Previous title: Los Angeles
"Hidup itu memilih dan dipilih. Keuntungan dan resiko mengikutinya dari belakang."
***
Berawal dari kehilangan dompet, Adinda Putri mendapatkan pertolongan dari Daniel Seavey. Namun, rasa curiga tiba-tiba muncul dalam ben...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 26 - Daily with Daniel
"MOM!" pekik Bellova terburu-buru mendatangi kamar Dinda sambil membawa laptop pemberian Daniel di tangan kirinya.
Dinda menggeleng, kebiasaan gadis ambivert ketika di rumah itu takkan pernah hilang rupanya. "Apa? Ngomongnya tuh pelan-pelan. Teriak-teriak mulu kamu mah."
"Yeu, namanya juga lagi seneng," cemberut Bellova memerhatikan Dinda sedang membersihkan kamar dan akhirnya duduk di tepi ranjang. "BUKU AKU DAPET PREDIKAT BEST SELLER!!"
"What are you saying, Bells?" Dinda terasa salah dengar.
"BUKU AKU DAPET PREDIKAT BEST SELLER!"
Wanita berusia sembilan belas tahun itu spontan memeluk putri semata wayangnya disertai perasaan bahagia. "Congrats! I'm so proud of you!"
"Eh, btw. Kan, bahasa Inggrismu masih kurang lancar. Kok bisa?" tanyanya heran.
Pasalnya, Bellova sering mendengar bahkan menonton berbagai hal berbau Why Don't We melalui media sosial. Namun, bahasa Inggrisnya masih berada di tahap tiga. Belum seberapa begitu sempurna.
"Napa sih, Mom? Salah? Katanya, disuruh ketemu sama bule. Biar cas-cis-cus ngewes gitu. Sekarang udah ketemu, udah belajar langsung juga sama bule. Malah, 'Oh dibantuin Zach'. Aing kan jadi serba salah," cerocos gadis beralis tebal itu merotasi bola matanya.
"Ga deh, ga jadi."
"Lah? Auk ah," pasrah Bellova berlari keluar kamar membawa laptopnya dan tak sengaja berpapasan dengan Daniel diambang pintu.
"What's up?" tanya Daniel melihat Bellova terburu-buru keluar kamar dengan wajah yang tak menyenangkan. "There's a problem?"
"Not. She was happy because her first book got the title of best seller. So, yeah," jawab Dinda memasukkan beberapa pakaian ke dalam lemari. "And, a little bit of ignorance. But, actually it's quite serious."
"Wow! It was incredible!" Daniel merebahkan diri di samping Noah yang membaca buku abjad dan angka-angka. "And, what? You can tell me about that."
"I think Zach like Bells. I don't know. But those are the fact, Daniel."
"I agree with you. Because I also feel that right now."
"Kay Cook? She's Zach's girlfriend, right?" tanya Dinda meminta pendapat. Mengingat kemarin ia sempat menanyakan mengenai hubungan Zach kepada Tate dan perempuan itu menjawab, jika Zach tengah menjalin hubungan dengan Kay. Dan, mereka berada di fase LDR.