Dara tersadar dari pingsan ketika merasakan air sedingin es menyentuh permukaan kulitnya. Ia mengerjap menatap ke segala arah tapi yang di temukan hanyalah pepohonan tinggi juga besar dan cahaya matahari yang tidak terlalu terang karna terhalang pohon-pohon
"Tolong..." tidak ada sahutan. Yang terdengar hanyalah suara daun kering bergesekan
"Hiks tolong-- perut aku sakit" Dara bergerak gelisah karna tangannya di ikat pada pohon besar dekat sungai sedangkan kakinya di terpa air sungai yang dingin belum lagi angin yang berhembus membuat dirinya semakin tersiksa karna tidak kuat menahan rasa sakit di seluruh bagian tubuh juga hawa dingin yang menerpa kulit
Andai dia di bawa ke tempat seperti ini dalam keadaan sehat Dara pasti aka merasa senang, sangat senang malahan. Apalagi ini tempatnya seperti di dunia fantasi. Hanya masalahnya ia sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja jadi ia mengabaikan pemandangan indah yamg tersaji tepat di depan mata
Derap langkah kaki seseorang terdekat mendekat, gesekan antara sepatu dan daun kering menimbulkan bunyi yang cukup khas untuk di dengar. Intinya hanya satu, siapapun yang sedang mendekat Dara berharap dia adalah orang baik.
"Habiskan makananmu cepat!"
Sialan, ternyata dia bukan orang baik. Dia adalah antek-anteknya si pria bertopeng
"CEPAT MAKAN JANGAN HANYA LIATIN MAKANANNYA BODOH"
"Suap"
Mata pria itu melotot kesal, Dara yakin dia tengah kesal mendengar permintaannya barusan
"JALANG?!"
"Goblok. Lu kira gue bisa makan dengan keadaan kaki tangan di iket?"
****
"Hiks... Momy hiks... mau ge-gendong hua... Mo--my"
Melihat anaknya yang terus meraung menyebut nama Momy membuat Alfa tidak tega. Setelah mendapat kabar bahwa istrinya hilang Alfa langsung mengerahkan seluruh anak buah nya untuk mencari keberadaan istrinya itu, tapi sampai sekarang tidak ada satupun yang menemukan Dara
"Jangan nangis yah, Momy pasti baik-baik aja" tangannya bergerak untuk menggendong sang anak tapi dengan gerakan kilat Kenzo langsung menepis tangan dady nya
"Kamu fokus nyari istri kamu aja, Kenzo biar mama yang urus." Jelas Zeline
Alfa menatap mama dan juga anaknya yang menghilang di balik tembok, kini tatapannya beralih pada satu wanita hamil yang merupakan teman istrinya. "Gue yakin calon suami lu yang udah culik Dara. " celetuk Alfa sambil terkekeh miring. Ia berjalan mendekati Fani, menatap bumil itu lama sebelum ia mengguncang tubuh Fani dengan kekuatan super nya. "LO BILANG KALO KITA MESRA-MESRAAN DEPAN DARA, BIKIN DARA SAKIT HATI, ITU BISA BIKIN DARA AMAN TAPI APA ?" guncangan di tubuh Fani mulai berkurang seiring dengan runtuhnya tubuh tegap Alfa.
Fani berdiri kaku dengan air mata mengalir deras. Kalau biasanya Alfa berbicara dengan menggunakan aku-kamu sekarang tidak lagi. Dan itu cukup membuat Fani merasa sangat ketakutan
"Aku gatau apa-apa Al"
"Diem anjing!" Alfa mendengus
"Ting" bunyi pesan masuk langsung membuat Alfa mengecek hp nya. Ia sangat berharap jika pengirimnya adalah salah satu anak buah nya yang mengirim kabar kalau Dara sudah di temukan
Tapi tidak! Harapannya terlalu tinggi. Itu adalah video yang di kirim entah dari siapa. Ketika membuka isi video itu tubuhnya langsung gemetar melihat disana Istrinya tengah di ikat di sebuah pohon besar, di tampar, di beri makan lalu setelah itu di suruh minum air sungai.
Dadanya semakin sesak melihat Dara yang tidak memberontak sama sekali. Bahkan di menit ke 2 ia bisa melihat istrinya itu tersenyum lebar ketika di suruh minum air sungai yang sudah lebih dulu di bikin kotor.
Sedang asik menonton video tersebut sebuah pesan kembali masuk.
"Berani nyakitin Fani, istri lo gue buat sampe sakit jiwa"
-Saganteng-Apa-apaan ini ? Jadi benar dalang di balik semuanya adalah saga ?!
"Sialan."
Disisi lain Dara tengah meringis ketika wajahnya kembali mendapat bogeman entah sudah yang keberapa kali.
"Lemah banget jadi perempuan di bogem dikit langsung langsung nangis"
"Ken sayang Momy"
"Momy juga. Tau gak Momy kangen banget sama kamu"
Dua pria yang berada di hadapan Dara saling menatap satu sama lain sebelum tawa mereka pecah. "Dia gila bwahahahahaha" mereka mencipratkan air ke tubuh Dara kemudian kembali melayangkan bogeman.
"Akh"
"Makanya kalo mau nikah itu jangan sama orang yang masalah di masa lalunya belom selesai. Jadinya gini kan ? Lu yang kena imbas."
"Bhaks-- mana masih muda. Kasian udah gila,"sambung pria yang satunta lagi
"Momy nakal ninggalin Ken, Hua.."
"Nanti kita ketemu kok sayang" Dara menatap perut buncitnya sembari tersenyum. Setiap pria-pria kekar itu bersuara, otaknya akan secara langsung memikirkan setiap ucapan yang di lontarkan anaknya
"Wih gila beneran"
"Kira-kira suaminya masih mau gak ya ? Sama cewe sakit jiwa modelan dia"
"Ya enggak lah. Cantik sih cuman kalo stres percuma"
"Eh ambil Cutter woi"
Pria yang satunya mengeluarkan Cutter dari dalam saku celana kemudian menyodorkan benda itu pada temannya
"Gue mo ngukir nama suaminya pasti bagus."
Benda tajam itu di arahkan pada lengan kurus Dara. Tanpa merasa kasihan sedikitpun mereka mulai mengukir nama 'Alfa' sampai membuat kulitnya mengeluarkan darah.
"Ada garam gak lu ?"
"Ada-ada." Pria berbaju merah itu kembali mengeluarkan plastik putih berisi garam kemudian di berikan pada temannya
"Rasanya gimana ? Ah mantap" mereka menyiram garam di bagian lengan yang sebelumnya telah di buat luka. Dara menangis sambil memanyunkan bibirnya "Momy sakit loh Ken, kenapa ga jagain Momy ? Lengan Momy sakit. Xixixi" Dara terus saja menangis ketika bayangan wajah anaknya terus melintas di otak
"Momy nakal tinggalin Ken"
"Jangan tinggalin Ken sendirian"
"Ken sayang Momy"
"Momy cantik"
Dan sekarang Dara tidak tau apakah ia bisa bertahan atau tidak. Yang jelas, dia tidak sanggup memenuhi permintaan putranya. Dia lelah!
******
Hai, udah cantik belom ?
Oh belom!1 kata buat Saga ?
Yang baik2 yah, kasian Saga kalo kena bully dari kalian. Bisa langsung kena mental breakdownJANGAN LUPA BACA CERITA BARU AKU. VOTE PLES COMENT JUGA YA, MUMPUNG LANJUTAN MOMY BELOM ADA KALIAN BISA BACA CERITA LAIN
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepmother
Teen FictionDara, gadis SMA yang tiba-riba mendapat panggilan baru saat berada di taman. Mommy, apa kalian percaya kalau Dara dipanggil seorang bayi dengan sebutan itu ? Cerita Mommy ini sama sekali tidak saya revisi. Bener-bener cuman muncul ide diotak trus la...