Yuda dan Resta sudah berada di parkiran sekarang dan bersiap untuk pulang. Ia melihat raut wajah Resta yang serius seperti masih memikirkan sesuatu. Tangannya bergerak untuk mengambil helm dan memakaikan pada Resta, sontak hal itu membuat Resta terkejut dari lamunannya. Ia baru sadar Yuda sudah berada di hadapannya memakaikan helm padanya.
"udah jangan dipikirin lagi" katanya tersenyum pada Resta. Dan ia hanya terdiam.
"Dah yuk pulang" ajaknya sambil bersiap menyalakan mesin motor."tumben bawa motor? " kali ini Resta bertanya.
" Iya tadi niatnya mau ajak lo jalan-jalan tapi ini udah malem banget""Kenapa, lo lagi ada masalah? " tanya Resta merasa Yuda seperti ingin bercerita.
" bukan gue, tapi lo"
"hah? Gue, kenapa gue? "tanya Resta tak mengerti.
" Gue tadi niatnya mau ngajak lo main makanya gue bawa motor, lebih tepatnya minjem sih sama tetangga gue." katanya lalu terdiam sejenak. "Yoga tadi sempet mampir di resto tapi katanya lo nggak ada karena di pecat makanya gue mau ngajak lo jalan-jalan biar lo nggak sedih" jelas Yuda.
"Oh mau ngehibur ceritanya? " kali ini Resta tersenyum melihat wajah Yuda yang tampak kawatir. Dan Yuda hanya mengangguk.
" Gue nggak apa-apa kok, tadi kan juga udah seneng-seneng" katanya lagi ia tersenyum melihat Yuda yang peduli padanya. Dan mereka beranjak pulang. Selama di perjalanan tak ada yang saling bicara karena mereka tahu percuma ngobrol di motor dengan kecepatan tinggi, bisa-bisa mereka berantem karena salah komunikasi.
Mereka sudah sampai di depan rumah Resta. Ia turun dan melepas helmnya memberikan kepada yang empunya. Ia segera pamit untuk masuk.
"tunggu Res" panggil Yuda membuat Resta berhenti dan kembali menatapnya seolah memberi tatapan bertanya."ini, buat adek lo" katanya menyodorkan bungkusan yang sejak tadi di letakkan di depan jok motornya.
"apa nih? " tanya Resta sambil meraih bungkusan dan menengok isinya.
"cuma kue doang" sahut Yuda tersenyum. Resta bisa melihat ada dua susu kotak rasa pisang dan sekotak bronis kesukaan adiknya.
"adek gue nitip?" tanya Resta bingung kenapa Yuda bisa memberikan makanan kesukaan adiknya.
" Udah yak gue pulang" katanya bersiap menancap gas.
"Eh tunggu ini maksudnya apaan?" Resta masih bertanya tanya. Namun Yuda sudah menaikkan kecepatannya dan pergi tanpa bicara apapun lagi. Resta hanya menggeleng dan masuk ke rumahnya. Adiknya sedang asyik menonton tv menoleh pada kakaknya yang baru datang.
"kak, itu pesenan aku ya?" tanyanya girang melihat kakaknya membawa bungkusan. Lalu diraihnya dan dilihat isi bungkusan tersebut, semakin membuatnya senang.
"kamu minta beliin temen kakak?" Tanya Resta.
"enggak kak, tadi aku chat kakak nggak dibales ku telpon juga nggak nyambung makanya pas temen kakak kesini nyariin kakak. Aku bilang aja nitip ke kakak" jawab adiknya dan Resta merasa adiknya ini jujur.
Resta mendengus sebal dan mengirim pesan Terimakasih kepada Yuda. Ia kembali ingat apa yang di katakan oleh Bayu tadi bahwa ia tak tau apapun tentang masalah yang dihadapi Iqwal ataupun Anang.
***
Seseorang masuk sebuah rumah tanpa mengucapkan salam. Langkahnya terlihat tegas menuju ke suatu tempat, ia tahu orang yang dia cari pasti di sana sedang menonton beberapa pertandingan untuk dipelajari. Emosinya kian meningkat ia menghampiri dengan tangan mengepal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Go Do It!
Teen FictionJika kau ingin melakukan yang terbaik, lakukanlah sekarang. Jika kau ingin menyerah, menyerahlah sekarang. Tapi aku yakin kau tak akan mau melakukan itu. ~~~ Cerita ini hanya fiktif meskipun banyak nama tokoh yang di gunakan adalah nama pemain voli...