CHAPTER 7: WHAT AM I?

48 11 2
                                    

Happy reading!

Chapter 7 - What Am I?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 7 - What Am I?

Suara troli keranjang di dorong menggema di rak-rak bagian makanan. Menindas setiap granit yang di lewatinya. Noah tertawa senang setiap kali troli itu di dorong oleh Daniel dan di sekitarnya terdapat aneka snack, minuman, dan bahan-bahan dapur. Walau pada akhirnya ia harus turun, tapi setidaknya dia merasa senang duduk di dalam troli.

Dinda, memilih-milih beberapa sayuran untuk stok bahan makanan di rumah Daniel nantinya. Rencananya, ia menggunakan Buffalo Chicken Wings sebagai menu makan malam. Dan ini, merupakan pengalaman pertama kalinya memasak makanan khas Amerika yang awalnya dibuat pada tahun 1960-an tersebut.

"Setelah ini, kita akan membeli apa lagi?" tanya Daniel mendorong troli dari belakang Dinda.

"Ayam?" jawab Dinda terdengar seperti sebuah pertanyaan. Membalikkan badan dan tangannya pun mengobrak-abrik isi troli, memeriksa bahan-bahan dapur yang jumlahnya lebih sedikit daripada snack dan minuman bersoda.

Daniel berusaha mengingat-ingat. "It hasn't been bought yet, I remember."

Dinda mengiyakan. Keduanya pun melanjutkan acara mereka, namun wanita keturunan Tionghoa tersebut merasa janggal. Sehingga, ia menghentikan derap kakinya. "Wait, where are Bells and Noah?"

Daniel terpaku. Matanya mengawasi sekitar dan ia baru menyadari, bahwa Bellova dan Noah tak ada di sampingnya. "Call her!"

Dinda bergegas merogoh slin bag yang ia gantungkan, mengambil smartphone miliknya. Bergegas mencari nama kontak Bellova, namun itu terhentikan. Di lihatnya ke belakang, terdapat Noah dan Bellova menghampiri Dinda dan Daniel. Merasa lega, Dinda mengeluapkan semua rasa kekhawatirannya dengan cara menarik Noah bersama Bellova ke dalam dekapan yang begitu erat dan kecupan di seluruh wajah kedua anak-anaknya.

"Kalian kemana aja, sih? Ini bukan Jakarta. Kalo kalian ilang, gimana?" cerocos Dinda di tengah-tengah memeluk putra dan putrinya.

"Tau lah, Mom. Kalo ini Los Angeles, bukan Jakarta," celetuk Bellova mendapatkan tatapan tajam dari sang Ibu, seperti seseorang yang sedang kesal dan kekesalannya sama sekali belum mereda. "Maap. Oh ya, pas mencar tadi, aku sempet ambil Ayamnya," katanya menyerahkan styrofoam try berisi Daging Ayam

Dinda pun menerima benda itu dan memasukkannya ke dalam troli. "Thanks," gumamnya menyingkarkan anak rambut ke belakang telinga.

"Hey, we meet again?" tanya seseorang dari belakang Bellova dan Noah. "In supermarket."

"Not your bussiness," sarkas Dinda sebelum akhirnya mendorong Bellova dengan Noah sedikit kasar ke depan agar mempercepat langkah mereka, lalu menyeret tangan Daniel membuat keempatnya menjauh dari Ilham. "C'mon, Daniel."

Melihat Dinda di liputi amarah, Bellova menundukkan kepala selama mereka berjalan menuju kasir. Daniel mengelus puncak kepalanya dan itu berhasil membuat Bellova sedikit tenang dan mengantuk.

Angel & the SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang