CHAPTER 23: CONTROLLED

31 7 0
                                    

Happy reading!

Chapter 23 - Controlled

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 23 - Controlled

Ronald Reagan UCLA Medical Center, Los Angeles, California, United States

Kondisi rumah sakit sangat ramai. Banyak orang yang berlalu lalang di rumah sakit terbaik di Los Angeles ini. Ditengah-tengah kerumunan, Dinda celingukan mencari Daniel di depan pintu masuk utama. Indera penglihatan menelusuri parkiran mobil dihadapannya tanpa terlewat sedikitpun. Mencari seorang pria memakai jumper hitam, ripped jeans, dan sepatu sneaker putih-hijau. Hingga akhirnya, ia menemukan Daniel dari parkiran di tengah-tengah mobil yang terparkir rapi sedang berjalan menuju ke arahnya.

"Kenapa kau tak masuk terlebih dahulu?" tanya Daniel menyerahkan smartphone milik Dinda yang tertinggal di dalam mobil tadi. "Ponselmu tertinggal di atas dashboard tadi."

Moga, dia ga ngebaca pesan gue ama Zach. Kalo dibaca mah, ancorrrr semuanya. Sia-sia anjir yang ada. Ceroboh banget lo, Din! Kemarin dompet ilang di bandara, sekarang hp lo pake acara ketinggalan di mobil lagi.

Dinda mencangklongkan tas, mengambil smartphonenya dari genggaman tangan Daniel. Ia belum sempat menjawab, tetapi Noah malah menyahuti ucapan "Ayahnya" tersebut.

"Karena, aku ingin bersama Dad. Oleh karena itu, kami menunggumu," jawab Noah polos langsung disambut kekehan Daniel.

"Really, boy?" tanya Daniel memainkan pipi Noah yang lemaknya mulai berkurang.

Noah mengangguk yakin, sebelum akhirnya Daniel menghujani berbagai ciuman di seluruh wajah Noah dan balita itu terisak akibat perbuatan laki-laki tersebut.

"Kau sangat jahil," komentar Dinda terhadap perilaku Daniel seraya menggendong Noah.

Daniel mengelus-elus kepala Noah. "Forgive me, boy!"

"Di mana Zach?" tanyanya lagi celingukan mencari keberadaan Zach.

"Dia... Pergi. Baru saja. Ada urusan mendadak," jawab Dinda sekenanya dengan bakat aktingnya, sebelum Bellova mengernyit heran. Padahal, Zach tengah menemui dokter William untuk menyerahkan sikat gigi milik Luna sebagai sampel DNA.

"Tumben sekali dia. Baiklah, mari kita masuk," akhir Daniel menjulurkan tangannya ke depan, berniat menggendong Noah. Tetapi, balita laki-laki itu menggelengkan kepalanya tanada menolak. "Why?"

"Aku belum memaafkan Daddy," balas Noah cemberut.

"Hahahaha."

"Noah!" tegur Dinda memelototi putranya, sehingga anak itu menundukkan kepala ke bawah.

Daniel mengambil alih Noah dari gendongan Dinda dan Noah tak menolak ajakannya. "Lanjutkan saja di rumah," finalnya memeluk pinggang Dinda yang saat ini sedang membantu Bellova berjalan. "Tidak baik memarahi anak di depan umum. Kepercayaan dirinya bisa menurun. Lebih baik kita bergegas mengecek kondisi Bellova, aku yakin kau juga tak sabar mendengar perkembangan selanjutnya."

Angel & the SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang