25

342 36 20
                                    

Park Jimin terbangun lebih dulu, ia menatap Keina yang masih tertidur begitu pulas disampingnya. Jimin dapat melihat wajah damai Keina saat tidur, napas gadis itu yang terdengar begitu teratur.

Jimin menyentuh pipi Keina, megusap lembut pipi tersebut dengan ibu jarinya. Keina begitu tenang saat tidur, bahkan gadis manis itu tak terusik sama sekali dengan usapan lembut yang diberikan Jimin padanya.

"Keina. Kau sedang tidur apa pingsan?" bisik Jimin tepat disamping telinga Han Keina. Tentu saja Keina tak menanggapinya, gadis itu masih tertidur dengan begitu pulas.

"Hey bangunlah." ucap Park Jimin sembari menepuk lembut pipi Keina. Gadis manis itu menggeliat tak nyaman, ia menarik sedikit selimut hingga menutupi dadanya.

Park Jimin menghela napas kasar. Tak habis pikir dengan Pelayan manisnya ini.

Ia tak ambil pusing dengan hal itu, mencoba berpikir cara lain guna membangunkan Han Keina dari tidurnya yang seperti orang pingsan. Ia mendaratkan satu kecupan pada bibir merah tersebut. Namun Keina tak kunjung bangun.

Kecupan kedua..

Kecupan ketiga..

Hingga kecupan keempat..

Mata Han Keina spontan terbuka ketika merasakan sesuatu yang basah menempel pada bibirnya.

"Akhirnya kau sadar juga." ucap Jimin sembari tersenyum penuh arti. Sedangkan Han Keina masih terdiam sembari memegangi bibirnya, mencoba mencerna semuanya.

"Yakk. Apa-apaan?" ucap Han Keina tak terima. Ia segera mendudukan dirinya diatas ranjang. Menatap Jimin dengan tatapan yang begitu tajam.

"Kau tidur seperti orang pingsan. Jadi aku membangunkanmu dengan kecupan. Aku mencoba mempraktekkan adegan di drama yang pernah aku tonton dulu." ucap Jimin begitu santai, merasa tak bersalah sedikitpun pada Han Keina.

Mata Han Keina seketika membulat, jadi Park Jimin suka menonton drama sama seperti dirinya, dan menjadikan dirinya sebagai kelinci percobaan.

"Apa-apaan. Itu perbuatan tidak benar." ucap Han Keina. Ia segera beranjak dari atas ranjang, masih Setia memegangi bibirnya yang terasa begitu basah.

"Menyebalkan." ucap Park Jimin. Ia beranjak dari atas ranjang, lalu berjalan santai masuk kedalam kamar mandi.

"Jantungku berdetak begitu cepat. Apakah ini penyakit?" tanya Park Jimin pada dirinya sendiri. Ia menyandarkan punggungnya pada dinding kamar mandi.

Sejak masuk kedalam kamar mandi, Pria itu tak henti-hentinya menyentuh dadanya yang terasa ingin meledak. Apa yang baru saja ia lakukan pada Han Keina?

Sedangkan Han Keina masih terdiam, gadis itu tak habis pikir dengan kelakuan nyleneh Park Jimin. Bagi Han Keina kecupan dan ciuman itu harus dilakukan oleh dua orang yang saling mencintai, seperti dirinya dan mantan kekasih bergigi kelincinya dulu.

"Ini namanya pelecehan." ucap Han Keina kesal. Ia berulang kali menghentakkan kakinya. Mukanya sudah merah padam merasa malu dan emosi yang menguasai dirinya.

Tuan mudanya itu selalu bersikap seenaknya pada dirinya, "dia sangat menyebalkan. Aku membencimu, Park Jimin." ucap Han Keina sembari meremas kuat surainya. Merasa sedikit frustasi dengan kelakuan sang Tuan muda.












🐨🐨🐨🐨



Chan Yun pov



Kim Chan Yun merasakan pusing yang luar biasa pada kepalanya saat ia baru saja bangun dari tidurnya.

"Aku ini kenapa?"

My Stupid Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang