"Hey bangun dulu yuk,"
"Morning kiss nya mana Mom"
Dara terkekeh. Anaknya itu genit juga ternyata "Cup"
"Udah kan ? Yuk bangun, aunty Fani sama dady nungguin kita dibawah"
Dara menuntun Kenzo menuju toilet lalu kemudian mengajak batita itu untuk menggosok gigi juga membasuh wajah
"Sekalian mandi aja gimana, biar seger"
Batita itu mengangguk antusias lalu melepas seluruh pakaiannya sambil meloncat kegirangan. "Mau pake shampo momi, boleh ?"
"Emang kenapa sama shampo Ken ?"
"Itu harum jeruk, gasuka. Mau pake punya Mom aja biar Ken harum kayak wanginya momi"
Entah ini hanya perasaannya saja atau memang kenyataan, tapi Dara merasa anak sulungnya itu akhir-akhir ini sepertinya sedikit berbeda
"Yaudah momi izinin."
Dara dengan telaten menyabuni tubuh mungil anaknya sampai selesai lalu setelah itu ia melilitkan handuk berwarna kuning di pinggang anaknya kemudian berjalan keluar dari toilet
"Mom nanti kalo dedek nya cewe boleh Ken ajak main bola engga ?"
Dara yang tengah sibuk mencari pakaian di lemari langsung menoleh pada anaknya yang sedang berbaring di atas tempat tidur. "Boleh asal adek nya di jaga."
"Pasti lah"
Bumil itu mengangguk lalu berjalan mendekati Kenzo, melepaskan lilitan handuk di pinggang anaknya kemudian mengoleskan minyak telon ketubuh mungil Kenzo
"Nah udah selesai. Kamu duluan aja kebawah kasian udah ditungguin, momi mandi dulu"
"Cepet tapi ya,"
****
Dara menatap heran pada suami dan juga sahabatnya. Alfa terlihat seperti sedang tertekan sedangkan Fani terlihat seperti habis menangis
"Kalian kenapa ?"
"Loh kamu kapan datangnya ?" Tanya Alfa begitu tersadar dari lamunan
"Tiga menit yang lalu"
"Maaf aku ga sadar. Kamu mau makan apa biar aku ambilin, baby nya baik-baik aja kan di dalem ?"
Dara mengernyir heran. Bukan tidak senang hanya saja Alfa yang perhatian sudah hilang sejak beberapa bulan yang lalu, dan sekarang apakah Alfanya telah kembali ?
"Roti tawar sama air putih aja"
Fani menunduk menahan rasa sesak dan juga bersalah. Kalau saja dia tidak berurusan dengan lelaki bernama Saga itu pasti semuanya tidak akan seperti ini
"Kenapa diem? Kalian ga nyaman ya aku ada disini? Aku bisa kok pindah ke ruang tamu biar nanti makanannya aku yang pin--"
"DIAM!"
Dara tersentak mendapat bentakan tiba-tiba dari Alfa. Ia menatap anaknya yang tampak bergetar memegang sendok dan garpu
"Gausah buat seolah diri kamu yang paling tersakiti. Disini Fani yang paling menderita, jadi tolong gausah ngomong sesuatu seolah kamu satu-satunya manusia paling menderita"
Dara meremas ujung dasternya sambil menundukan kepala. "Omongannya di lembutin yah sayang, anak kita takut" bumil itu berdiri kemudian menjawil hidung suaminya pelan lalu segera pergi di ikuti Kenzo
"Maaf hiks--"
"Ak--aku beneran minta maaf, aku gabisa gini terus hiks..hiks.." Fani terisak pelan, bahkan kepalanya terasa pusing karna keseringan menangis
"Udah terjadi! Gausah nangis"
Alfa menyugar rambutnya asal-asalan lalu berjalan menjauh dari meja makan meninggalkan Fani seorang diri ditemani kucing tetangga yang selalu datang di pagi hari
****
"Momi mau belanja, kamu dirumah aja yah sayang"
"Ikut. Nanti momi sendiri"
"Gapapa kok, momi takut nanti kamu kepanasan. Kulit kamu itu sensitiv"
Kenzo merengut. Ia memukul bantal sofa sambil merengek "Ken nanti jalan di bayangan momi aja biar ga kena panas"
"Ada-ada aja kamu. Nurut omongan momi" Dara menggelengkan kepala melihat tingkah Kenzo yang sangat manja
"Hua... jangan tinggalin Kenzo hiks-- Ken ma--masih kecil hiks.." Batita itu menangis histeris ketika melihat momi nya yang sudah bersiap untuk pergi
"Kamu kenapa sih nak, kenapa hari ini manja banget hm? Momi kan cuman pergi belanja enggak lama kok"
"Ikut.."
"Gaboleh, kulit kamu itu sensitiv kalo kena matahari terlalu lama. Janji deh nanti momi pulang cepet" Dara mengecup pipi anaknya sekilas lalu berjalan pergi sedangkan Kenzo, entah mengapa ia merasa rindu pada sosok momi nya. Padahal mereka baru berpisah bahkan belum genap semenit
Hari ini Dara memutuskan untuk membawa mobil sendiri karna sopir yang bertugas mengantarnya sedang izin. Bumil itu melajukan mobil dengan kecepatan sedang, sesekali ia bersenandung ketika mulai merasa bosan
"Aku diikutin ?" Tanyanya pada diri sendiri.
"Sialan!"
Mobil berwarna hitam yang di kendarai Dara melaju kencang di jalanan, Dara sedikit panik karna kondisi jalanan yang lumayan sepi sehingga akan sulit untuk meminta bantuan
Ia mencoba menghubungi Alfa namun ponsel suaminya tidak aktif. Di panggilan ketiga, akhirnya Alfa mengangkat panggilan telpon tersebut
"Al..tolongin aku, ak-aku di ikutin.."
"Maaf yah Alfa lagi tidur"
Dara tersentak kaget pasalnya yang berbicara dengannya bukan Alfa tapi Fani.
"Loh tadi Alfa udah ke kantor!"
"Dia balik lagi soalnya tadi perut aku sakit jadi minta tolong ke dia buat pulang cepet. Maaf ya aku ga berani bangunin dia"
Dara berdecak ketika sambungan telpon di putuskan secara sepihak.
"Hiks siapapun tolong aku--"
Ia terisak pelan sambil mengelus perut buncitnya. Wanita itu hanya bisa pasrah untuk apapun yang nantinya terjadi
Mobil hitam itu terus melaju dengan kecepatan tinggi, bahkan Dara sama sekali tidak mempedulikan para pengguna kendaraan lainnya yang mengumpat padanya
Ia melirik sedikit pada kaca spion dan melihat ada seseorang yang mengarahkan ujung pistol pada ban mobilnya
DOR. . .
mobil hitam itu tiba-tiba saja oleng dan miring sebelah, kali ini Dara tidak menangis, gemetar atau mengeluarkan reaksi apapun. Ia hanya tersenyum sambil merogoh isi totebag nya dan mengeluarkan sebuah pistol. "Aku capek jadi orang lemah. Jadi, ayo kita main-main Saga"
Ya. Dara tau sosok yang sedari tadi menguntitnya itu adalah Saga, orang yang pernah membantunya ketika di Supermarket, tapi sepertinya cowok itu tidak sebaik yang dia kira
DOR..
DOR..Bumil itu tersenyum puas melihat mobil yang sedaritadi menguntitnya kini oleng sebelah, bahkan laju jalannya sudah mulai melambat alias tidak secepat tadi.
"Satu sama."
DOR..
DOR..Dua ban belakang mobil Dara terpental ke sembarang arah. Para warga yang melihat kejadian itu hanya bisa menutup mata agar tidak melihat kejadian yang lebih parah, sampai terdengar bunyi dentuman keras, dan saat itulah mereka melihat mobil berwarna hitam itu dihantam oleh sebuah truk
Saga yang melihat itu tersenyum puas meskipun kondisinya juga tidak bisa dibilang baik. "dua-satu !"
"Gue ga sabar liat Alfa cosplay jadi laki-laki menyedihkan. Jangan main-main sama gue Alfa!" Saga tersenyum puas sebelum senyuman itu berubah menjadi ringisan karna mobilnya menghantam pohon besar
*******
Cupapi Munyenyo😎
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepmother
Teen FictionDara, gadis SMA yang tiba-riba mendapat panggilan baru saat berada di taman. Mommy, apa kalian percaya kalau Dara dipanggil seorang bayi dengan sebutan itu ? Cerita Mommy ini sama sekali tidak saya revisi. Bener-bener cuman muncul ide diotak trus la...