Previous title: Los Angeles
"Hidup itu memilih dan dipilih. Keuntungan dan resiko mengikutinya dari belakang."
***
Berawal dari kehilangan dompet, Adinda Putri mendapatkan pertolongan dari Daniel Seavey. Namun, rasa curiga tiba-tiba muncul dalam ben...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 14 - New Beggining
Hari berganti hari, Bellova telah di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Kondisinya semakin membaik dari hari ke hari dan kini Dinda tengah membereskan barang-barang yang mereka bawa. Bellova sendiri mendengarkan musik melalui headset wireless, Noah menonton televisi, dan Daniel pergi keluar untuk membayar administrasi.
Tiba-tiba di tengah kegiatannya, Dinda teringat mengenai test pack yang telah ia simpan di dalam backpack. Menghentikan aktivitasnya sejenak, duduk di badan sofa, membuka backpack yang menggantung di bahu kanan, dan mengeluarkan test pack dari sana. Ingatannya terhadap komentar Zach ketika the boys menghadiri salah satu interview, tapi tidak mungkinkan jika Noah adalah anak Daniel? Itu sangat tidak masuk akal.
Matanya beralih pada Noah yang menyaksikan animasi Gaspard and Lisa. Memang, keduanya sangat mirip. Dan rasanya mustahil bahwa keduanya memiliki hubungan darah.
Smartphone Daniel berdering di atas nakas, tangan kiri Dinda pun terulur untuk mengambilnya dan menerima panggilan telepon tersebut.
"Zach?!" gumam Dinda senang.
"Hi, Dani. Bisakah kau menyusulku dan Jonah di LAX Airport?" tanya pria termuda di band dari sana.
Dinda melirik ke arah pintu. "Ini aku Dinda. Daniel pergi untuk membayar administrasi."
"Oh, get well soon untuk Bells, Dinda. Hey, bisakah kau menyampaikan pesan ini pada Daniel?"
"Sure. Akan kusampaikan nanti," jawab Dinda yakin, "Zach, bolehkah aku meminta pendapatmu mengenai Noah? Seperti, apakah dia memiliki kemiripan dengan Daniel atau tidak?"
Zach terdiam, sebelum akhirnya membuka suara kembali. "Menurutku, mereka... mirip. Sangat mirip. Kau bisa melihat itu dari wajah mereka. By the way, memangnya kenapa? Biasanya, jika seperti itu, tandanya adalah mereka memiliki hubungan ayah dan anak."
"Tidak. Hanya bertanya. Terima kasih atas pendapatnya. Dan tolong, jangan katakan hal ini kepada Daniel, okay?" peringat Dinda memandang kenop pintu yang perlahan memutar. "Aku tidak ingin membuat dia..., ya seperti itulah."
"Okay. Rahasiamu akan aman di tanganku. Don't worry."
Melihat Daniel masuk ke dalam ruangan ini, Dinda langsung berakting seolah-olah dia tak membicarakan hal tersembunyi bersama Zach dari kekasihnya.
"Oh yeah, yeah. Bye, Zach. Tunggu kami, sebentar lagi akan tiba di bandara. Katakan pada 'Daddy-mu' itu. Dan, jangan sampai lupa atau dia akan memarahimu nanti," aktingnya di selingi nada bergurau dan sedikit menyindir Zach yang sering kali memanggil Jonah dengan sebutan "Daddy".
Zach terkagum, laki-laki itu terkekeh dari seberang. "Oh, God! Aktingmu terlalu bagus. Seharusnya, aku memberimu awards untuk ini. And, all right. Bye!"
