Setelah kejadian tadi siang, Dara mengajak sahabatnya Fani untuk kabur dari tempat tinggal mereka. Gila ? Memang. Tapi hanya itu satu-satunya cara agar Dara tidak kembali bertemu dengan dua cowok aneh yang beberapa hari ini selalu mengganggunya.Oh iya, adegan tadi siang yang menunjukkan seolah Dara menerima baby kenzo adalah bohong. Gadis itu sengaja bersikap lembut agar sang bayi pergi dari hadapannya, dan tentu saja rencana itu berhasil. FERGUZO Dara..!
"Lo serius mau kabur dari rumah ?"
"Yaiyalah. Lagian gue punya kok tabungan buat nanti kita bayar kontrakan "
"Iya tapi kan uang itu bisa buat biayain kuliah lo setelah kita lulus, inget Dar..ini udah kelas duabelas dan uang itu pasti berguna banget di lain waktu "
Dara membenarkan ucapan Fani barusan, tapi dia juga tidak punya pilihan lain. Kalo seandainya mereka tidak pergi, pasti hidup Dara akan selalu di ganggu dengan kelakuan absurd si baby boy.
"Dar, lo hanya perlu sabar ngadepin sikap Ken. Lagian itung-itung latihanlah buat jadi momi yang baik "
Dara menghembuskan nafasnya pelan sambil mengetuk-ngetuk jari telunjuk di atas meja.
"Yaudah deh. "
***
Pagi hari yang cerah, matahari mulai masuk menembus tirai kamar seorang gadis yang tengah tertidur lelap. Gadis itu meregangkan ototnya pelan saat matanya tak sengaja di terpa cahaya
"Hai Daraku sayang. Cepetan bangun. Abis ini kita harus ke rumah cowok elo "
" hah ? Cowok gue ? Gak salah Fan ? "
Fani memutar bola mata malas. Sahabatnya ini memang benar-benar menyebalkan
"Terserah elo deh. Pacar atau bukan intinya sekarang kalian udah jadi orang tua, buktinya udah punya bayi. Ganteng lagi,"
Dara bersedekap sambil menatap sahabatnya tajam. Mulutnya berkomat-kamit menyumpah serapah Fani
"Udah lah terima aja nasib lo. Lagian gada dosanya juga lu jadi ibu dari baby Kenzo"
Sekali lagi, hari ini menjadi hari yang sangat membosankan. Dan itu berawal dari pertemuan Dara dan si bayi
Dara kemudian berjalan ke arah toilet, berniat untuk segera mandi dan pindah dari rumah tentu saja supaya tidak bertemu lagi dengan dua cowok yang akhir-akhir ini selalu membuatnya pusing.
"Firasat gue bilang, kalo lo itu ibunya Kenzo" Fani membatin
Setelah hampir lima belas menit menunggu, akhirnya Dara telah selesai membereskan beberapa pakaiannya sambil menenteng beberapa kantong kresek berisi pottato dan buah-buahan
"Ayo kita cepetan pergi sebelum om ganteng sama anaknya dateng"
Keduanya berjalan dengan langkah terburu-buru namun mereka di kejutkan dengan keberadaan Alfa yang tengah berdiri tepat di depan pintu sambil menyilangkan kedua tangannya
"Kamu mau kemana,? Udah tau sekarang udah punya anak masih aja gamau bertanggung jawab."
Dara melebarkan matanya. Bisa di pastikan jika gadis itu sedang kesal dengan cowo yang tengah berdiri santai di hadapan nya.
"Gini yah Ka, coba kamu inget terakhir kali kamu ngapa-ngapain cewe itu sama siapa,?"
"Kamu"
Kali ini bukan hanya Dara yang shock, melainkan Fani juga ikut-ikutan terkejut bahkan keduanya sampai memegang gagang pintu karena tak bisa menahan bobot tubuh sendiri.
"Aku tahu ini sulit buat gadis seusia kamu. Tapi sekarang, aku mohon kamu lebih bisa bersikap bijak karena kamu udah punya anak. Dan oiya, minggu depan kita nikah"
Ucapan yang di keluarkan terdengar begitu santai. Dara ingin melawan namun ia kehabisan kata-kata. Bahkan sekarang ia kehilangan kesadaran alias pingsan
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepmother
Teen FictionDara, gadis SMA yang tiba-riba mendapat panggilan baru saat berada di taman. Mommy, apa kalian percaya kalau Dara dipanggil seorang bayi dengan sebutan itu ? Cerita Mommy ini sama sekali tidak saya revisi. Bener-bener cuman muncul ide diotak trus la...