-aku percepat alur ceritanya. Malas banget kalo harus belibet-
------------------------
Zeline yang mendapat kabar bahwa menantu kesayangannya masuk rumah sakit seketika di landa rasa panik. Wanita berusia hampir 50 tahun itu sedari tadi terus mengumpat pada sang anak karna lalai dalam menjaga sang menantu
"Ini kan yang kamu mau ? Kamu selalu bilang kalo kamu baik-baikin Fani berarti istri kamu aman! Tapi apa ? Mau kamu baik atau enggak pun Dara tetap dalam bahaya. Dan itu semua karna siapa ? Ya karna kamu, seneng gak tuh liat istri kritis ?"
"Aku salah, maafin Al mama"
Zeline mendengus kasar, sekali lagi ia harus bersabar menghadapi kelakuan anak semata wayangnya yang lebih mirip seperti binatang ketimbang manusia. "Setelah ini mama harap kamu selesaiin urusan kamu sama wanita itu"
"Alfa janji bakal nyelesaiin semuanya"
Dan Zeline hanya bisa mengangguk mencoba untuk mempercayai ucapan anaknya
"Drrrt...drrrt..."
Deringan telpon menjadi pemecah kesunyian yang terjadi antara ibu dan anak. Alfa berjalan sedikit menjauh ketika melihat nama si penelpon yang merupakan temannya
"Ya?"
"... ...."
"Gapapa. Biar gue yang urus"
"... ... ... .."
"Jam 8 kita kumpul"
Alfa langsung memutuskan sambungan telpon lalu kembali mendekat ke arah ibu nya yang tengah menatap tajam. Bisa di pastikan kalau wanita kesayangannya itu berpikir kalau dia baru saja mengangkat panggilan dari fani
"Telpon dari siapa ?"
"Temen. Ken nya biar aku yang gendong, mama duduk aja"
Zeline segera menjauhkan tubuhnya ketika melihat Alfa mencoba untuk mengambil sang cucu dari gendongannya
"Gausah. Giliran gini sok-sokan mau gendong, selama ini kamu kemana ? Anak kamu di biarin main sendiri, mama juga yakin kamu ga pernah gendong Kenzo."
"Aku udah minta maaf loh Ma,"
"Gak Mama maafin"
Sedang asik berdebat tiba-tiba saja terdengar suara barang pecah dari dalam, Alfa segera masuk untuk memastikan keadaan, dan ketika membuka pintu ia melihat Dara sedang berusaha untuk meraih gelas berisi air minum
"K-ka-kamu udah sadar ?" Entah bagaimana cara menyampaikan perasaanya bahwa saat ini ia benar-benar senang. Setelah 3 hari tidak sadarkan diri, akhirnya sekarang ia bisa melihat netra hitam itu terbuka
"Mau duduk ya? Sini aku bantu"
Tidak ada sahutan apapun. Dara hanya terdiam dengan tatapan kosongnya, membuat Alfa menjadi ragu untuk mendekati istrinya itu
"Maaf ! Aku minta maaf, sayang."
Laki-laki itu merasa lututnya begitu lemas, sampai tidak bisa menahan bobot tubuhnya sendiri. Ia jatuh bersimpuh dengan mata berair. Sedangkan Dara, ia sama sekali tidak bersuara. Hanya tatapannya yang menyiratkan bahwa ia sudah lelah dengan semuanya. Ketika dia berharap mendapat bantuan dari orang yang dia cintai, dia justru mendapatkan luka. Jadi kalau sudah begitu, apa yang mau di harapkan ? Bukannya tidak ada lagi ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepmother
Teen FictionDara, gadis SMA yang tiba-riba mendapat panggilan baru saat berada di taman. Mommy, apa kalian percaya kalau Dara dipanggil seorang bayi dengan sebutan itu ? Cerita Mommy ini sama sekali tidak saya revisi. Bener-bener cuman muncul ide diotak trus la...