Hari Uji Coba Tim Voli

24 4 0
                                    

Hari ini adalah hari uji coba pertandingan voli melawan SMA Bangsa, namun mereka tetap menjalani proses belajar mengajar. Beberapa anggota sedang mengikuti ulangan harian dan mereka tak mau nilainya buruk. Jam pelajaran masih berlangsung, Resta memandang ke arah Nizar yang tampak serius mendengarkan penjelasan guru.

"Heuh, biasanya dia Cuma tidur. Apa dia serius mau fokus ke akademik." Gumam Resta.

"Ngapa Res?" tanya Natly penasaran. Resta hanya menggeleng.

Hingga pelajaran selesai, semua murid keluar kelas mungkin sebagian menuju kantin atau latihan eskul. Hari ini pelajaran setengah hari saja selebihnya digunakan untuk ekskul. Resta menuandarkan kepalanya diatas meja, terlihat lelah.

"Lo nggak ke kantin? Atau siap-siap buat uji coba nanti?"

"Gu engantuk banget Nat, semalem nggak bisa tidur."

"Kenapa? Lo kawatir sama tim voli?" tanya Natly, Resta terbangun dari posisinya. Ia bingung ingin bercerita tapi ia takut karena ini menyangkut rahasia orang lain.

"Kenapa? Mau cerita?" Resta mengangguk tapi kemudian menggeleng. "Hem, gimana sih. Yaudah kalau nggak mau cerita mah nggak apa-apa." kata Natly dan beranjak pergi.

"Nat.." panggil Resta bersamaan dengan tangannya yang menarik tangan Natly. Natly bingung dan hanya mengikuti kemauan Resta dan kembali duduk.

"Kemarin gue...." Resta menceritakan kalau ia tak sengaja mendengar Nizar berbicara melalui telpon dan bagaimana sikap Nizar setelah itu.

"Gue salah ya Nat, ngatain dia pengecut?" katanya setelah selesai bercerita.

"Hem, jadi gitu lo nggak bisa tidur karena mikirin Nizar. Kawatir sama dia." ledek Natly sambil tersenyum.

"Sssttt...apaan sih kok malah bahas itu."

"Hahaha...kenapa lo malu gitu sih."

"Bukan itu, tapi gimana kalau orang lain denger dikira aneh-aneh." Ucapan Resta membuat Natly tertawa, seperti ada hal yang lucu tapi itu justru membuat Resta kesal lalu memilih pergi.

"Ah, percuma cerita nggak ngerti maksudnya malah mikirin yang aneh-aneh." Kata Resta kesal sambil keluar kelas. Dan Natly sadar kalau orang yang ia tertawakan itu sudah tidak ada di hadapannya lagi, justru ia kini hanya sendirian di kelas. Merasa tak nyaman ia segera keluar kelas.

Mencari Resta yang tentah pergi kemana, hingga akhirnya ia melihat Resta sedang berbicara dengan Rivan dari kejauhan. Langkahnya terhenti tak mau mengganggu pembicaraan mereka, namun melihat Rivan sudah pergi Natly mendekat kepada Resta.

"Res, sorry tadi gue Cuma bercanda."

"Hem." Jawabnya singkat.

"Res, itu tadi kak Rivan ya?"

"Iya."

"Ngapain?" tanya Natly.

"Gue kira dia kesini mau nyamperin gue ngajak ke lapangan voli bareng atau apalah ternyata Cuma mau bahas sahabatnya doang."

"Maksud lo kak Rendy?"

"Iya lah siapa lagi, dia nyuruh gue buat maafin tuh orang selengekan." Kata Resta terlihat kesal. "sohib sih sohib tapi kan yang salah juga temennya."

"Udah Res, lagian nggak baik marahan lebih dari tiga hari."

"Heuh, gue mau langsung ke tim voli lo mau kesana nggak sekalian nonton pertandingannya?"

"Iya, ambil tas dulu." Jawab Natly.

***

Suasana gedung olahraga kini berbeda, cukup ramai beberapa kursi penonton terisi meskipun tidak penuh. Tim SMA Bangsa juga sudah datang, mereka segera berganti pakaian begitu juga dengan Tim SMA Pemuda.

Let's Go Do It!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang