Peraturan Baru

35 4 0
                                    


Resta mengacungkan baju olahraga ke arah Nizar namun ia tak menanggapi malah terlihat bingung. Ia hendak beranjak pergi meninggalkan Resta, segera Resta menghalanginya.

"Ini gue balikin bajunya, makasih." Kata Resta. Yuda yang lewat di depan kelas Resta melihat itu ia merasa sedikit ada yang janggal.

"Oh jadi bener itu lo make bajunya Nizar, tadi aja lo sok-sokan nggak mau gue pinjemin." Katanya sedikit ketus.

"Gue udah minjemin lo bersih tadi, sekarang kotor begini lo mau kasih ke gue?" kata Nizar, Resta bingung tak mengerti maksudnya. Halim hanya tersenyum sinis melihat kejadian itu.

"Ya trus?"

"Lo cuci lah dulu baru lo kasih gue besok, lagian sepupu gue juga olahraganya masih lusa." Kata Nizar, kali ini Yuda mulai mengerti kalau itu bukan baju milik Nizar tapi milik sepupunya.

"Tapi ntar lo kan mau latihan Voli."

"Udah lo pake aja, ya kali gue make bekas keringet lo. Udah lah gue mau ke kantin. Laper." Katanya lalu pergi diikuti yang lainnya. Resta hanya memandang kesal, melihat ke arah punggung Nizar. Bukannya tadi itu terlihat baik tapi kenapa jadi cuek. Melihat itu Halim tertawa senang, ia selalu senang kalau Resta kesal atau sedih. Entahlah memang itu yang terlihat.

***

Rendy yang melihat Resta dan Natly mencari tempat duduk segera menghampiri, ia berniat mengajaknya bergabung seperti biasanya. Padahal itu awalnya tempat duduk Resta dan Natly.

"Res, duduk situ tuh masih kosong." Kata Rendy namun Resta hanya berpura-pura tak mendengar dan terus menoleh kanan kiri seperti masih mencari bangku kosong. Natly menyenggol tangan Resta seolah memberi kode bahwa Rendy ada di hadapannya sekarang.

"Apa sih Nat, gue lagi nyari tempat nih." Kata Resta sambil masih melihat-lihat. Dan Rendy terus mengikuti sambil meminta maaf kejadian tadi pagi.

"Res, jangan gitu dong maafin gue kek pliss.." rengek Rendy. Resta masih tak memperdulikan hingga mendapat bangku kosong. Natly duduk dan makan begitu juga Resta. Seorang yang duduk di dekat Resta di usir oleh Rendy karena ia ingin duduk di situ dan berbicara lebih dengan Resta. Melihat itu Resta segera berdiri.

"Nat, gue makan di kelas aja ya. Lo di sini aja."

"Tapi Res?"

"Udah di sini aja, gue males kalau di kantin nggak selera." Lanjutnya lalu pergi. melihat itu Rendy kesal dan terkulai lemas.

"Emang dia kalau marah begitu ya?" tanya Rendy pada Natly.

"Hem, gue sih belum pernah lihat dia marah, tapi kayaknya dia lagi kesel deh jadi begitu. Tenang aja nanti juga nggak gitu lagi, Resta kan baik." Kata Natly sambil mengunyah.

"Lo positive thingking banget ya." Kata Rendy tersenyum lalu Natly juga tersenyum. Seseorang datang dengan membawa makanannya. Lalu duduk di samping Natly.

"Ngapain lo pindah ke sini?" tanya Rendy.

"Nggak dapet duduk." Jawab Hadi singkat. "Lo nggak jadi minta maaf sama Resta?"

"Udah, Cuma dia begitu nganggep gue nggak ada."

"Oh, ya tinggal minta maaf aja lagi kejar aja terus ntar juga dia capek sendiri baru mau ngomong." Kata Hadi datar namun seperti memberi pencerahan bagi Rendy. Tanpa berkata apapun lagi ia segera pergi meninggalkan Hadi dan Natly.

"Waah...lo cocok jadi penasihatnya nih kayaknya." Ledek Natly dan Hadi hanya tersenyum. Kini mereka makan bersama di kantin yang cukup ramai.

***

Let's Go Do It!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang