CHAPTER 17: THE TOWER OF TRUTH

37 10 2
                                    

Happy reading!

Chapter 17 - The Tower of Truth

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 17 - The Tower of Truth

Liburan telah usai. Semua orang kembali melakukan aktivitas sehari-hari mereka masing-masing. Berbeda dengan the boys yang masih bersantai di ruang keluarga. Jonah berkutat di depan layar smartphone bersama perasaan bosan yang menggerogoti tubuhnya. Corbyn dan Jack asyik memainkan PS4 sesekali berteriak kegirangan. Sedangkan Dinda, Daniel, dan Zach bersiap mengantarkan Bellova check-up ke rumah sakit yang menjadi saksi bisu ia mengalami mati suri bersama Noah.

"Kami ingin pergi, kalian tidak ingin menitip sesuatu?" tawar Dinda memakai chunky shoes, mengikat talinya dengan rapi nan ketat.

"Tidak."

Dinda menegakkan badan, mencangklongkan tali backpack mini di bahu kanannya. Lalu, mengekori langkah Daniel dari belakang berjarak empat meter dari tempatnya berdiri.

Setapak paving block diantara rerumputan yang tumbuh di halaman mansion Why Don't We menjadi sasaran kedua telapak kaki mereka masing-masing yang menuju ke garasi. Perpaduan antara lapisan kasar dan lembut itu pun tertindas dan terlewati oleh sepatu yang di pakainya.

Dinda memberikan Daniel peringatan ketika kepalanya hampir saja terbentur atap mobil saat menurunkan Bellova dari gendongannya ke atas jok mobil bagian belakang. Bersama Zach di sampingnya, Bellova menutup pintu mobil dengan rapat. Dinda memutari mobil yang terparkir serong di antara mobil Corbyn dan laki-laki yang berada di sebelah Bellova ini dan di dalam lubuk hatinya, ia berharap dapat sukses menjalankan rencana keduanya bersama Zach tanpa kendala apapun dan Daniel tak mengetahui akan hal ini.

Seraya memasang sabuk pengaman, Dinda berdoa supaya rencananya berjalan dengan lancar. Jarinya pun menari-nari begitu cepat ketika mengetik kata demi kata, selepas itu menekan ikon pesawat kertas. Lirikan matanya tertuju pada Zach yang mengotak-atik smartphone melalui rear view mirror, kemudian memandang was-was Daniel dari samping yang tengah mengemudikan mobil.

Notifikasi dari pesan yang di kirim Zach terpajang di layar lockscreen, ia segera menggeser layar ke atas dan membaca pesan Zach.

Zach Herron

Berapa persen keyakinanmu atas keberhasilan rencana yang telah kita susun ini?

100% aku yakin

Kau sudah berbicara kepada dokter William dalam hal ini kan?

Semuanya sudah kuatur. Jadi, kau tenang saja

Dinda menghela napas. Perasaannya semakin tak karuan. Irama jantung semakin cepat, keringat mulai bercucuran di pelipis. Menelan ludah saja rasanya sangatlah susah. Apalagi, saat ini Daniel meliriknya sedikit curiga.

"Kau kepanasan?" tanya Daniel bergerak mengatur pendingin mobil. "Padahal udara masih dingin."

Dinda menggigit bibir. "Sedikit."

Angel & the SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang