Pulang sekolah seperti biasa kegiatan latihan dimulai lagi, seperti tak ada jedanya bagi mereka untuk istirahat. Namun bagi sebagian dari anggota tim latihan voli lebih baik daripada harus melakukan kegiatan yang tak berguna lainnya dan sebagian lainnya menganggap voli adalah bagian dari hidupnya. Tetapi masih ada juga orang yang melakukannya dengan setengah hati.
"Siap berkumpul." Kata pelatih dan mereka segera berkumpul untuk memulai pemanasan. Yuda terlihat ingin mengatakan sesuatu pada pelatih. Dan Yoga menyadari itu.
'Nih anak pasti mau izin dah' batin Yoga. Yuda bersiap untuk angkat tangan namun pelatih segera merubah posisinya.
"Hari ini tidak ada yang boleh izin kalau itu nggak penting. Karena saya tidak akan mengizinkannya." Ucapnya melirik ke arah Yuda yang sudah menghembuskan nafas pasrah. Tangan Yoga menepuk pelan bahu Yuda dan tersenyum.
"Kali ini lo nggak bisa lolos bro." Katanya lalu di balas tatapan tajam dari Yuda.
"Uji coba minggu depan tim kita akan betanding dengan SMA Harapan. Jadi bersiaplah untuk serius. Untuk pembentukan tim inti bapak sudah evaluasi kemarin di pertandingan sebelumnya dan latihan kemarin saat melawan satu sama lain. Tapi bapak masih kurang yakin jadi tolong kalian hari ini bagi tim benjadi dua lagi dan bertanding."
Mendengar instruksi tersebut mereka segera membagi tim menjadi dua dan mulai bertanding. Hari ini Yuda tak bisa berkonsentrasi, ia memikirkan orang yang mungkin sudah menunggunya sejak tadi. Handphone miliknya berada di tas ia tak bisa mengecek atau memberikan kabar kalau ia tak bisa datang hari ini.
"Yud, lo bengong ya? Lo salah baca arah bola tuh." Kata Yoga mengingatkan.
"Duh nih anak kenapa sih?" gumam Yoga melihat Yuda yang gagal menerima serve pendek di depan net. Namun Mahfud berhasil mencetak angka dan saatnya Yuda untuk servis. Kali ini tanpa bersiap Yuda langsung mengarakna servis ke belakang namun gagal karena bola tak sampai dan malah menabrak net dan jatuh ke area sendiri.
"Yud, main yang bener dong ini buat penentuan tim inti." Kata Yoga memukul pelan bahu Yuda membuatnya sedikit kaget. Seperti langsung tersadar, Yuda segera bangkit dan mengubah pola permainannya. Fokusnya kembali dan seseorang di luar lapangan kini tersenyum.
Latihan selesai, permainan di menangkan oleh tim Nicol. Nizar hanya bisa menghela nafas berat, menatap seorang yang sedang tersenyum ke arah teman-temannya. Laki-laki itu memiliki kemampuan yang baik dan tangan yang ia miliki itu tak sebanding dengan apa yang dimiliki Nicol.
"Tim inti nanti hampir sama dengan tim sebelumnya, dan saya yakin keputusan itu setelah saya melihat pertandingan kalian. Yang lainnya harap latihan lebih giat lagi.
"Kalau sama ngapain capek-capek begini sih." Kata Yoga sedikit kesal namun tidak dengan yang lainnya yang tak terpilih lebih memilih untuk diam. Tak mau menghakimi pelatih atau mencoba untuk bertanya toh jawabanya tetap sama saja. Tak bisa diganggu gugat lagi.
***
Sejak pulang sekolah tadi Resta ketiduran dan sadar dirinya belum mandi dan makan malam. Ia segera bangkit untuk mandi, mungkin karena lelah mengikuti kegiatan tim voli yang padat. Dan banyak tugas sekolah juga yang belum ia selesaikan, akhir-akhir ini ia cukup mengabaikan tugas sekolah. Yang ada di pikirannya hanya tim voli, menyusun catatan dan membuat ringkasan yang sudah di catatat oleh pelatih. Membantu Vanya mengurus surat izin untuk uji coba. Ikut pemanasan juga harus dilakukan.
Setelah mandi badan menjadi lebih segar dan kini perutnya keroncongan minta diisi. Ia berjalan menuju dapur untuk makan sesuatu, berharap masih ada makanan. Namun langkahnya berhenti saat melihat ada dua orang tuanya yang sedang ada di dapur. Sebenarnya ia bisa saja menyapa mereka seperti biasanya tapi mendengar percakapan mereka emmbuatnya enggan untuk melangkah maju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Go Do It!
Teen FictionJika kau ingin melakukan yang terbaik, lakukanlah sekarang. Jika kau ingin menyerah, menyerahlah sekarang. Tapi aku yakin kau tak akan mau melakukan itu. ~~~ Cerita ini hanya fiktif meskipun banyak nama tokoh yang di gunakan adalah nama pemain voli...