*18*

22.3K 1.6K 54
                                    

Hari ini Alfa sudah di izinkan pulang oleh pihak rumah sakit. Begitu sampai dirumah cowok berwajah tampan itu disambut oleh mamanya yang sudah menunggu depan pintu.

"Udah rasa baikan nak,?" Tanya Zeline sembari mengusap pundak anaknya

"Udah. Ken sama Dara dimana,?" Tanya Alfa penasaran pasalnya sejak kemarin sore ponsel istrinya itu sangat sulit dihubungi. Sekarang kekhawatirannya bertambah saat tadi Dara tidak menjemputnya di rumah sakit. Ia benar-benar dibuat pusing dengan istri nakalnya.

"Ken ada di kamar. Kalau Dara udah dari kemarin sore ga pulang rumah, mama kira dia sama kamu."

"Yaudah aku ke kamar dulu ma," pamit Alfa kemudian melanjutkan langkahnya menuju kamar

"DADY!"

Pekikan cempreng terdengar ketika pintu kamar dibuka. Alfa berjalan sembari menabar senyum pada anaknya yang tengah menyusun kepingan Puzzle. "Mommy kamu kemana,?" Wajah polos itu mengerjap lucu seolah sedang memproses pertanyaan yang dilontarkan untuknya. "Mommy,? Ndak tau. Udah dari kemarin mommy ndak pulang. Ken kangen" tangan kekar Alfa bergerak mengelus surai hitam anaknya. Pikirannya saat ini kalut, ia takut kalau Dara berkeliaran di luar sana dan tidak mengingat bahwa dirinya sedang mengandung

"Ada yang kangen ya,?"

Suara itu sukses membuat kedua cowok tampan yang tengah duduk langsung mengalihkan tatapan mereka menuju pintu.

"Mom"

"Dara.."

Dara terkekeh ia merentangkan kedua tangannya dan langsung disambut baik oleh sang anak. Bocah berusia dua tahun itu mengendus leher mommy nya sambil mencengkram erat potongan puzzle yang terselip di sela-sela jari

"Abis darimana hm,?"

"Aduh maaf ya, aku lupa ngabarin. Btw lukanya udah kering?"

"Jangan alihin pembicaraan. Darimana kamu,?"

Dara menarik nafas kasar dan menghembuskannya pelan. "Abis ketemu mantan. Puas?"

Setelah berbicara seperti itu, Dara membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju ranjang kemudian membaringkan anaknya disana. "Maafin mommy"

"Kamu beda tau gak, mulai dari hamil sampe sekarang itu kamu selalu cari masalah sama aku. Kalo ada masalah ya bilang, jangan diam aja dan malah ngelampiasin nya lewat cara kayak gini. Kita udah bukan bocah lagi Dar, bahkan aku ngerasa Fani lebih dewasa kamu"

Brak..

Beberapa benda kecil yang terletak di atas meja langsung jatuh berhamburan ketika mendapat goncangan besar. Dara menatap Alfa tajam sambil mengepalkan kedua tangan.

"Harusnya aku yang nanya! Kamu kenapa ga bilang kalo ada masalah sama perusahaan? Kenapa ga cerita,? Sebenernya kamu anggap aku atau engga sih?. Aku tau selama ini kamu sama Fani sering chat-an, selalu nyempatin waktu buat video call an, awalnya aku pikir kamu ngelakuin itu karna ngehargain Fani sebagai sahabat aku. Tapi ternyata enggak, kamu dan dia sama-sama punya perasaan lebih"

Diakhir kalimatnya Dara langsung jatuh berlutut sambil meremas kepalanya yang terasa pening.sudah cukup ia berdiam diri melihat kelakuan jahat suaminya. Berulang kali ia berusaha tetap tenang melihat banyak pesan manis yang dikirim Alfa untuk sahabatnya, tapi sekarang tidak lagi. Ia lelah, kalau begini akhirnya mending mereka berpisah. Itu adalah jalan terbaik yang ada di pikiran Dara

"Sayang dengerin penjelasan aku"

"Kamu ceritain semua keluh kesah kamu ke Fani yang beda negara. Sedangkan aku yang serumah bahkan sekamar ga kamu ceritain apa-apa ? Sebenernya kamu sama Fani udah sejauh apa Al,?"

"Dengerin penjelasan aku."

Dara menggeleng. Buat apa ia mendengar penjelasan lagi kalau semua bukti sudah bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, mulai dari pesan-pesan manis, alasan ingin ke luar negri karna ada kerjaan padahal buat ketemuan, apa itu belum cukup untuk mengungkap bahwa Alfa selingkuh ,?

"Dengerin dulu aku ngomong abis itu baru kamu bacot lagi"

"Iya aku emang sering telponan sama Fani, tapi itu karna aku anggap dia adik aku, ga lebih." Terang Alfa

"Terus? Maksud dari isi chat kamu yang bilang mendingan Fani yang jadi mommy nya Kenzo ketimbang aku apa ?" Teriak Dara berderai air mata. Sungguh, dia tidak sanggup mengucapkan kalimat laknat yang dilontarkan suaminya di belakangnya

"Khilaf. Maafin aku."

"Mommy, kenapa ?" Suara anak kecil terdengar. Alfa dan Dara sontak menolehkan wajah mereka dan menemukan Kenzo tengah meneteskan air mata sambil bersembunyi di balik tembok.

Dara mengusap pipinya kasar lalu bangkit berdiri. Ia menatap tajam Alfa, seolah ingin memakan laki-laki itu sekarang juga. "Aku tau dari dulu aku ga bisa jaga Ken sebaik Fani ngejaga dia. Aku ga bisa selembut ataupun sesabar dia, aku bukan ibu yang baik buat Kenzo atau siapapun nanti. Karna itu, mulai sekarang aku putusin buat angkat tangan sama kamu dan juga Ken."

Dara menarik napasnya dalam. Sungguh sangat berat mengambil keputusan ini.

"Aku bakal urus diri aku sendiri. Kamu silahkan telpon Fani dan nyuruh dia kesini. Aku gamau kita Cerai karna lagi hamil, tapi setelah dia lahir aku bakal pergi kok"

Dara melenggang pergi, tapi ketika melewati Kenzo, ia hanya bisa menatap datar dan melongos pergi meninggalkan anaknya yang kembali meneteskan air mata tidak mengerti di mana letak kesalahannya.

"I Hate You Dad"






See you
Selamat Natal buat kita semua ya,
Damai selalu,GBU

25 DESEMBER 2020

StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang