Sona pov
Lee Sona mengerjapkan matanya beberapa kali saat cahaya matahari masuk melalui celah jendela. Ia memegangi kepalanya yang masih terasa sedikit pening.
"Ahh. Aku ini kenapa?"
Sona menoleh ke kanan dan ke kiri, merasa begitu asing dengan kamar yang saat ini ia tempati. Nuansa hitam dan putih, semua barang yang berada didalam kamar tersebut tertata begitu rapi.
Sona membulatkan matanya ketika menatap bingkai besar terpajang tepat di dinding dekat pintu, itu adalah foto sang atasan.
"Astaga. Jadi aku berada dikamar Min Yoongi." gerutunya dengan pipi memerah sempurna. Ia mencoba mengingat apa yang telah terjadinya semalam. Jung Hoseok memberinya segelas vodka. Dan saat ia mabuk Min Yoongi menyeretnya untuk ikut keluar dari gedung perusahaan, dan setelahnya ia tak mengingat apapun lagi.
Sona dengan gerakan cepat menyibak selimut yang menutupi tubuhnya. Ia menghela napas legah ketika baju yang ia kenakan masih menempel ditubuhnya, ini masih begitu pagi namun pikirannya sudah begitu kacau. Ia terus mencoba mengingat kembali kejadian semalam, namun ia tak bisa mengingat apapun lagi, yang ia tahu terkahir Min Yoongi menyeretnya untuk keluar dari gedung perusahaan.
Setelah kesadarannya telah sepenuhnya kembali, Sona mendudukan dirinya diatas ranjang mencoba menerka apa saja yang telah dilakukan Min Yoongi padanya, pakaiannya masih menempel lengkap ditubuhnya, hanya dua bagian atas kancingnya terbuka. Apa mungkin Min kurang ajar Yoongi telah berbuat tak senonoh padanya.
"Ini memalukan. Aku tidak pernah mabuk sebelumnya. Bagaimana jika dia memegangi daerah sensitifku." ucap Lee Sona, ia mengusak kasar surai hitamnya.
Ceklekk
Pintu kamar mandi terbuka, Lee Sona dibuat susah payah menelan saliva ketika Min Yoongi keluar dari dalam kamar mandi dengan hanya mengenakan boxer untuk menutupi bagian bawahnya, sedangkan dadanya ia biarkan terbuka.
Kulit Min Yoongi begitu mulus tak ada luka sedikitpun. Namun yang menjadi poin utama adalah urat-urat yang menonjol dikulit tangannya, dan Sona baru sadar akan hal itu. Jika sang atasan begitu terlihat begitu sexy hanya karena urat-urat yang menonjol dibagian tangan.
"Kau kenapa menatapku seperti itu?" tanya Min Yoongi pada Sona yang duduk terdiam diatas ranjang sembari menatapnya dengan mulut yang sedikit terbuka.
Min Yoongi melangkah dengan santainya mendekat kearah lemari, membuka lemari itu pelan, mengambil kaos lengan pendek berwarna hitam dan dengan santai memakainya didepan Lee Sona, tanpa merasa malu sedikitpun.
Lee Sona menggelengkan kepalanya berulang kali. Ia sudah menumpuk sekali banyak kotoran dikepalanya hingga membuatnya tak bisa berpikir jernih untuk sekarang ini. Tidak mungkin kan Lee Sona jatuh hati pada atasan berkulit pucatnya itu hanya karena urat-urat yang menonjol ditangannya?
"Minum susu yang sudah aku buatkan." ucap Min Yoongi sembari menunjuk segelas susu putih yang berada diatas nakas.
Lee Sona memgangguk pelan "terima kasih, Sajangnim."
"Setelah itu kau mandi. Aku akan mengantarmu pulang. Kau bisa beristirahat karena hari ini libur kerja."
Lee Sona menghembuskan napas kasar "iya Sajangnim."
🐥🐥🐥🐥
Kim Chan Yun dan Han Keina menikmati hari liburnya dengan menonton drama favoritnya. Drama percintaan yang selalu menarik minat mereka berdua untuk menontonnya.
"Dia sangat manis. Apa kau tau episode sebelumnya. Aku tidak sempat menontonnya karena terlalu sibuk bekerja." ucap Chan Yun. Ia begitu mengagumi pemeran utama Pria dalam drama tersebut, Pria tersebut begitu manis dengan lesung pipit yang menghiasi pipi kirinya.
Keina hanya mengangguk sembari menikmati camilan berada dalam genggamannya, ia terlalu fokus pada drama yang ditontonnya. Hingga mengabaikan semua ucapan Chan Yun.
"YAKK. ASTAGA, DIA SANGAT ROMANTIS." teriak Chan Yun heboh ketika sang aktor mencium aktris didalam drama tersebut.
Keina segera menutup telinganya dengan kedua tangan. Teriakan Chan Yun benar-benar meruntuhkan fokusnya.
"Bisakah kau diam? Aku sedang fokus menonton dan kau sedari tadi mengoceh. Apa kau tidak pernah berciuman? Hingga seheboh itu ketika melihat drama yang menyuguhkan adegan ciuman?"
Chan Yun terdiam sejenak, ingatannya memutar kembali kejadian ketika Kim Namjoon menciumnya didalam mobil, dan hal itu sukses membuat pipinya seketika memerah seperti tomat.
"Aku pernah berciuman. Pasti kau yang belum pernah, mengaku saja." ucap Chan Yun sembari menatap tajam Keina yang duduk tepat disebelahnya.
Keina tersenyum penuh arti "aku pernah dulu. Dua kali Jeon Jungkook menciumku. Yang pertama pada saat kita berdua terjebak hujan saat menunggu bus dihalte, dan yang kedua."
Keina tak melanjutkan ucapannya, ia mencoba mengingat kembali masalalunya bersama sang mantan kekasih.
"Yang kedua dimana?" tanya Chan Yun penasaran.
"Ahh. Dirumah Jeon Jungkook dan sempat terhenti karena tiba-tiba Ibunya datang."
Chan Yun dibuat tertawa dengan jawaban kelewat jujur dari Han Keina. Ia masih ingat betul jika Keina pernah menjalin hubungan dengan Putra semata wayang keluarga besar Jeon, keluarga itu cukup terkenal di Korea karena kekayaannya.
"Kenapa aku masih merasa sakit ketika mengingat Pria bergigi kelinci itu?"
Chan Yun menepuk pelan bahu sang sahabat. "Dia bukan jodohmu. Sudahlah lupakan dia Han Keina."
Keina mengangguk, ia sudah berusaha dengan sekuat tenaga untuk melupakan sang mantan kekasihnya itu. Lagipula itu sudah terjadi empat tahun yang lalu. Jungkook lebih memilih meninggalkannya karena keluarganya yang tak pernah setuju dengan hubungan keduanya, karena Keina berasal dari keluarga yang amat sederhana sedangkan Jeon Jungkook berasal dari keluarga yang kaya raya.
"Kein. Kenapa Sona belum pulang juga?" tanya Chan Yun. Tiba-tiba rasa cemas mulai memenuhi dirinya, tak biasanya Sona sampai tidak pulang begini. Apalagi semalam ia dan Keina berulang kali menghubunginya namun tak ada jawaban.
Keina segera meraih ponselnya yang berada diatas meja. Mencoba menghubungi Sona kembali, berharap jika Sahabatnya itu dalam keadaan baik-baik saja untuk saat ini mengingat Min Yoongi mantan atasannya itu begitu mesum, ia takut jika Min Yoongi berbuat tidak senonoh pada Sona.
"Aku pulang." ucap Sona sembari melangkahkan kakinya mendekat pada kedua sahabatnya yang sedang duduk disofa ruang tamu.
Chan Yun menghela napas legah. Akhirnya Sona menampakan batang hidungnya setelah semalam tidak pulang ke apartemen.
"Kau kemana saja?" tanya Keina.
"Aku mabuk semalam. Dan menginap dirumah atasanku."
"APA?" teriak Chan Yun tepat didepan wajah Sona. Chan Yun yang semula duduk pun sekarang berganti posisi berdiri tepat dihadapan Sona.
Lee Sona dengan cepat memukul kepala Chan Yun. "Bisakah kau tidak berteriak begitu?"
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Keina.
Sona mengangguk paham, ia begitu paham jika Keina saat ini tengah kwatir padanya. Mengingat Keina adalah mantan sekretaris dari Min Yoongi. Dan ia sudah begitu hapal dengan sikap kurang ajar atasannya.
"Kalau begitu aku ke kamar dulu ya. Aku mau istirahat." ucap Lee Sona yang langsung mendapat anggukan dari Keina dan Chan Yun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Boss (END)
Teen FictionHan Keina merasa tertipu ketika mengetahui yang seharusnya ia asuh bukanlah seorang Anak. melainkan seorang Pria dewasa bertubuh sexy bernama Park Jimin. {YUK FOLLOW SEBELUM MEMBACA}