CHAPTER 15: SUGESTIONS AND PLANS

44 10 5
                                    

Happy reading!

Chapter 15 - Sugestions and Plans

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 15 - Sugestions and Plans

Dinda menatapi test pack yang telah di pegangnya sejak tadi. Pikiran telah kacau, tak dapat berpikir dengan jernih. Berbagai hal negatif telah memenuhi otaknya. Kedua mata melirik Noah yang masih tertidur pulas, wajahnya mirip sekali dengan Daniel ketika tidur.

Daniel. Test pack. Noah. Tiga hal itulah yang membuat Dinda berpikir keras belakangan ini, semenjak memasuki studio di rumah Daniel. Hatinya ingin mengajak wanita itu untuk selalu memenuhi pikiran akan sisi positif, berbeda dengan otaknya yang telah di penuhi bayangan-bayangan hitam.

Sebenarnya, apa sih yang Daniel sembunyiin dari gue?

"Kau tak memakan makanan jatah siangmu, babe?" tanya Daniel tiba-tiba masuk ke dalam kamar, menghampiri Dinda. Sontak perempuan itu menyembunyikan test pack di saku celana piyamanya.

Dinda berpura-pura memainkan smartphone yang sejak tadi berada di atas pangkuannya, ia menoleh menghadap Daniel. "Ya, nanti. Aku masih bertukar pesan dengan Novi, manajerku."

"Job baru?" tanya Daniel melirik isi chat antara kekasihnya bersama sang manajer.

"Ya. Tapi, aku belum mengambil keputusan untuk... mengambilnya. Aku masih ingin memastikan Bellova pulih, dengan begitu aku bisa syuting dengan tenang."

Daniel mendekatkan diri ke arah Noah, mengelus-elus kepala balita itu. "Sinetron apa yang akan kau mainkan?" tanyanya menidurkan badannya di sebelah Noah.

Dinda terpaku. Benar komentar Zach, mereka sangat mirip. Tapi tidak mungkin memiliki hubungan darah, tentu saja. Itu sangat mustahil. Ia saja menemukan Noah di depan studio bersama surat yang beratas namakan inisial LL bukan DS. Seingatnya, saat dia menanyakan satu-persatu mengenai Why Don't We kepada Bellova--termasuk Daniel--putri semata wayangnya itu mengatakan bahwa hanya Daniel lah yang selama ini belum memiliki kekasih diantara lima member lainnya. Itu bulan Januari kemarin, ketika seorang pengrajin mengirim pigora dan Bellova mengisinya dengan foto album 8 Letters.

"Eh, sebentar." Dinda menggeser tombol hijau selepas terbuyar dari ingatannya yang memutar kilas balik kejadian sebelas bulan yang lalu, menerima panggilan telepon dari Novi. "Napa, Pek?"

"Oy, temenin gue. Ga bisa tidur, bangke," keluh Novi bernada kesal dari sana.

Dinda menekuk bibirnya ke dalam mulut, berusaha menahan tawa. "Iya. Ada yang pingin gue omongin juga ama lu. Bentar, ye."

"Pasti pamit nih ama Bapake," komentar Novi menebak.

"Bacot sekali ya, anda." Dinda memutar mata. Sedikit menjauhkan jarak smartphone dari wajahnya, berbalik menghadap Daniel. "Tolong jaga Noah, aku ingin berbicara sebentar dengan manajerku."

"Tentu. Berbicaralah sebelum dia memanggil namamu ketika membuka matanya." Daniel mempersilahkan.

Dinda berjalan keluar kamar, menuruni beberapa anak tangga bercat dengan railing yang bercat putih. "Thanks!" teriaknya sedikit keras kepada Daniel ketika menginjak bordes.

Angel & the SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang