Triple Date

15 2 0
                                        

Resta bersiap untuk pergi dari sana karena ia tak mau mengganggu kegiatan malam mingguan saudaranya itu.  Wilda yang menyadari gerak gerik Resta ia menghetikannya dengan menarik tangan Resta, hal itu tentu membuatnya terkejut.

"Mau kemana lo?  Udah sini aja sama kita.  Gue nggak bakal ngacangin lo kok" kata Wilda yang mendapat tatapan aneh dari Resta.

"Hem... Yang ada gue yang di cuekin" gerutu Rendy dengan wajah yang cemberut.  Wilda merasa gemas melihatnya ingin mencubit pipi pacarnya itu tapi ia urungkan karena ada Resta.  Entah mengapa Wilda merasa saudaranya ini memiliki hal yang ingin disampaikan,  ia terus berpikir sejak menerima telpon dari sahabat sekaligus saudaranya ini. 

Mendapat tatapan memohon dengan manis dari Wilda membuat Resta duduk kembali. 

"Wah kalian ada di sini juga? " tanya seseorang datang bersama dengan orang lain. 

"Ih,  dunia sempit banget kenapa mesti ketemunya lo lagi lo lagi"  kata Rendy menatap seorang itu dengan malas. Yang dimaksud justru mengambil kursi dan menyuruh pacarnya untuk duduk di sampingnya. Meski ragu perempuan itu duduk juga.

"Mbak kok mau sih pacaran sama orang kaya dia? " tanya Rendy pada perempuan itu namun hanya dibalas dengan senyuman.

"Dih pertanyaan lo ya,  yang pasti maulah dia orang gue ganteng"  katanya terlalu percaya diri.

"Kak pasti malu banget ya punya pacar pede banget kaya Kak Bayu? " kali ini Resta ikutan meledek.

"Iya nih malu banget,  suka aneh sendiri orangnya" jawab perempuan itu.

"Ish.. Yang kok gitu? " rengek Bayu.

"Idih manja banget,  malesin" Rendy berkomentar lagi dan lagi seolah seperti komentator bola. Bayu mendengus sebal lalu pandanganya beralih ke Resta.

"Res mana Rivan katanya tadi mau jalan sama lo?" tanya Bayu dan Rendy ikut penasaran.  Resta berusaha menghindari pertanyaan macam ini tapi mau bagaimana lagi toh pasti mereka juga akan menanyakan ini padanya ajakan Rivan waktu itukan bukan hanya dia yang tahu.

"Balik dia" sahut Resta berusaha terlihat biasa saja.

"Hahaha... Kasihan ditinggal."Rendy seolah tertawa puas mendengarnya. Wilda yang merasa kasihan pada Resta menendang kaki Rendy cukup kencang hingga ia mengaduh dan memilih diam.

"Lah ngapain balik,  kok lo nggak dianterin? " kali ini Bayu yang penasaran kenapa sahabatnya itu tega meninggalkan Resta.

"Itu mendadak sebenarnya gue tadi telat dateng terus kak Rivan udah nelponin mau bilang kalau dia mau buru-buru balik soalnya kak Vanya ngechat dia minta di anterin pulang" cerita Resta dan Rendy masih dengan wajah terkejutnya seolah masih menanyakan mengapa Vanya meminta Rivan untuk menjemputnya.

"Jadi sopir kak Vanya nggak bisa jemput gitu katanya terus dia nggak bisa naik ojek online makanya kak Rivan mau nganter,  kasihan juga kan dia malam-malam gini sendirian pulang les" lanjut Resta menjelaskan apa yang terjadi tadi.

"Hem, soal kak Vanya nggak bisa naik ojek online itu sih ada alesannya Res" kata Bayu bersiap untuk menjelaskan padahal Resta tak meminta,  meskipun sebenarnya dari hatinya ia terus bertanya. 

"Jadi dulu sempet ada kejadian nggak enak waktu naik ojek online,  kak Vanya udah mau dibawa kabur aja tuh sama drivernya nggak tau kemana padahal tujuannya udah jelas tapi malah belokin nggak tau kemana.  Dan kak Vanya panik dia ngechatin kita-kita buat minta bantuan dan kebetulan Rivan langsung ambil langkah buat nolongin dia.  Sebenarnya bukan cuma Rivan aja sih cuma yang lain kalah cepet aja singkat cerita dia berhasil nolongin kak Vanya dan sejak itu kak Vanya nggak mau lagi make jasa ojek online atau ojek pangkalan sekalipun." jelas Bayu panjang lebar dan semua mengangguk paham ia merasa haus dan mengambil minuman di atas meja.

Let's Go Do It!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang