-Enjoy!-
Sudah hampir dua Minggu lamanya Kara telah bekerja di pertamina milik Yasmin. Lelah, capek, tentu gadis itu rasakan, mengingat setelah pulang sekolah gadis itu langsung bekerja sampai pukul sepuluh malam, belum lagi ia harus berkutat dengan buku-buku pelajarannya saat nanti dirinya telah sampai di rumah, dan diperkirakan setiap harinya Kara baru bisa tertidur pukul tiga pagi.
Di dalam kelasnya, sedari tadi Kara terus memandangi selembar kertas putih yang berisikan biaya pengobatan Bundanya di rumah sakit yang harus segera ia bayarkan. Memijat pelipisnya yang sedikit terasa pusing, entah bagaimana cara Kara membayarnya, karena gaji Kara pun baru akan keluar dua Minggu lagi, lagi pula gajinya belum tentu cukup untuk membayar seluruh pengobatan Bundanya.
"Apaan tuh?" Tanya Anka yang baru saja datang dengan sepiring batagor di tangannya. Kara yang sedikit terkejut langsung buru-buru memasukkan kertas tersebut ke dalam saku roknya.
"Lo sakit Ra?" Tanya Anka khawatir, melihat bibir Kara yang pucat.
"Gue gapapa," jawab Kara seadanya. Gadis itu langsung mengalihkan fokusnya pada buku biologi yang terletak di atas mejanya.
Anka menarik buku biologi yang sedang Kara baca. Laki-laki itu langsung menyodorkan sepiring batagor yang tadi ia bawa ke arah Kara. "Makan!"
"Gue ngga laper." Kara langsung mengambil buku biologi itu kembali.
"Makan sendiri atau gue suapin?" Tanya Anka. Kara berdecak, gadis itu langsung meletakkan buku biologinya dan melahap batagor tersebut tanpa minat.
"Gue tau lo lagi ada masalah, gue akan tunggu sampe lo siap cerita." Anka langsung beranjak dari duduknya, meninggalkan Kara dengan kebisuannya.
°°°
Sedari tadi Junius tak henti-hentinya bertanya kepada Bu Kris, selaku guru biologi di kelas sebelas IPA1. Hari ini Bu Kris tengah menyampaikan materi biologi tentang pembuahan, yang tak lain dan tak bukan adalah materi kesukaan Junius.
"Cacing kalo kawin caranya gimana Bu?"
Bu Kris menghela nafasnya, entah sudah berapa banyak pertanyaan yang Junius lontarkan, bahkan dua jam pelajaran sampai tak terasa sudah berlalu.
"Junius kamu punya handphone kan?"
"Punya lah Bu, nih handphone boba saya," sombong Junius seraya mengangkat handphone-nya ke udara.
"Ada kuotanya?"
"Ada dong Bu, di rumah saya juga pake wifi, kenapa emangnya Bu? Ibu mau minta hotspot?" Tanya Junius.
Bu Kris menggelengkan kepalanya seraya tersenyum penuh arti. "Sekarang kamu searching materi biologi tentang pembuahan, karena Minggu depan saya akan mengadakan ulangan harian." Setelah mengatakan hal itu Bu Kris langsung meninggalkan kelas sebelas IPA1 karena jam pelajarannya telah usai.
°°°
"Ayo Ra!" Ajak Anka seraya menyampirkan tas pada salah satu pundaknya.
"Lo pulang duluan aja Ka, tadi Ken ngajak pulang bareng soalnya." Kara langsung keluar dari kelasnya tanpa menunggu jawaban Anka.
The Vector inti
Basecamp skrg!
Kumpulin semua anak-anak Vector.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANKARA (END)
Teen FictionSatu hal yang ingin Kara rubah di dalam hidupnya. Menjadi anak yang kehadirannya diinginkan oleh Ayah kandungnya sendiri. Menyandang nama Pradipta tak seindah yang orang lain bayangkan. Tampil perfectionist dan pintar adalah kewajiban yang harus Kar...