Kim Namjoon menggenggam tangan Chan Yun, lalu menariknya paksa untuk ikut bersamanya menuju kearea parkir. Hujan diluar sana begitu deras malam ini, ia berniat mengantarkan Perempuan yang ia sukai itu pulang."Pak Namjoon. Kenapa menarik Saya seperti ini?" tanya Chan Yun.
Namjoon melepaskan genggaman tangannya ketika telah sampai diparkiran. Ia menatap Chan Yun yang beberapa kali mengerjapkan matanya, itu terlihat menggemaskan dimata Kim Namjoon. Chan Yun adalah gadis polos yang pertama kali dapat menyentuh hatinya.
"Pulang denganku. Diluar hujan sangat deras. Lagipula temanmu tidak akan menjemputmu." ucap Namjoon sembari tersenyum hingga memperlihatkan lesung pipinya.
Chan Yun terdiam sejenak, apa yang dikatakan oleh sang atasan ada benarnya, Lee Sona pasti saat ini juga tengah terjebak hujan dan tidak akan sempat menjemputnya.
Kim Namjoon membuka pintu mobil Sport miliknya lalu mempersilahkan Chan Yun untuk masuk kedalam. Sedangkan gadis cantik itu masih terdiam tak mengerti, ia bingung kenapa semakin hari Namjoon semakin perhatian padanya, dia hanya seorang Pelayan sedangkan Kim Namjoon adalah atasannya. Walaupun sang atasan sempat mengatakan jika ia menyukai dirinya namun Chan Yun masih begitu bimbang, ia takut salah melangkah. Karena ia bukan gadis bodoh yang tidak mengetahui siapa sebenarnya Kim Namjoon. Ia masih mengingat begitu jelas jika Kim Namjoon itu adalah Seniornya di kampus dulu, yang suka melakukan one night stand dengan banyak gadis dikampus, dan berita itu sudah menyebar luas dikalangan kampus pada waktu itu.
"Masuklah. Kenapa kau malah diam seperti itu?"
Chan Yun mengangguk, lalu masuk kedalam mobil. Berulang kali menghela napas lelah, memikirkan banyak cara agar bisa menghindar dari Kim Namjoon, tapi itu tidaklah mudah. Kim Namjoon punya kekuasaan karena dia adalah bossnya.
Chan Yun dibuat panas dingin tatkala badan besar sang atasan berada begitu dekat dengannya. Padahal Kim Namjoon hanya membantunya memasangkan sabuk pengaman namun hal itu sukses membuatnya menahan napas untuk beberapa detik. Bahkan degub jantungnya sudah tidak dapat ia kontrol lagi untuk saat ini. Posisinya benar benar begitu dekat hingga ia dapat melihat dengan jelas putihnya kulit leher sang atasan.
"Selesai." ucap Kim Namjoon setelah selesai memasangkan sabuk pengaman untuk Chan Yun. Namjoon segera menjauhkan tubuhnya dari Chan Yun. Ia menyadari jika Chan Yun merasa begitu gugup ketika berdekatan dengannya.
"Tidak perlu segugup itu, Chan Yun." ucap Namjoon sembari tersenyum hingga memperlihatkan lesung pipinya, itu semakin membuat Chan Yun semakin panas dingin tak karuan. Padahal diluar sana hujan begitu deras.
Kim Namjoon melepaskan jas yang ia kenakan, hal itu semakin membuat Chan Yun tak karuan. Ini musim hujan, tak mungkin Kim Namjoon merasa gerah dimusim hujan seperti ini. Jadi mengapa ia melepaskan jas kerjanya.
Namjoon menaruh jassnya diatas paha Chan Yun "gunakan itu untuk menutupi paha mulusmu itu. Aku rasa rok kerjamu itu terlalu pendek. Jika tak mampu membeli rok yang sedikit panjang, besok aku yang akan membelikannya." ucap Namjoon.
Bahkan Chan Yun baru menyadari jika rok yang ia kenakan sedikit naik karena posisi duduknya, dan itu sukses memperlihatkan paha mulusnya. Ia segera menutupi pahanya dengan jass milik sang atasan.
Bagi Kim Chan Yun, Namjoon bukanlah tipe Pria sembarangan. Kim Namjoon memiliki pesona yang begitu luar biasa, ia seperti memiliki magnet yang tidak bisa untuk ditolak.
Chan Yun hanya dapat terdiam saat ini, ia berulang kali menghembuskan napasnya berusaha menormalkan kembali degub jantungnya yang berdetak secara brutal didalam sana.
🐨🐨🐨🐨
Sona pov
Lee Sona terdiam dikursi kerjanya sembari menatap tetesan air hujan dari balik jendela. Ia begitu bodoh karena lupa membawa jas hujan, padahal sudah jelas saat ini adalah musim penghujan.
Sona meruntuki dirinya sendiri saat ini, diluar hujan begitu deras, ia tidak mungkin menerjang hujan begitu saja dengan motornya, itu sangat konyol baginya.
Ia mengalihkan atensinya pada sang atasan yang saat ini tengah menatapnya dengan tatapan yang begitu sulit diartikan.
"Mau pulang bersamaku?" tanya Min Yoongi.
Lee Sona menggeleng pelan, ia tak akan semudah itu menerima tawaran dari seorang Min Yoongi. Ia tak ingin terjebak terlalu dalam pada atasannya itu.
"Aku tidak akan memperkosamu, tenang saja."
Lee Sona memejamkan mata sejenak, ucapan bar bar dari sang atasan membuat kepalanya sedikit terasa pening. Sedari tadi ia sudah cukup pusing memikirkan bagaimana caranya untuk pulang tanpa jass hujan dan sekarang Min Yoong malah semakin membuatnya pusing karena ucapan bar barnya.
"Pulang saja bersamaku. Takut jika kau pulang naik motor kau akan tersambar petir dijalan." ucap Min Yoongi.
Semoga Tuhan memberi Sona kesabaran yang luar biasa guna menghadapi mulut jahat atasannya.
Akhirnya Lee Sona memutuskan untuk menerima tawaran pulang bersama Min Yoongi. Karena dalam pikirannya saat ini adalah ingin cepat cepat sampai apartemen dan berendam air hangat guna merilekskan tubuh lelahnya.
"Keputusanmu untuk menerima ajakan pulang bersamaku adalah hal yang benar. Setelah sampai di apartemen kau bisa berendam air hangat dan setelah itu tidur nyenyak."
Lee Sona membulatkan matanya, bagaimana bisa sang atasan mengetahui isi pikirannya. Apa Min Yoongi adalah cenayang?
"Bagaimana kau bisa mengetahui isi pikiranku?" tanya Lee Sona.
"Apa yang bisa dilakukan gadis lajang sepertimu disaat hujan seperti ini selain mencari kehangatan dengan cara berendam di dalam air hangat?"
Lee Sona memilih untuk diam tanpa menjawab perkataan Min Yoongi. Ia lebih memilih membersihkan meja kerjanya dan setelah itu pulang. Tak ingin berlama lama dengan sang atasan yang mempunyai mulut jahat dan mesum seperti Min Yoongi
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Boss (END)
Teen FictionHan Keina merasa tertipu ketika mengetahui yang seharusnya ia asuh bukanlah seorang Anak. melainkan seorang Pria dewasa bertubuh sexy bernama Park Jimin. {YUK FOLLOW SEBELUM MEMBACA}