CHAPTER 37: RECOGNITION AND SEPARATION

60 6 0
                                    

Happy reading!

Chapter 37 - Recognition and Separation

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 37 - Recognition and Separation

Dentingan sendok memenuhi ruang makan pagi ini disusul langkah kaki Bellova yang mendekat ke meja itu. Ia terhenti, terkejut melihat kedatangan Daniel. Pasalnya, Dinda tidak memberitahunya mengenai pria ini akan datang.

"Oh hei, Uncle," sapa gadis itu menarik kursi dan mendudukkan bokongnya.

"Hei, Bells! School?" tanya Daniel melihat tas ransel Bellova seraya mengoleskan selai cokelat di atas permukaan roti tawar.

"Yep!"

Dinda sebatas diam menonton interaksi yang diciptakan antara Daniel dan Bellova, menyibukkan diri menyuapi Noah dengan menu Nasi Goreng Seafood.

Penjelasan Luna terngiang di kepala membuatnya menghentikan gerakan tangannya yang hendak memasukkan sesendok Nasi Goreng Seafood ke dalam mulut putranya. Namun, suara Noah berhasil membebaskan Dinda dari lamunan yang berisi suara Luna yang memenuhi kedua gendang telinganya.

"Mom!"

"Yeah? Oh okay, this is the last one, Noah," ucap Dinda memasukkan Nasi Goreng Seafood ke mulut kecil Noah. Ia berseru saat anak lelaki ini melahap habis sarapan pagi ini, memberinya kecupan pada dahi Noah. "Oh my God, you're a smart boy!"

"Like Daddy," seru Noah turun dari kursi dan memeluk Daniel erat.

Daniel merentangkan kedua tangannya, menyambut pelukan hangat di pagi hari ini. "Whoa..., slow down, boy!" peringatnya. "Memangnya, kau ingin menjadi apa jika sudah besar nanti?"

"Pembalap mobil," jawab Noah bersemangat, mengepalkan tangan lalu meninju udara.

Ketiga orang yang berada di meja makan itu tertawa senang mendengar jawaban Noah. Dinda langsung mengacak-acak rambut coklat dan memberinya ciuman di pipi chubby anak yang duduk di bangku Taman Kanak-kanak ini.

***

Selepas mengantarkan Noah menggunakan taksi, ia dan Daniel bertolak langsung menuju Bandara--memberi salam perpisahan kepada Luna. Sedangkan Bellova sendiri telah berangkat terlebih dahulu dengan Petricia selaku sahabatnya.

Dinda sebenarnya masih merasa kesal terhadap Luna dan bimbang mengenai hubungannya dengan Daniel. Semua berjalan begitu saja dan pelan-pelan terasa rumit. Ia memainkan smartphone ditengah perjalanan, men-scroll layar sentuh itu tanpa tujuan yang jelas dan pergerakan jarinya mendadak berhenti ketika melihat sebuah artikel berita yang membahas masalah Daniel tak menyelesaikan tur konser Why Don't We pads akhir tahun ini.

Daniel Seavey Doesn't Finish A Concert Tour Why Don't We: 8 Letters In New Zealand, 20-Year-Old Singer Is Seen Rushing To Auckland Airport In The Afternoon

Angel & the SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang