3.3

118 12 1
                                    

-Enjoy!-

"Cantiknya anak Ayah," puji Wilson, saat melihat putrinya tengah menuruni anak tangga dengan balutan gaun berwarna coklat keemasan.

"Cocok gak si, Yah?" Terdengar ada rasa tidak percaya diri di dalam nada bicara Kara.

"Perfect!" Wilson mengacungkan kedua ibu jari tangannya.

°°°

Kara berjalan dengan penuh kehati-hatian ke arah sebuah mobil yang terparkir di depan rumahnya, karena malam ini ia tengah mengenakan gaun serta high heels untuk menghadiri acara prom night kelas dua belas.

Mendengar ada suara langkah kaki yang berjalan mendekat ke arahnya, Anka yang tengah bersandar pada kap mobil langsung mengadahkan kepalanya dari layar ponsel yang sedari tadi ia mainkan.

Laki-laki itu memandangi penampilan Kara dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Laki-laki itu memandangi penampilan Kara dari ujung kepala hingga ujung kaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo gak punya baju yang lain apa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lo gak punya baju yang lain apa?"

"Emangnya kenapa? Gaun mahal, nih. Oleh-oleh dari Tante Yasmin yang baru pulang dari Paris."

"Mahal doang, tapi kurang bahan. Ganti gih, Ra."

"Kenapa harus ganti, sih?"--Kara melirik arloji yang melingkar di tangan kirinya--"satu jam lagi acaranya udah dimulai. Kita berdua bisa telat, kalo gue harus ganti baju lagi, Ka."

"Gak apa-apa. Lagian ini bukan acara prom night angkatan kita."

"Lo yang gak apa-apa, tapi gue yang kenapa-kenapa. Gue harus ikut gladi bersih dulu sama anak-anak yang lain, sebelum acaranya dimulai."

"Gak usah ikut gladi suara lo juga udah bagus." Anka tetap teguh pada pendiriannya.

"Terserah lo, deh. Gue bisa berangkat pakai taxi online, kalo lo emang gak mau gue tebengin."

Kara memainkan ponselnya. Gadis itu berniat ingin memesan taxi online, agar segera sampai di tempat tujuan.

Anka membuka pintu mobilnya, lalu mengambil sebuah jaket yang kebetulan memiliki warna senada dengan gaun yang tengah dikenakan oleh Kara.

ANKARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang