Prolog

1.1K 33 0
                                    

Satu hal yang ingin Kara rubah di dalam hidupnya, menjadi anak yang kehadirannya diinginkan oleh Ayah kandungnya sendiri.

Plak!

"Dasar anak kurang ajar! Berani-beraninya kamu mencuri uang saya!"

"Ampun Yah, Kara terpaksa ngambil uang Ayah, Kara butuh uang," lirih seorang gadis dengan derai air mata yang terus mengalir di kedua pipinya.

"Itu hukuman yang harus kamu jalani! Kamu pikir cari uang itu mudah, hah?!"

"Apa salah Kara Yah? Kara ini anak kandung Ayah," lirih gadis itu seraya menggenggam tangan Ayahnya.

Wilson menghempas tangan Kara. "Salah kamu karena terlahir dari wanita yang tidak saya cintai!"

Brak!

Setelah itu, Wilson pergi entah kemana, meninggalkan Kara seorang diri dengan perasaan berkecamuk.

Kenapa hidupku semenyedihkan ini tuhan? Kenapa?! Batin gadis itu menjerit.








.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Menurut kalian bagian prolog ini gimana? Tolong utarakan pendapat kalian sebagai readers:')

Terimakasih yang sudah berkenan singgah dicerita ini! Semoga berlanjut, tidak hanya sesaat:')

Hope you like and enjoy my story!

Vote, comment, saran serta kritik selalu aku tunggu di setiap partnya!

Selamat malam Senin semua!








Salam.

ANKARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang