36

278 41 28
                                    




Chan Yun berdiri tepat didepan Restaurant, sudah hampir satu jam ia menunggu Han Keina untuk menjemputnya. Namun, gadis manis itu tak kunjung memperlihatkan batang hidungnya. Chan Yun sudah lelah berdiri selama hampir satu jam lamanya, ia ingin segera sampai rumah dan merebahkan tubuhnya diatas ranjang empuknya.

Ia mengambil ponsel yang berada didalam tasnya, mencoba menghubungi Keina. Namun, tak kunjung ada jawaban dari seberang sana. Chan Yun menghela napas lelah, lalu kembali memasukkan ponselnya kedalam tas. Rasanya Chan Yun ingin menangis detik ini juga. Ia ingin naik taxi, tapi ia tak punya cukup uang untuk itu. Tanggal gajian masih beberapa hari lagi. Tapi, uang nya sudah sangat menipis. Jarak tempat kerja dan apartemennya cukup jauh, bisa habis uang nya hanya untuk sekedar naik taxi.

Chan Yun sedikit terperanjat kaget ketika seseorang menggenggam tangannya dengan tiba-tiba.

"Ayo aku antar pulang." Ucap Kim Namjoon sembari tersenyum begitu lembut.

Chan Yun mengangguk pelan, setelahnya berucap, "gomawa, Pak Namjoon."

Kim Namjoon selalu saja menjadi penyelamat untuknya, seperti saat ini. Disaat sang sahabat tak kunjung menjemputnya, Kim Namjoon menawarkan diri untuk mengantarnya pulang.

Dengan tangan yang bergandengan, Kim Namjoon dan Chan Yun melangkahkan kakinya menuju area parkir. Membuat beberapa orang yang berlalu lalang diarea parkir menatapnya heran. Mereka banyak yang mengenal Kim Namjoon. Bagaimana bisa seorang bawahan dan atasan bisa sedekat itu?

Namjoon membukakan pintu mobilnya, lalu mempersilahkan Chan Yun untuk masuk.

"Gomawa." Ucap Chan Yun. Dia sangat terharu dengan hal ini. Kenapa Namjoon sangat baik padanya. Kalau Chan Yun cinta bagaimana?

Chan Yun sudah mulai terbiasa dengan perlakuan yang diberikan oleh Namjoon padanya. Bahkan Namja berlesung Pipit tersebut sudah terang-terangan mengakui perasaannya pada Chan Yun.

Saat ini Chan Yun dibuat menahan napas tatkala badan besar sang atasanberada begitu dekat dengannya. Padahal ia tahu jika sang atasan hanya membantunya memasangkan sabuk pengaman.

"Kim Chan Yun. Mau jadi kekasihku ya?"

Astaga, jantungku..

Di detik berikutnya dapat Chan Yun rasakan sesuatu yang lembut dan basah menyentuh bibirnya. Kejadian itu kembali terulang lagi, Kim Namjoon menciumnya dengan sangat tiba-tiba.

"Jadi kekasihku ya?"

Chan Yun masih tercengang saat Kim Namjoon berhasil melepas tautan bibirnya. Saat pandangan mereka saling bertemu, dapat Chan Yun lihat tatapan Namjoon yang begitu tulus.

Chan Yun mengangguk sebagai jawaban, tak mengerti harus bersikap bagaimana. Ia seperti tersihir oleh aura yang terpancar dalam diri Namjoon. Namja itu benar-benar luar biasa.

"Jadi mulai sekarang jangan panggil aku Pak Namjoon lagi."

Chan Yun kembali mengangguk, ia hanya bisa menurut seperti yang dilakukan anak Anjing kepada majikannya.

"Panggil aku Babby."

"B..babby." ucap Chan Yun terbata.

"Nahh benar begitu."






















My Stupid Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang