Happy reading!
Chapter 1 - Child Findings
Dinda menarik bed cover, mengebasinya, dan menatanya kembali seperti semula. Meletakkan tumpukan bantal dan guling dengan rapi. Lalu berjalan mendekat ke arah almari, mengambil satu stel pakaian yang akan ia kenakan untuk berangkat ke lokasi pemotretan. Selain di sibukkan dengan kegiatan di dunia entertainment, seperti syuting dan pemotretan untuk beberapa majalah, dia juga merawat keponakan yang memanggilnya dengan sebutan "Mom". Dinda tak masalah akan panggilan tersebut, toh suatu saat dia akan menyandang gelar seorang Ibu.
Lima belas menit telah berlalu, Dinda sudah siap pergi bekerja mengenakan hoodie abu-abu, ripped jeans, dan sepatu chunky. Ia jarang sekali mengenakan rok, kecuali jika menghadiri acara formal. Itupun terpaksa.
Merasa penampilan sudah rapi, dia keluar dari kamar sambil mencangklongkan backpack mini di pundak kirinya. Kedua kaki perempuan ini mulai menginjak satu persatu anak tangga hingga berbelok menuju ruang makan dan di sana sudah ada Bellova--keponakan yang sering memanggilnya "Mom" dan kini, telah menjelma menjadi seorang gadis remaja SMP.
Gadis berusia tiga belas tahun tersebut terlihat memakai t-shirt bertuliskan kota-kota yang berada di California-termasuk Los Angeles. Makanan Seafood yang menjadi menu sarapan kali ini telah tandas di atas piringnya. Dinda menggeleng-gelengkan kepala menyaksikan hal itu dan ia senang Bellova tak menjadi remaja yang repot dalam urusan menu makanan.
"Morning, Bells," sapanya duduk di hadapan Bellova. "Kamu mau ikut Mom ke studio, buat pemotretan?"
"Aku mau hang out sama Petricia," jawab Bellova singkat.
Dinda mengangguk paham, bukan jawaban seperti itulah yang diinginkannya. "Kemana?"
"Cuma di street food," jawab Bellova. Sebenarnya, ia pergi ke mall bersama Petricia, mencari novel keluaran terbaru. Hanya saja, jauh di dalam lubuk hatinya, ia takut untuk mengatakan hal yang sebenarnya. Bisa saja rencana hang out yang telah di susun jauh-jauh hari sebelum liburan sekolah itu gagal begitu saja, hanya karena Dinda tak mengijinkannya selepas Bellova meminta izin untuk pergi ke mall. "Aku pamit dulu, Mom. Petrcia udah di depan."
Dinda memasukkan Nasi dan Seafood ke dalam mulut, mengunyahnya pelan-pelan. Kali ini, sarapan wanita ini lebih sedikit daripada biasanya. Karena, ia sedang dalam bad mood. Lalu, mengambil segelas jus jambu yang telah di sediakan oleh Bi Wulan-seorang asisten rumah tangganya, kemudian menjauh dari ruang makan, dan bersiap menuju tempat pemotretan.
***
Dinda memarkirkan Outlander Sport XP miliknya di depan studio. Sepatu chunkynya yang menginjak jejeran paving block dan bergegas masuk ke dalam studio. Tetapi, langkah Dinda terhenti ketika melihat seorang anak laki-laki kecil di depan mobil. Untung saja, tak sampai menabraknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel & the Secrets
أدب الهواةPrevious title: Los Angeles "Hidup itu memilih dan dipilih. Keuntungan dan resiko mengikutinya dari belakang." *** Berawal dari kehilangan dompet, Adinda Putri mendapatkan pertolongan dari Daniel Seavey. Namun, rasa curiga tiba-tiba muncul dalam ben...