*38*

16.3K 1.1K 93
                                    


EH TAPI BOONG

Dara terbangun karna tidak mendapati Kenzo disampingnya, sejak kapan anaknya itu bisa bangun pagi

"Ken, sayang kamu dimana hey"

"Den Kenzo lagi di bawa tuan Alfa jalan-jalan, non."

Dara semakin heran, memangnya kapan Alfa mau meluangkan waktunya bersama putra sulungnya itu

"Dari jam berapa bik?"

"Udah dari jam 7 non, kalau pergi kemana sih bibik kurang tau"

Dara mengangguk. Yasudahlah mau sebangsat apapun Alfa setidaknya Alfa merupakan orangtua dari Kenzo sehingga mengurangi rasa cemas Dara

"Say Hello to me Dara Krisindi,"

Suara itu, suara yang sangat dibenci Dara kini terdengar kembali. Dengan tubuh gemetar ia mencoba membalikan badan dan menatap siapa yang bicara padanya

"S-Saga?"

"Ya! It's me"

Jangan berpikir kalau kali ini Dara akan lemah, menangis, berteriak minta tolong, atau melakukan hal payah lainnya. Wanita itu justru tersenyum lebar, mempersilahkan sosok yang ada di hadapannya untuk duduk

"Hello Saga, how are you?"

Sedikit terkejut akan reaksi Dara, Saga kembali menormalkan raut wajahnya.ia kira Dara akan ketakutan ketika melihatnya

"I'm fine. Alfa mana? Masa istri nya hamil dia malah jalan-jalan"

"Hahahaha dia sebelas duabelas sama kamu kok, istri lagi hamil kalian malah sibuk jalan-jalan"

Prang

Vas bunga yang berada di atas meja melayang ke arah Dara. Untung saja benda itu tidak mengenai tubuh Dara

"Takut hm ?"

"Mau apa kamu?" Tangan wanita hamil itu mengepal kuat saking kuatnya buku-buku jarinya bahkan sudah memutih

"Hancurin keluarga Georgio"

Saga berjalan mendekat membuat Dara mundur selangkah begitu terus hingga akhirnya tubuh wanita itu mengenai tembok. Sekarang Dara hanya bisa memohon semoga Alfa atau siapapun itu cepat kembali ke Rumah. Yang membuatnya semakin panik adalah karna seluruh teman-teman Alfa sedang berada di luar kota, mereka berangkat tadi malam untuk menyelesaikan masalah yang terjadi disana

"Ternyata Alfa masih bertahan sama lo itu karna lo sexy, hahahaha boleh juga" Saga bergerak menyentuh bahu mulus Dara lalu merobek pakaian wanita itu.

"BIK NANA BANTUIN DARA HMPH--"

Mulutnya disekap menggunakan kain meja, dan ternyata yang melakukannya adalah Bik Nanah. Jadi ? Mereka bersekongkol?

Dara berupaya menendang sosok yang berdiri di depannya namun mungkin karna pergerakannya terlalu berlebihan hal itu justru membuat perutnya kram

"Akh-- " dia ingin berteriak memanggil nama siapa saja namun mulutnya di sumbat. Kaki dan tangannya juga sekarang di ikat hingga akhirnya pandangannya memburam, membawanya ke alam bawah sadar

****

"Hey, udah gapapa?"

Matanya mengerjap pelan, sekelebat ingatan tentang kejadian tadi seketika berputar bagai kaset rusak. Hal itu sontak membuat Dara berteriak histeris apalagi tadi ia hampir di lecehkan bahkan pakaian bagian bahu nya sudah di robek.

Alfa memeluk istrinya, mencoba menenangkan dan untungnya hal itu berhasil. Ia tidak tau secara pasti apa yang telah terjadi intinya saat pulang rumah yang dia dapati adalah Saga dan juga pembantu rumah mereka tengah meracik sesuatu dan hendak di masukan kedalam mulut Dara. Untungnya ia cepat datang dan menghentikan aksi kedua manusia biadap tersebut

"Fani udah gada di tempat nya"

Alfa mengangguk. Tentu saja Fani akan bebas, siapa lagi pelakunya kalau bukan Saga ?

"Aku gamau disini.. aku mau mati hiks-- aku takut!" Ucapan itu diakhiri dengan tangisan kencang Dara. Ia terus meronta mungkin karna masih shock dengan kejadian tadi

"S-saya minta maaf non"

Wanita hamil itu mengalihkan tatapannya pada sosok wanita tua yang berdiri di dekat jendela. "Kenapa bik ? Kenapa bibi jahat sama Dara.."

"Ampun non hiks.. bi-bibi disuruh sama tuan Saga hiks..ka-kalo engga dia ngancem bakalan celakain tuan Alfa hiks.."

Alfa yang mendengarnya hanya bisa mengusap wajah kasar. Memangnya apa yang ada di pikiran bik Nana, dia selalu membawa bodyguard dan juga alat senjata ketika keluar rumah. Harusnya bik Nana tidak perlu takut ancaman Saga

"ABISIN SI ANJING ITU SEKARANG!" Alfa mematikan sambungan telepon kemudian kembali merengkuh tubuh istrinya yang gemetar. Ok fix hari ini juga Alfa akan pastikan kalau manusia bernama Saga itu akan tewas

"Maaf, jangan takut lagi. Kasian dede nya nanti ikutan takut sama panik."

"Hiks..hiks.. aku gamau hidup. Aku mau mati! Liat aja aku pasti mati" wanita itu bergerak kasar ke sembarang arah, namun Alfa sebisa mungkin menahan pergerakan istrinya agar tidak membahayakan calon anaknya yang masih berada di dalam perut

"Jangan ngomong gitu! Aku ga suka"

Ucapan bernada tegas itu membuat Dara berhenti dari aksi gilanya dan menatap takut ke arah Alfa. "Ak-aku mau mati" Dara mencicit pelan sedangkan Alfa yang tidak mau memperpanjang masalah langsung mengangguk. "Iya kamu boleh mati, tapi setelah lahirin si dede"

Lalu setelah itu suasana menjadi hening. Alfa memeluk Dara sambil mengelus perut istrinya sedangkan bik Nana berdiri dengan kepala menunduk menyesali perbuatannya.

"Ken mana ?"

"Ada dikamar bareng Oland"

"T-tapi temen kamu semua katanya lagi ker--"

"Mereka langsung pulang pas tau kamu kembali disakitin Saga."

Dara tersenyum tipis. Ya, dia tau kalau teman-teman Alfa sangat menyayangi dirinya.

"Mau ketemu Ken?"

"Iya"

****


StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang