48

243 34 11
                                    



Tirai terbuka lebar, menampilkan sosok Han Keina yang saat ini tengah mengenakan sebuah gaun pengantin berwarna merah. Gadis manis tersebut hanya dapat pasrah dengan gaun pilihan dari sang calon Mertuanya, gaun dengan warna merah maroon.

Nyonya Park stagnan, maniknya melebar ketika mendapati presensi calon menantunya yang terlihat begitu cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nyonya Park stagnan, maniknya melebar ketika mendapati presensi calon menantunya yang terlihat begitu cantik. Han Keina sangat cocok jika disandingkan dengan sang Putra semata wayangnya. Gadis manis nan lugu itu juga memiliki hati yang luar biasa baik. Pantas jika Park Jimin jatuh hati pada kesederhanaan seorang Han Keina.

"Tidak! Aku tidak suka." ucap Jimin sembari melipat tangannya di dada.

Kalimat yang terlontar dari bilah bibir Park Jimin membuat senyuman Nyonya Park seketika memudar. Dari awal ia sudah sangat cocok dengan gaun pernikahan yang telah dipilihnya. Ibu dari Park Jimin itu sangat menyukai warna merah, warna itu terlihat begitu berani dimatanya. Sama seperti kepribadian seorang Han Keina. Gadis pemilik senyuman manis itu adalah tipe gadis yang sangat berani. Dan gaun dengan warna merah sangat cocok melekat di tubuh Keina.

Nyonya Park berdecak, maniknya menatap lekat pada sang Putra yang saat ini mencoba menilai penampilan calon Istrinya dari atas hingga bawah. "Pilihan Eomma yang terbaik, Park Jimin." ucap Nyonya Park tak mau kalah. Dari awal Park Jimin telah mengatur semuanya, dari mulai desain gedung sampai dengan desain undangan pun Jimin yang mengaturnya.

"Aku tidak suka, Eomma." ucap Jimin tetap pada pendiriannya. Warna merah terlalu menyala jika melekat pada tubuh Han Keina. Lagipula bagi Jimin sangat tidak cocok Han Keina memakai gaun berwarna merah.

"Tapi Eomma suka." ucap Nyonya Park tetap tidak mau kalah.

Ibu dan Anak tersebut masih saja berdebat perihal gaun pernikahan yang cocok dikenakan oleh Han Keina saat pesta pernikahan nanti. Sedangkan gadis manis bermarga Han tersebut sudah merasa muak dengan perdebatan yang terjadi antara Ibu dan Anak tersebut. Mereka itu kekanakan sekali, pikir Keina.

"Tidak! Aku tidak suka. Ganti gaunnya dengan warna putih." ucap Jimin pada salah satu pegawai butik tersebut.

Nyonya Park mendengus lantaran merasa sangat kesal pada sang Putra. Dalam hati ia berkomat-kamit menyumpah serapahi Park Jimin. Sudah jelas jika ia yang mengeluarkan banyak uang untuk pernikahan Putranya. Kenapa hanya masalah gaun saja Jimin masih saja tak mau menurut dengannya. Benar-benar tipe Anak durhaka Park Jimin itu.

"Kulit Han Keina sudah sangat putih. Tidak cocok memakai warna putih, Park Jimin."

Ohh ayolah. Tidak sadarkah kalian jika Han Keina sudah merasa pusing saat ini. Beban gaunnya lumayan berat saat ia memakainya. Belum lagi beban hidup yang harus ia pikul karena sebentar lagi akan menyandang status sebagai seorang Istri dari Park Jimin.

Beberapa pegawai masih terdiam menatap perdebatan yang terjadi antara Ibu dan Anak tersebut. Mereka sendiri juga merasa bingung, takut jika menuruti permintaan dari Park Jimin, Nyonya Park akan marah, begitu pun sebaliknya.

My Stupid Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang