Hallo.. ada yang rindu cerita ini nggak? Aku lama banget nggak update ya hehe. Aku lagi gaada ide buat lanjut cerita ini tadinya. Jadi, aku sibukkan buat bikin oneshoot deh sampai ide mengalir dengan sendirinya.
🍁🍁🍁🍁
Hari ini adalah hari masuknya kembali Kim Chan Yun setelah beberapa hari ia harus istirahat karena sakit. Chan Yun melambaikan tangannya pada Han Keina yang hari ini mengantarnya bekerja, berarti nanti adalah tugas Sona untuk menjemputnya. Salahkan dirinya yang tidak mau kembali naik motor lantaran trauma karena pernah menabrak anjing hingga anjing tersebut mati di tempat.
Chan Yun melangkah masuk kedalam Restaurant tempatnya bekerja, ia tersenyum manis saat mendapati bossnya tersenyum begitu lembut kearahnya. Terlihat Namjoon yang berjalan mendekat padanya dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celananya. Keadaan Restaurant tentu saja masih sangat sepi karena jam buka masih kurang sepuluh menit lagi.
"Bagaimana keadaanmu saat ini?" Tanya Namjoon. Ntah kenapa hari ini ia jadi semangat pergi ke Restaurant miliknya lebih pagi karena mengetahui jika Chan Yun akan masuk hari ini, Chan Yun semalam memang mengabarinya. Mengatakan jika dirinya sudah sembuh total dan dapat masuk kembali untuk bekerja.
Chan Yun tersenyum begitu lembut, lalu setelahnya berucap. "Saya sudah sembuh, Pak. Terima kasih untuk semuanya."
Kim Namjoon mengangguk, tangannya terulur untuk mengusak lembut Surai hitam Chan Yun. Ia sama sekali tak mempedulikan jika beberapa pekerja menatapnya. Chan Yun segera menarik tangan Namjoon agar menjauh dari surainya. Ia merasa tak enak dengan pekerja yang lainnya.
"Ahh iya. Mengenai uang rumah sakit, nanti Pak Namjoon bisa memotong gaji Saya setiap bulannya sampai semuanya lunas."
Namjoon tersenyum hingga memperlihatkan lesung pipitnya. Benar-benar pemandangan yang dapat membuat jantung Chan Yun lari maraton didalam sana. Bossnya ini terlihat begitu manis, Chan Yun segera menggelengkan kepalanya. Menghilangkan pikiran aneh dalam dirinya. Ia tak mungkin tertarik pada Kim Namjoon hanya karena lesung pipitnya kan? Itu tidak mungkin, kalaupun iya itu tidak bisa dibiarkan. Mengingat Namjoon adalah Seniornya dulu dikampus, dan Chan Yun tahu betapa bejatnya dia dulu.
"Kau tidak perlu memikirkan hal itu. Gajimu akan tetap utuh." Ucap Kim Namjoon.
Chan Yun menggeleng, setelahnya berucap. "Tidak, Pak. Saya sudah banyak merepotkan, Pak Namjoon."
"Aku tidak suka berdebat, Kim Chan Yun. Jadi kembalilah bekerja. Aku tidak mau membahas masalah ini lagi." Ucap Kim Namjoon. Setelah memberikan sebuah senyuman paling manisnya, ia melangkahkan kakinya untuk pergi meninggalkan Chan Yun yang masih berdiri mematung di tempat. Namjoon benar-benar tipe yang sangat sulit dibantah, semua yang keluar dari mulut Namja itu adalah mutlak.
"Chan Yun. Kau sudah sembuh." Ucap Hyura. Ia segera membawa temannya itu untuk direngkuhnya.
Chan Yun tersenyum begitu lembut, saat dirinya sakit Hyura berulang kali mengiriminya pesan. Ia tahu Hyura sangat kesulitan ketika tak ada Chan Yun. Belum lagi keadaan Restaurant yang sangat ramai setiap harinya.
Hyura melepaskan pelukannya, lalu beralih menatap Chan Yun. Mencoba menilai penampilan gadis cantik itu dari atas hingga bawah.
"Kau terlihat lebih kurus." Ucap Hyura. Ia menyentuh pipi Chan Yun yang terlihat begitu tirus saat ini. Mungkin karena saat sakit ia sangat sulit makan. Tapi ia yakin setelah ini berat badannya akan kembali, karena Chan Yun adalah tipe gadis yang sangat doyan makan.
Chan Yun tersenyum, lalu menyentuh pipinya. "Aku jadi tidak perlu diet kan."
"Kau jadi tidak menggemaskan lagi." Ucap Hyura.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Boss (END)
Teen FictionHan Keina merasa tertipu ketika mengetahui yang seharusnya ia asuh bukanlah seorang Anak. melainkan seorang Pria dewasa bertubuh sexy bernama Park Jimin. {YUK FOLLOW SEBELUM MEMBACA}