia gitu aja sayang,"
"Jangan nyalahin Fani. Kamu sendiri juga hobi nyakitin aku"
DEG
Ucapan singkat itu mampu membuat Alfa terdiam lumayan lama. " Maaf" Alfa bergerak memeluk tubuh istrinya erat, sudah lama rasanya ia tidak mendapat pelukan hangat ini meskipun sekarang rasanya sedikit berbeda
"Kita ulang semuanya dari awal ? " Tanya Alfa seraya tersenyum
"Udah telat sayang, sekarang Uda percuma"
Perasaan was-was mulai menyelimuti, Alfa yakin pasti ada yang tidak beres
****
2-3 part lagi end
❤️!
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepmother
Teen FictionDara, gadis SMA yang tiba-riba mendapat panggilan baru saat berada di taman. Mommy, apa kalian percaya kalau Dara dipanggil seorang bayi dengan sebutan itu ? Cerita Mommy ini sama sekali tidak saya revisi. Bener-bener cuman muncul ide diotak trus la...