*2*

79.9K 5.8K 311
                                    

"Anjir hari ini apes banget sumpah !"

"Emang kenapa ? Gitu banget muka lo, biasanya juga lo habis dari taman pasti mukanya cerah banget ngalahin Matahari"

"Gimana gak apes coba ? Lo bayangin yah Fan, gue tiba-tiba di panggil momy sama satu bayi. Mana semua orang percaya lagi kalau gue momy nya" cerita Dara berapi-api

"Seriusan ? Coba lo inget-inget mungkin dulu lo khilaf gituan sama cowok dan sekarang itu buah cinta kalian "

Dara langsung menggeplak lengan sahabatnya dengan jengkel. Secara tidak langsung sahabatnya ikut mempercayai kalau ia adalah ibu dari si bayi

"Lo mah gak percayaan sama gue ! Lo tau gue kan ? Sebelum punya kerjaan no married, apalagi punya baby"

Fani tertawa kecil melihat tingkah sahabatnya itu. Fani juga tau kalau sahabatnya tidak akan melakukan hal di luar batas, bukan karena dia taat aturan, tapi karena dia ga punya pacar untuk bikin debay nya

"Yaudah. Lagian kan juga udah berlalu, paling besok lo gak ketemu lagi"

"Tapi kok perasaan gue ga enak yah"

"Makanya jangan di pikirin. Mending sekarang kita tidur, daripada lo mikirin si debay. Eh btw dady nya ganteng gak ? Kalo iya gue rela deh jadi momy si bayi "

Dara menggelengkan kepala sambil tersenyum simpul. Setelahnya ia tertidur pulas sambil memeluk novel barunya

👪👪👪👪

"Semalam enak banget gue tidurnya, berasa kek di surga gitu loh"

Fani yang sedang memakai sepatu hanya manggut-manggut. Ia kemudian melangkah menuju meja makan kemudian mengambil sehelai roti lalu melahapnya hingga habis

"Pr Fisika lo udah ?"

"Udah ! Kan semalam udah gue salin punya lo "

Fani mengangguk. Sedangkan Dara berjalan ke arah pintu lalu membukanya, senyuman gadis itu langsung hilang ketika melihat dua orang yang kemarin di temuinya di taman sedang berdiri di hadapannya sambil tersenyum lebar

"Mo..my"

Tubuh Dara seakan membeku setelah mendengar sebutan momy yang kembali di ucapkan sang bayi padanya

"Ngapain di sini kak ? Masih ada rumah kan ? Kalian ga niat numpang makan sama mandi di sini kan ? "

Dady dari baby kenzo hanya menggeleng. Ia kemudian menyerahkan puteranya kepada Dara dengan tatapan datar, entah apa yang ada di pikirannya sampai nekat membawa anaknya itu hanya untuk bertemu Dara

"Mo..mi aum"

Dara bergerak gelisah ketika sang bayi mendusel-dusel wajahnya di area leher, bayi itu juga terus memeluk Dara, seolah tidak akan membiarkan Dara pergi lagi

"Kamu mau berangkat sekolah kan ?"

"Hah ? I..iya"

"Aku antar" ucap si lelaki dewasa tersebut

"Eh gausah, gaperlu, gabutuh,gamau"

"Gapapa ! Lagian kamu juga harus biasain diri di antar sama aku, karena bentar lagi kamu jadi istri aku"

Oh shit! Mentang-mentang ganteng, mapan, ples hot dady seenaknya ngeklaim orang jadi istri

"WHAT ?WIFE ? ARE YOU SERIOUSLY ?"

Ini bukan teriakan Dara melainkan teriakan sahabatnya saat mendengar ucapan orang asing yang mengatakan kalau Dara sebentar lagi akan menjadi istrinya

"Ya.eum mending sekarang kita berangkat, dikit lagi kalian telat"

Cowok itu berjalan dahulu menuju mobilnya meninggalkan sang anak di gendongan Dara

"Anjay, anak lo ini Dar ?" Goda Fani setelah mengunci pintu

"Bukan lah. Enak aja anak gue" elak Dara

"Mo..mi'

Fani terbahak mendengar si bayi yang memanggil sahabatnya dengan sebutan momi

"Ini yang lo bilang bukan anak lo ? Aduh kalo emang lo pernah khilaf dulu gapapalah, apalagi hasilnya mantap gini. Dosa yang indah"

Dara menatap tajam sahabatnya sambil terus berjalan menuju mobil

-----
See you next part

StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang