39

279 40 8
                                    


"Hyung, aku akan segera menikah."

Kim Namjoon hampir saja menumpahkan segelas jus yang berada ditangannya, lelucon macam apa yang Jimin katakan dipagi hari begini. Dengan cepat ia menaruh kembali segelas jus mangga diatas meja, tanpa sempat meminumnya sedikitpun. Matanya menatap pada Park Jimin yang saat ini tengah duduk diatas ranjang dengan mata yang mengerjap berulang kali, terlihat polos sekali seperti bocah yang masih berusia delapan tahun.

"Apa tadi katamu? Kau akan menikah?" Tanya Namjoon, mencoba memastikan jika dirinya tidak salah dengar.

"Aku akan menikah." Jawab Jimin sembari membasahi permukaan bibirnya yang terasa kering.

Namjoon membuka mulutnya separuh tak percaya, apa kesadaran Jimin belum pulih sepenuhnya lantaran Pria itu baru saja terbangun dari tidurnya. Atau barangkali sepupunya itu sempat terjatuh dikamar mandi dan kepalanya terbentur dinding, hingga membuatnya seperti saat ini. Dan mungkin saja opsi pertamanya itu benar. Namjoon segera beranjak dari sofa, lalu melangkah cepat untuk mendekat pada Jimin yang masih terduduk diatas ranjangnya.

"Aku rasa kau belum sadar sepenuhnya, coba minumlah sedikit untuk menjernihkan pikiranmu." Ucap Kim Namjoon, ia meraih segelas air putih yang berada diatas nakas lalu memberikannya pada Jimin.

Jimin dengan cepat menggeleng, lalu setelahnya berucap, "aku sudah sadar sepenuhnya. Aku memang akan menikah dengan Han Keina."

Namjoon mengerjap berulang kali, ia merasa kesusahan menelan salivanya sendiri. Entahlah, ia masih tak percaya dengan semua ini. Park Jimin sepupunya yang masih suka bertingkah seperti bocah akan menikah, dengan pelayannya sendiri. Ohh... Yang benar saja, apa ini sebuah lelucon dipagi hari? Jika iya, ini sama sekali tidak lucu.

"Kami akan segera menikah. Jadi kau tidak perlu memberiku CD dan majalah dewasa lagi, Hyung. Aku sudah tidak membutuhkan itu lagi."

"Kau yakin? Bagaimana mungkin kau dan Han Keina akan menikah? Apa kau menggoda pelayanmu sendiri?" Tanya Namjoon. Ia masih tak percaya jika Jimin dan Keina akan segera menikah, pasalnya yang ia tahu Jimin dulu sangat membenci Han Keina karena gadis manis itu terlampau pada Jimin.

"Aku tidak menggodanya. Tapi aku sungguh tergoda padanya, dia sangat manis. Aku menyukainya." Jawab Jimin jujur, ia sudah tak ingin menutupi semuanya. Ia sudah jatuh telak pada gadis manis bermarga Han tersebut. Tohh, Jimin dan Keina akan segera menikah. Meskipun ia tahu jika Keina belum memiliki rasa padanya, tapi seiring berjalannya waktu Keina pasti akan mencintainya. Jimin yakin itu, sangat yakin.

Ceklekk

Pintu kamar Jimin terbuka, Han Keina dengan sebuah nampan berisi makanan ditangannya berjalan masuk. Langkah kakinya sempat terhenti ketika menatap sebuah majalah dewasa diatas meja. Ia segera mengalihkan pandangannya ketika matanya tak sengaja menatap model Pria dan Wanita di majalah tersebut.

"Astaga. Keina." Ucap Park Jimin sedikit panik. Ia segera beranjak dari atas ranjang. Mengambil beberapa majalah pemberian Namjoon itu, lalu menyembunyikannya dibelakang tubuhnya.

Han Keina mendengus, mencoba mengalihkan pikirannya pada hal lain. Sungguh, ini masih pagi dan matanya ternodai oleh majalah dewasa milik dua Pria tak bermoral ini.

"Majalah ini bukan punyaku. Tapi punya Namjoon Hyung." Ucap Park Jimin. Ia belum menikah dengan Keina namun namanya sudah tercoreng begini. Pasti Keina akan berpikiran macam-macam tentangnya.

"Aku juga tak mau peduli dengan hal itu. Kalian berdua sama mesumnya." Ucap Han Keina. Ia menaruh nampan berisi makanan diatas meja. Lalu beralih menatap Namjoon sekilas, menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Jadi Kim Namjoon adalah biang dari kemesuman Park Jimin. Sebenarnya Keina sudah mengetahui ini sejak lama, karena ia sempat menemukan beberapa majalah dewasa didalam almari tempat pakaian Jimin.

My Stupid Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang