8

479 52 28
                                    


Chan Yun pov





Hari ini Chan Yun begitu bahagia karena orang yang ia suka mengantarkannya pergi bekerja. Kim Taehyung menghentikan laju motornya saat sampai tepat didepan Restaurant tempat Chan Yun bekerja.

"Sudah sampai, kau tidak turun?" tanya Taehyung pada Chan Yun. Ia merasa sedikit risih dengan kelakuan sahabatnya itu. Chan Yun memeluknya dari belakang dengan begitu erat.

Chan Yun segera turun dari atas motor Kim Taehyung. Bibir Chan Yun mencebik, ia merasa begitu kesal saat ini. Kim Taehyung membawa motor dengan kebut-kebutan hingga membuat perutnya mual saat ini.

"Kau benar-benar menyebalkan Kim Taehyung." Chan Yun menggerutu sembari membenarkan baju kerjanya yang sedikit berantakan.

Kim Taehyung tertawa saat melihat wajah kesal sahabatnya. Menurutnya Kim Chan Yun terlihat semakin manis saat sedang kesal seperti ini.

"Sudah jangan seperti itu. Wajahmu terlihat jelek jika cemberut seperti itu." ucap Taehyung yang langsung mendapat pukulan sayang tepat pada bahunya.

"Kau ini. Ishh, aku membencimu." ucap Chan Yun sembari menghentak-hentakan kakinya seperti Anak kecil.

Kedua tangan Taehyung terulur untuk melepas helm yang dipakai oleh Chan Yun.

"Bekerja dengan benar. Nanti aku akan menjemputmu, hubungi aku saat kau sudah pulang." ucap Taehyung.

Hati Chan Yun kembali berdebar saat ini. Debaran itu terasa begitu menyenangkan baginya. Ia sudah lama menyukai Kim Taehyung, ia tau jika perasaannya ini salah. Karena ia dan Kim Taehyung sudah bersahabat sejak lama. Seharusnya tak ada rasa Cinta diantara mereka.

"Aku tidak mau, biar Sona saja yang menjemputku nanti."

Taehyung mengangguk "baiklah kalau begitu. Aku tidak perlu repot untuk menjemput Perempuan cerewet sepertimu." ucap Taehyung yang kembali mendapat pukulan pada lengannya. Ntah sudah berapa banyak pukulan mendarat pada lengannya pagi ini. Chan Yun selalu saja memukulnya seperti ini. Sudah tak terhitung berapa banyak Chan Yun memukul Kim Taehyung selama mereka menjalin persahabatan. Mungkin sudah ratusan ribu kali. Ntahlah, Taehyung sendiri tak pernah menghitungnya.

"Kau ini begitu menyebalkan, Kim Taehyung." ucap Chan Yun.

Tanpa Chan Yun dan Taehyung sadari, sedari tadi ada Pria yang mengamuk didalam mobilnya karena melihat kedekatan mereka berdua. Pria itu meluapkan emosinya dengan cara memukul stir mobilnya berulang kali.












🐨🐨🐨🐨

Sona pov




Ntah sudah berapa kali Lee Sona mengumpat dalam hatinya hari ini. Terhitung sejak pagi tadi ia sudah mengumpati Min Yoongi dari dalam hatinya. Rasanya ia ingin sekali meneriaki Bossnya itu tepat didepan mukanya, namun itu tak mungkin ia lakukan karena ia masih sayang nyawa.

Lee Sona mencoba untuk fokus pada komputernya saja, namun tak bisa. Suara siulan Yoongi membuyarkan konsentrasinya. Ia memejamkan matanya sejenak, mencoba menenangkan hatinya yang diselimuti rasa jengkel luar biasa pada sang Boss.

"Lee Sona. Apa kau baik-baik saja?" tanya Min Yoongi. Ia sejak tadi memperhatikan gerak-gerik Sona yang terlihat begitu gusar dikursi kerjanya.

Lee Sona tidak bisa dikatakan baik-baik saja untuk saat ini. Darahnya sudah mendidih saat ini. Ia ingin sekali meluapkan emosinya dengan melempar kursi kerja yang ia duduki pada wajah sang atasan. Bahkan Min Yoongi bertanya padanya dengan wajah yang begitu polos tanpa rasa bersalah sedikitpun. Apa dia tidak sadar jika suara siulannya begitu menganggu Lee Sona sejak pagi tadi. Bahkan ini sudah menjelang jam makan siang, namun Lee Sona tak dapat fokus dengan pekerjaannya.

Lee Sona terdiam, ia tak menjawab pertanyaan dari Min Yoongi ia memilih mengabaikan sang atasan dan mencoba fokus pada pekerjaannya.

"Apa kau masih memikirkan hal kemarin?" tanya Yoongi sembari mengerlingkan matanya pada Sona.

Sona tak ingin melihat Min Yoongi, namun kenapa matanya selalu saja tidak bisa diajak untuk berkompromi dengan hatinya.

"Gara-gara dirimu aku harus pergi ke club untuk mencari Jalang kemarin." ucap Yoongi.

Darah Lee Sona semakin mendidih dibuatnya. Tidak bisakah Min Yoongi tidak berkata mesum sehari saja.

"Bisakah kau diam, Sajangnim." ucap Lee Sona sembari menatap tajam pada sang atasan.

Lee Sona ingin sekali pindah ruangan, ia tak ingin satu ruangan dengan boss kurang ajar seperti Min Yoongi. Jika disuruh memilih antara gudang dan satu ruangan bersama Min Yoongi, mungkin ia akan begitu bersyukur jika ditempatkan digudang dengan banyak tikus didalamnya. Setidaknya tidak ada ucapan kurang ajar yang mengotori telinga sucinya.

Min Yoongi terkekeh, ntah kenapa ia begitu suka menjaili Lee Sona. Ia berbeda dengan sekretaris lamanya. Han Keina hanya akan berdiam diri saat ia menggodanya. Berbeda dengan Sona, gadis itu terlihat begitu berani dimatanya.

"Jangan galak-galak. Tidak ada Pria yang berani mendekatimu jika kau seperti itu." ucap Yoongi.

Brakk

Lee Sona memukul meja kerjanya dengan begitu kuat, hingga menimbulkan bunyi gebrakan yang luar biasa keras. Bahkan ia merasakan sakit pada telapak tangannya. Lee Sona yakin jika telapak tangannya merah saat ini.

"Bisakah kau diam saja. Tidak mengangguku bekerja. Jika kau berani berkata kurang ajar, aku pastikan high heels yang aku pakai menancap pada keningmu setelah ini."

Bagaimana bisa Lee Sona seberani itu?

My Stupid Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang