*17*

23.9K 1.7K 79
                                    

Sudah tiga hari dirawat, dan sampai saat ini belum ada tanda-tanda Alfa akan bangun. Dara duduk termangu diatas bangku sambil memukul perutnya setengah kuat. Bisa dibilang gila. Karna ga mungkin seorang ibu tega nyakitin anak sendiri. Apalagi yang masih dalam kandungan.

"Ini salah kamu, kenapa ngidamnya aneh gitu. Liat kan akibatnya sekarang papa kamu jadi sakit"

Air mata terus membanjiri pipi mulus Dara. Entah dia sadar atau tidak, kelakuannya barusan menyakiti perasaan bayi yang ada dalam kandungannya. Kedua orangtua Alfa sendiri juga sudah memaafkan dan memaklumi kejadian tersebut tapi Dara tetap keras kepala dan tetap merasa bersalah.

"Nak, ayo makan dulu yah kasian anak kamu"

"Gak. Ga mau."

Zeline memijat pelipisnya pusing. Susah sekali membujuk menantunya itu untuk membuka mulut dan mau menerima makanan darinya

"Kenapa,? Mau anak kamu mati? Pikirin Alfa di dalam sana, nanti kalo dia bangun liat perut kamu udah kempes kamu mau bilang apa kalo dia nanya anaknya ?"

Skakmat! Dara terdiam sambil meneteskan air mata. Sekarang dia merasa menjadi istri sekaligus ibu yang paling bodoh di dunia. Pertama, mencelakai suami dan yang kedua, mencoba membunuh janin sendiri. Rasa bersalah semakin bertambah melihat anak pertamanya Kenzo yang juga ikut mogok makan.

"Maafin Dara hiks.."

Zeline tersenyum puas, akhirnya menantu nya itu sadar juga. "Yaudah jangan nangis lagi, tadi kata dokter Alfa udah siuman cuman lagi istirahat aja dan kamu abisin makan dulu baru boleh ketemu Alfa"

"Iya ma"

****

"Mommy udah boleh ketemu dady,?"

"Udah" Dara menyuapi anaknya dengan cepat, tidak sabar untuk segera bertemu dengan Alfa.

"Yuk mi kita liat dady" ajak Kenzo sembari menarik tangan momy nya. Dara terkekeh pelan lalu menggendong tubuh bocah berusia satu tahun itu dan mendudukinya di atas perutnya yang mulai membesar.

"Mommy kata oma nanti Ken punya dede ?"

"Iya, kenapa emangnya ? Ken suka ga ?"

"Suka ! nanti Ken kuncil lambutnya dede sampe milip kayak tanduknya unicoln"

Ingin sekali Dara tertawa kencang namun mengingat mereka berada di rumah sakit ia memutuskan untuk menahan tawanya walau itu sulit. Alhasil tangannya menjawil lembut hidung Kenzo membuat anaknya itu tekekeh pelan

Ceklekk...

Dara membuka pintu dengan pelan takut menimbulkan suara dan membangunkan Alfa. Nyatanya Alfa sudah lebih dulu terbangun, dan sepertinya cowok tersebut juga sedang menantikan kedatangan keduanya. Terbukti dari raut wajahnya yang seketika berseri ketika melihat anak dan istrinya datang

"Hai dad, Ken mau tanya!"

Dahi Alfa mengerut melihat anaknya yang seperti ingin bertanya sesuatu namun tertahan di tenggorokan. "Nanya apa sayang ?"

"Dady kenapa tidul nya lama ? Dady suka bobo ?"

Alfa tersenyum kecut. "Bangsuy kirain may nanya apaan" tanpa berniat menjawab pertanyaan sang anak, Alfa langsung merengkuh tubuh Kenzo kedalam pelukannya

"Dady ayo jawab."

"Dady gabisa jawab. Sekarang gaboleh nanya-nanya lagi, soalnya otak dady udah gada." Alibi Alfa padahal memang dia nya saja yang malas menjawab pertanyaan anak sendiri

"Dady ga ada otak heh ?"

"Bukan gada. Cuman waktu pembagian otak dady masih minum Kukubima"

"Kukubima itu apa?"

"Itu kukunya bima"

Dara terkikik mendengar percakapan anak dan suaminya. Tatapan Alfa beralih pada Dara, keduanya bertatapan cukup lama sebelum Alfa merentangkan tangannya meminta di peluk.

"Huaa maafin aku, maaf hiks.. aku ga maksud mukul kamu waktu itu sumpah. Waktu itu aku pengen bunuh kamu, bukan pukul. Pengennya kamu langsung mati tanpa harus di sakitin eh tapi yang terjadi malah beda hiks...."

Dara berteriak histeris sedangkan Alfa cengo di tempat. Apa dia tidak salah dengar ? Barusan istrinya bilang dia pengen bunuh Alfa loh, ok fix ini pasti calon anaknya rada ga bener

"Yaudah iya gapapa, lain kali santet aja. Biar langsung mati" ketus Alfa

"Hiks kamu jahat.. kamu pengen ninggalin aku ? Iyakan, biar bisa sama cewek lain" Dara meraung sesekali mengusap hidungnya yang sudah di penuhi ingus. Tanpa merasa bersalah ia menarik baju anaknya untuk mengelap ingus membuat tubuh putranya itu sedikit terjungkal.

Mata Kenzo sudah berkaca-kaca melihat ingus mommy nya menempel di baju nya. Alfa yang melihat itu langsung memberi pengertian. Untung saja anaknya bisa di ajak kompromi sehingga tidak mempermasalahkan hal tersebut. Kalau tidak, seluruh penghuni rumah sakit baik yang sudah meninggal maupun masih hidup pasti akan terbangun mendengar teriakan maut putranya .

-------------------
Bersambung

Maafkeun baru up, eh pertama-tama aku mau ngucapin makasih buat @annisaHasanah129
Aku baru dapet wifi dan pas buka wp ada banyak banget notif masuk dari dia. Pokonya makasih buat kamu, dan buat kalian semua.

Okey, see you next part

StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang