Sinar mentari masuk melalui celah jendela, membuat dua insan yang sedang tertidur di balutan selimut yang sama mengerjapkan matanya berulang kali. Chan Yun segera menjauhkan tubuhnya ketika dirasa ia sudah sangat sadar jika jaraknya dengan Kim Namjoon sangatlah dekat, pipinya Semerah tomat sekarang saat ini ketika Namjoon menatap padanya dengan sebuah senyuman yang begitu manis.
"Kenapa?" Tanya Namjoon. Ia mengusak Surai Chan Yun yang memang sudah sangat berantakan, malah dibuatnya semakin berantakan.
Chan Yun segera menggeleng, hendak beranjak dari atas ranjang namun pergelangan tangannya lebih dulu digenggam oleh Namjoon, membuatnya sedikit tersentak. Ia sangat malu saat ini, muka nya sudah sangat merah seperti kepiting rebus. Entah setan apa yang merasuki Chan Yun semalam hingga ia mau tidur satu ranjang dengan kekasihnya dengan posisi berpelukan seperti tadi.
"Aku harus mandi." Ucap Chan Yun.
Namjoon terkekeh pelan ketika melihat tubuh Chan Yun yang terbalut baju miliknya. Itu terlihat sangat kebesaran untuknya, Chan Yun terpaksa memakai baju milik Namjoon karena bajunya setengah basah akibat terkena tetesan air hujan semalam.
"Beri aku morning kiss. Kau kan kekasihku."
Kim Chan Yun membeku, ucapannya Namjoon barusan membuat pikirannya hampir rusak.
"Chan Yun."
Chan Yun terkesiap, setelahnya berucap, "morning kiss?" Dengan sangat lirih, membuat Kim Namjoon kembali terkekeh. Kekasihnya ini sangatlah polos.
"Iya. Ciuman di pagi hari, disini." Ucap Kim Namjoon sembari memegang bibir Chan Yun dengan telunjuknya.
Chan Yun segera menjauhkan tubuhnya ketika dirasa jarak Kim Namjoon saat ini sangatlah dekat.
"Aku mau buang air kecil." Ucap Chan Yun segera beranjak dari atas ranjang, lalu berlari kecil menuju kamar mandi.
Namjoon menggelengkan kepalanya tak percaya, baru kali ini ada yang menolaknya seperti ini. Padahal Chan Yun berstatus sebagai kekasihnya. Ia hanya meminta sebuah ciuman tidak lebih.
Chan Yun keluar dari dalam kamar mandi, mengerjapkan matanya berulang kali sebelum akhirnya ia berucap, "boleh aku meminjam handukmu."
Namjoon dengan cepat mengangguk, ia segera beranjak dari atas ranjang dan melangkahkan kakinya mendekat pada almari. Membuka pelan pintu almari lalu mengambil sebuah handuk berwarna merah muda.
"Kau bisa meminjam bajuku. Setelah ini kita sarapan bersama dan setelahnya aku akan mengantarkanmu pulang." Ucap Namjoon sembari menyodorkan handuk berwarna merah muda itu pada Chan Yun.
Chan Yun mengangguk, tangannya terulur untuk mengambil handuk yang berada ditangan Namjoon, "terima kasih, Babby."
Namjoon sedikit berjengit ketika mendapat ciuman mendadak dari Chan Yun. Gadis cantik itu menciumnya tepat di pipi kiri, tapi hal itu sukses membuat jantungnya berdetak sangat brutal di dalam sana. Ciuman bukan menjadi hal baru bagi seorang Kim Namjoon. Ia sering melakukan hal itu dengan para Perempuan diluar sana. Tapi kenapa dengan Chan Yun rasanya berbeda, ia hanya mendapatkan sebuah ciuman singkat di pipi kirinya. Namun, hal itu dapat membuatnya luar biasa bahagia.
"Kau nakal sekali memanggilku dengan sebutan Babby." Ucap Kim Namjoon.
Tak ada sahutan dari dalam kamar mandi, mungkin Chan Yun sedang menjalankan ritual mandinya.
"Gadis nakal," Ucap Namjoon sembari memegangi pipi kirinya yang tadinya dicium oleh Chan Yun.
🐥🐥🐥🐥
Sore ini Park Jimin mengajak Han Keina untuk berkunjung ke makam sang Ayah. Ia menaruh sebucket mawar merah diatas makam sang Ayah. Terhitung sudah sebelas tahun lamanya Ayahnya pergi meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Boss (END)
Teen FictionHan Keina merasa tertipu ketika mengetahui yang seharusnya ia asuh bukanlah seorang Anak. melainkan seorang Pria dewasa bertubuh sexy bernama Park Jimin. {YUK FOLLOW SEBELUM MEMBACA}