Warung mie

29 4 0
                                        


Bel istirahat telah berbunyi membuat seisi kelas segera keluar untuk mengisi perut mereka setelah belajar. Sebagian membawa bekal namun sebagian lainnya membeli di kantin. Rivan dan Rendy keluar kelas bersamaan mereka berpapasan dengan Bayu dan Mahfud dan keempatnya bersamaan menuju kantin. Namun langkah mereka terhenti ketika melihat dua orang yang berada di depan tiang bendera dengan posisi hormat. Rendy berjalan sedikit pada Natly teman Resta yang menunggu di pinggir lapangan. langkahnya diikuti ketiga temannya.

"Dasar cewek ceroboh emang, baru beberapa hari lalu di hukum dihukum lagi." Kata Rendy.

"Resta kenapa dihukum?" tanya Rivan pada Natly.

"Tadi agak ribut di kelas sama Halim, nggak tahu dia tiba-tiba pas pelajaran minta tuker posisi duduk sama temen deket Halim." Jawab Natly.

"Emang kagak bisa diem yak tuh anak, bikin masalah aja biarin dan biar kapok." Rendy mulai mengomel.

"Kalau ngatain orang mah ngaca dulu Ren." Kata Bayu. Rendy hanya memandang sinis dan dibalas senyuman oleh Bayu.

"Resta ada perlu apa sama Halim?" tanya Mahfud kali ini.

"Nggak tahu kak, biasanya emang ribut sih Cuma tadi kaya ada hal penting gitu yang Resta pengen tahu dari Halim." Mahfud hanya mengangguk oleh jawaban Natly.

"Btw nih kasihin dia ya, nggak tega gue liat dia dihukum gitu." Kata Rendy menyodorkan minuman.

"Ada apa ini?" tanya Rivan heran.

"Apaan sih, gue usilin dia lo belain mulu sekarang gue baikin lo nanya ada apa." kata Rendy lalu hanya dibalas tawa oleh Rivan. Kemudian mereka pergi duluan karena Rendy merengek kelaparan.

***

Resta dan halim segera membubarkan diri setelah diperbolehkan oleh guru. Natly tersenyum melihat temannya sudah bebas dari hukuman.

"Ngapa lo, seneng gue dihukum?" kata Resta ketus.

"Hahaha...kagak gue kan nggak bilang apa-apa."

"muka lo kaya ngeledek." Katanya kesal.

"sensi amat sih, lagian lo ngapain iseng ke Halim. Udah tahu dia kaya nggak suka gitu sama lo di tambah guru juga galak."

"Gue ada perlu sama dia gue pengen nanyain tentang Pak Samsul."

"Jadi lo masih mikirin itu? Emang lo nggak percaya sama kapten?" tanya Natly entah kenapa dia juga ikut memanggil 'kapten' sekarang.

"gue percaya sama kapten tapikan gue juga pengen bantu di tim ini."

"Walapun tanpa di komando?" tanya Natly dan Resta hanya mengangguk. "kayaknya rasa penasaran lo tuh gede ya."

"Lo bawa minuman, bagi dong gue haus nih." Kata Resta lalu Natly menyodorkan minuman yang ia pegang. Melihat kantin sangat ramai dari biasanya membuat Resta agak malas melangkahkan kaki untuk berdesakan. Dan tiba-tiba perutnya terasa sakit.

"Aduh, perut gue sakit gini yak." Keluhnya.

"Kenapa, baru mau pesen Res."

"Nggak tahu nih, mules gini tiba-tiba."

"Lo makan apa tadi pagi?" tanya Natly.

"Gue Cuma sarapan roti tapi biasanya nggak gini." Katanya sambil memegangin perutnya dan Natly agak panik. "Nat, gue nyari kamar mandi ya nggak kuat ini sakit banget."

"ya udah ayo gue anter." Katanya sambil memegang tangan Resta.

"duh ngapa jadi sakit gini sih, terakhir gue minum minuman lo doang Nat." Kata Resta.

Let's Go Do It!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang