Lee Sona membuka pintu ruangan tempat Chan Yun dirawat, hal pertama kali yang ua lihat saat masuk adalah Kim Namjoon yang sedang menyuapi Chan Yun. Hal itu sukses membuat dirinya kesal luar biasa. Pagi tadi ia terlambat masuk kantor dan hampir saja dipecat secara tak elit. Dan tidak sampai disitu kesialan menghampiri dirinya, pulang dari kantor satu jam yang lalu ia sempat mengalami kejadian yang membuatnya luar biasa kesal. bensinnya habis ditengah jalan, dan itu sukses membuat kakinya terasa retak sekarang.
Dengan raut wajah kesal yang tak dapat ia sembunyikan, Lee Sona melangkah pelan menuju sofa. Lalu mendudukan dirinya pada sofa, melipat tangannya didada, melihat kemesraan kedua insan tersebut. Jujur, ia merasa sedikit iri dengan sahabatnya, Kim Chan Yun bisa seberuntung itu dicintai oleh Kim Namjoon yang sudah jelas kaya raya dan juga tampan, sedangkan dirinya? Kisah cintanya bahkan begitu menyedihkan. Menjalin hubungan selama delapan bulan, tak pernah merasa ada masalah yang serius dalam hubungannya, tapi ia ditinggalkan begitu saja oleh mantan yang sampai sekarang ia begitu membencinya.
"Sona. Apa kau sudah makan?" tanya Chan Yun sembari tersenyum begitu lembut.
"Belum."
"Aku membawakanmu dan Han Keina makanan." ucap Kim Namjoon, ia menunjuk dua kotak nasi yang berada diatas meja. Kim Namjoon begitu perhatian, Lee Sona jadi semakin iri dengan Kim Chan Yun.
"Aku tidak lapar." ucap Sona. Hatinya masih merasa begitu kesal dengan kejadian yang dialami hari ini.
"Kau kenapa?" tanya Chan Yun. Ia paham betul dengan kelakuan Lee Sona.
Lee Sona terdiam, hatinya makin panas ketika melihat Kim Namjoon yang mengelus lembut surai hitam sahabatnya. Pemandangan yang begitu ia hindari disaat kesal begini, kenapa semua orang begitu terlihat menyebalkan dimatanya? Ingin rasanya ia menangis detik ini juga ketika melihat betapa perhatiannya Kim Namjoon pada Chan Yun.
"Sona kau baik-baik saja?" tanya Kim Namjoon. Ia tak mengerti kenapa sejak kedatangannya beberapa menit yang lalu Lee Sona terlihat begitu murung, gadis itu sangat susah tersenyum. Karena semenjak mengenal Lee Sona dia tak seceria Han Keina dan Kim Chan Yun. Wajahnya terlihat sangat garang dimata Namjoon.
"Aku baik-baik saja."
Setelah ini Kim Namjoon tak akan bertanya lagi. Ia tak akan peduli lagi dengan sahabat Chan Yun itu. Gadis bermarga Lee itu memang sangat sulit dimengerti.
Ponsel Kim Namjoon yang berada didalam saku celananya berdering pertanda telepon masuk. Ia segera merogoh saku celananya guna mengambil ponselnya, tertera nama sang Eomma dilayar ponselnya.
"Aku angkat telepon dulu ya." ucap Namjoon yang langsung mendapat anggukan dari Chan Yun. Setelahnya Namjoon bergegas melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangan Chan Yun.
"Sona kau makan saja dulu. Aku takut kau sakit jika telat makan." ucap Chan Yun.
Lee Sona dengan cepat menggeleng, ia begitu malas hanya sekedar menyentuh makanan saja untuk saat ini. Pikirannya sangat kacau. Ia ingin menenangkan diri saat ini, disaat seperti ini ia butuh sendiri.
Ceklekk
Pintu ruangan terbuka, Chan Yun sempat mengira jika itu adalah Kim Namjoon, namun dugaannya salah. Yang masuk adalah sahabatnya Han Keina.
Keina melangkah mendekat kearah Lee Sona yang sedang duduk disofa. "Sona apa kau sudah dari tadi disini?" tanya Han Keina.
Lee Sona menggeleng pelan, "aku baru saja sampai."
"Wah.. Makanan siapa ini?" tanya Han Keina ketika menatap dua kotak makanan yang berada diatas meja. Ia sudah lapar sejak tadi, perutnya sudah merintih minta diisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Boss (END)
Teen FictionHan Keina merasa tertipu ketika mengetahui yang seharusnya ia asuh bukanlah seorang Anak. melainkan seorang Pria dewasa bertubuh sexy bernama Park Jimin. {YUK FOLLOW SEBELUM MEMBACA}