Han Keina berulang kali menghela napas kasar, saat ini ia merasa begitu kesal dengan seseorang yang berulang kali menghubunginya. Namun, ketika ia mengangkat panggilan tersebut orang itu malah mematikannya.
Dan saat ini ponsel yang berada dalam genggamannya berdering pertanda panggilan masuk, dari nomor yang sama, yang sejak tadi menghubunginya.
"HALLO. KAU INI SIAPA?" teriak Keina hingga menggema diseluruh ruangan. Membuat Chan Yun mendelik tak suk karena Keina tengah membuat acara menonton drama favoritnya jadi terganggu. Apalagi suara teriakan Han Keina tak main-main, bagi Chan Yun suara teriakan Keina seperti nyanyian kematian.
Keina melempar ponselnya keatas sofa tepat disebelah Chan Yun duduk. Kesalnya sudah mencapai ubun-ubun saat ini. Orang itu kembali mematikan panggilannya ketika Keina menjawab teleponnya.
"Kau ini kenapa?" tanya Chan Yun tak mengerti, Sahabatnya itu sedari tadi marah-marah tak jelas.
"Ada seseorang yang berulang kali menghubungiku. Tapi saat aku menjawab panggilan darinya dia malah mematikannya." ucap Keina geram.
"Tidak usah kau ladeni. Kau kan tidak mengenalnya." ucap Chan Yun yang langsung mendapat anggukan dari Keina.
Ponselnya yang berada diatas sofa kembali berdering pertanda panggilan masuk. Chan Yun segera mengambil ponsel tersebut.
"Kau ini siapa? Jangan menganggu Sahabatku sialan." ucap Chan Yun geram. Ia jadi ikut kesal saat ini.
"Park Jimin."
Dapat Chan Yun dengar suara yang begitu lirih dari seberang sana.
"Iya kau Park Jimin berhenti menganggu Sahabatku Han Keina. Dia sudah merasa begitu kesal denganmu." ucap Chan Yun.
Keina terdiam sejenak, mencoba mencerna ucapan Sahabatnya barusan. Ia tak salah dengarkan? Baru saja Chan Yun menyebut nama Park Jimin.
"Dia Park Jimin. Orang yang menganggumu bernama Park Jimin." ucap Chan Yun sembari menjauhkan ponsel Keina dari telinganya.
Seketika mata Han Keina membulat, ia segera mengambil paksa ponselnya yang berada dalam genggaman Sahabatnya.
"Hallo. Apa ini Tuan muda Park?" tanya Keina.
"Iya."
Jawaban singkat dari seberang sana membuat jantung Han Keina nyaris melompat dari tempatnya sangking terkejutnya. Ia sudah meneriaki sang Tuan muda tadi. Belum lagi ucapan kasar dari Chan Yun.
"Mianhe. Saya tidak tau jika ini Tuan muda Park."
Hanya suara deheman yang dapat Keina dengar dari seberang sana. Sebenarnya ia masih merasa sedikit kesal, namun ia menahannya mati-matian saat mengetahui jika yang tengah menghubunginya adalah sang Tuan muda.
Chan terdiam sejenak, ia jadi merasa sedikit bersalah karena telah berkata kasar pada Anak dari Nyonya Park tersebut, Keina menceritakan banyak hal tentang Park Jimin pada Chan Yun, apalagi mengenai trauma yang dialami oleh Park Jimin hingga ia memilih memenjarakan dirinya didalam kamar.
"Maafkan teman Saya juga. Dia tidak tahu jika yang menghubungi Saya adalah Tuan muda."
"Lupakan saja. Aku tidak masalah dengan hal itu. Apa nanti malam kau ada acara?"
"Saya tidak ada acara apapun." ucap Keina sembari menatap pada Chan Yun yang saat ini tengah menatapnya.
"Kirim alamat tempat tinggalmu. Nanti aku dan Pak Kim akan kesana. Aku menerima ajakan makan ice cream bersamamu. Jam tujuh malam kau sudah harus siap."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Boss (END)
Teen FictionHan Keina merasa tertipu ketika mengetahui yang seharusnya ia asuh bukanlah seorang Anak. melainkan seorang Pria dewasa bertubuh sexy bernama Park Jimin. {YUK FOLLOW SEBELUM MEMBACA}