Kantin sekolah sangat ramai dan seperti tak terkendali. Semua murid berusaha untuk memesan makanan dan memilih meja, hampir tidak ada ruang yang kosong. Resta dan Natly mengedarkan seluruh pandangannya semua kursi penuh terisi yang ada hanya dua kursi di pojokan. Resta tersenyum lega akhirnya mereka akan makan dengan duduk bukan berdiri.
Hanya tinggal dua langkah saja mereka sampai, kursi yang mereka incar sudah diduduki oleh seseorang. Kini tersisa satu kursi yang kosong. Resta mendengus kesal sementara Natly hanya tersenyum.
"Tenang Res, kita cari tempat lain." Katanya.
"Udahlah lo duduk dulu aja gue nyari yang lain." Kata Resta dan sebenarnya Natly tak mau tetapi Resta menyuruhnya untuk duduk. Hingga seseorang bertubuh tegap datang mendekati kursi incaran Resta yang telah diduduki.
"Sana cari kursi lain." Katanya kepada orang itu dan seperti takut akan tubuh tegapnya orang itu langsung pergi setelah beradu pandangan dengan orang yang seolah mengusirnya.
"Duduk." Katanya pada Resta sementara Natly hanya terbengong melihat sikap orang itu dan akhirnya Resta duduk. Sementara orang itu justru langsung pergi.
"Hulk... makasih." Teriak Resta sambil tersenyum membuat orang itu berhenti sejenak lalu pergi.
"Res lo tuh manggil orang sembarangan." Kata Natly sedikit kesal dengan sikap Resta.
"Biarin weekk..." yang dinasehati malah mencibir.
"Namanya bukan Hulk tapi Hadi, dia kan teman sekelas kita kok lo gitu."
"Iya Nat, gue tahu kok."
"Terus kenapa manggil Hulk, ganti nama orang sembarangan."
"Biarin orang dianya aja slow." Kata Resta dan melanjutkan makannya. Tak sengaja matanya beralih ke seseornag yang sedang asyik memakan makananya dengan tenang. Ia melihat seperti ada sebuah ketenangan, kantin yang ramai berubah menjadi sepi dan tenang. Terasa hawa sejuk dan menyenangkan untuk di lihat pemandangan sekitar berubah hijau dan asri. Namun lamunannya buyar seketika saat matanya teralih ke seorang yang ada di samping orang yang dipandang. Orang itu makan dengan lahap dengan kaki dingkat satu ditaruh di kursi.
"Sial jadi nggak selera gue."
"Ya udah jangan dilihatin lah, emang kak Rendy orangnya begitu. Kata Natly mencoba menenangkan kekesalan Resta. Ia tahu betul apa yang membuat Resta tak berselera, apalagi mata Resta terus menatap Rendy.
"Lihat aja kelakuannya ganggu orang lain makan tahu." Kata Resta menatap Rendy yang makan pilus dengan dilempar keatas, tapi mengarahkan ke kanan kiri sembarangan. "keselek sukurin dah." Umpatnya.
"Eh, lo nggak ngerti voli kan ya?" tanya Natly tiba-tiba. Dan Resta mengangguk. "Sini HP lo minjem." Katanya lagi. Resta segera mengeluarkan ponsel miliknya, sebenarnya ia sedikit bingung dengan maksud Natly.
"Wah oppa korea gini, katanya lo nggak suka korea." Kata Natly melihat wallapper milik Resta.
"Apaan sih, itu Lee Young Dae pemain badminton. Emang sih orang korea tapi gue suka dia bukan karena cakep doang tapi cara dia main terus juga pas netting cakep banget apalagi smash...."
"Oh, ya ya ya gue paham." Kata Natly memotong penjelasan Resta ia tahu betul bagaimana Resta jika sudah membahas mengenai Badminton bisa-bisa sampai subuh tidak akan selesai. Seketika Resta mendengus kesal dan melanjutkan makan, sementara Natly sibuk dengan dua ponsel.
Resta telah selesai makan sementara Natly masih sibuk dengan Handphone mereka yang tak Resta mengerti. "Nat, buruan makan keburu masuk lho."
"Hem, iya bentar dikit lagi." Kata Natly. Selang beberapa menit kegiatannya dengan ponsel sudah selesai dan melanjutkan makan.
"Ini udah nih?" tanya Resta, sebenarnya ia tak mengerti juga 'sudah' untuk hal apa dan Natly hanya mengangguk. Seseorang telah berdiri di samping mereka membuat keduanya terkejut.
"Minggir gue mau duduk." Kata Hadi yang baru datang dengan membawa makanan.
"Lo ngusir kita sih, kan lo tadi yang nyuruh duduk." Resta bingung dengan maksud Hadi.
"Gue emang nyuruh lo duduk tapi bukan buat lo, tapi buat gue soalnya gue mau pesen makanan tadi."
"Natly belom selesai makan Hulk."
"Gue nyuruh lo, lo kan udah selesai makan."
"Ya udah gue udahan aja deh, yuk Res." Ajak Natly.
"Jangan sisain makanan." Kata Hadi dan Resta bersamaan membuat keduanya saling menoleh.
"Iya iya kalian kompak banget sih." Kata Natly lalu melanjutkan makan dan Resta berdiri untuk kembali ke kelas.
"Dasar Hulk, bilang aja mau makan bareng Natly." Gerutu Resta sambil pergi meninggalkan mereka. ia benar-benar kesal dengan sikap Hadi yang tadinya baik kenapa jadi berubah mengusirnya, beruntung sih dia sudah selesai makan. Ia ingin mengomel pada Natly tapi dia selalu saja menjawab 'sabar Res'. Kata yang tak pernah tertinggal pada Natly, sepertinya Natly bukanlah orang yang mudah marah.
***
Sumber Gambar: https://www.brilio.net/olahraga/garang-di-lapangan-voli-aksi-aprilia-manganang-di-5-video-ini-kocak-1809080.html
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Go Do It!
Teen FictionJika kau ingin melakukan yang terbaik, lakukanlah sekarang. Jika kau ingin menyerah, menyerahlah sekarang. Tapi aku yakin kau tak akan mau melakukan itu. ~~~ Cerita ini hanya fiktif meskipun banyak nama tokoh yang di gunakan adalah nama pemain voli...