-Enjoy!-
"Tan?" Panggil Kara saat keduanya tengah asik menonton acara televisi di ruang tengah. Sementara Hansel sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar, mengingat masih ada beberapa pekerjaan yang harus beliau selesaikan.
"Iya?" Jawab Yasmin seraya menolehkan kepalanya ke arah Kara.
"Apa boleh, Kara ikut kerja di tempat Tante Yasmin?" Tanya Kara.
"Ma-maksud kamu apa sayang?" Tanya Yasmin tak mengerti.
"Kara mau kerja di pertamina milik Tante Yasmin dan Om Hansel, apa boleh?" Ulang Kara.
"Tapi kenapa tiba-tiba kamu mau kerja di tempat Tante Ra? Lagi pula kamu masih sekolah, Tante takut nantinya akan mengganggu sekolah kamu sayang," jelas Yasmin seraya mengelus rambut Kara dengan sangat lembut.
"Ceritain semuanya ke Tante, apa yang dilakukan Wilson ke kamu? Apa kamu butuh uang? Berapa? Kamu tinggal sebut Ra, insyaallah, pasti Tante akan kasih buat kamu, dan kamu ngga perlu capek-capek harus bekerja," lanjut Yasmin panjang lebar.
"Sebelumnya Kara mau ngucapin makasih banyak ke Tante Yasmin sama Om Hansel, selama ini kalian selalu bersikap baik banget sama Kara. Tapi Kara gapapa, dan ngga ada yang perlu Kara ceritakan. Untuk alasan kenapa Kara mau kerja di tempat tante itu karena Kara cuman sering bosen aja kalo di rumah, mungkin dengan Kara kerja, Kara jadi ngga ngerasa kesepian lagi," jelas Kara meyakinkan.
Yasmin menghela nafasnya pelan, lalu berucap. "Hm, oke kalo itu udah jadi keputusan kamu. Mulai besok kamu udah bisa kerja di tempat Tante."
"Makasih Tan, makasih banget. Besok sepulang dari sekolah, Kara langsung pergi ke pertamina milik Tante," ucap Kara sangat antusias.
"Anything for you sayang," ungkap Yasmin seraya memeluk tubuh Kara.
"Tante Yasmin emang yang paling the best deh pokoknya," tutur Kara seraya menampilkan sederet gigi putihnya.
"Bisa aja kamu kalo ada maunya," jawab Yasmin seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.
°°°
"Kamu yakin ngga mau Om anterin pulang aja Ra?" Tanya Hansel sekali lagi.
"Gapapa Om Hansel, Kara kan udah gede, udah bisa jaga diri sendiri," jawab Kara meyakinkan.
"Sering-sering main ke sini ya sayang," ucap Yasmin.
"Pasti Tan, kalo Kara ada waktu luang langsung deh meluncur ke sini," jawab Kara. Yasmin terkekeh mendengar jawaban tersebut.
"Kalo gitu Kara pamit dulu ya Tante, Om," pamit Kara lalu menyalimi tangan Hansel dan Yasmin.
"Hati-hati ya Ra!" Peringat Hansel sebelum Kara benar-benar pergi dari kediamannya.
"Pasti Om!"
°°°
Kara berjalan di pinggir trotoar seorang diri. Gadis itu ingin menghirup udara kota Bandung pada malam hari. Dinginnya udara yang menusuk kulit seakan sudah tak terasa lagi bagi dirinya. Berjalan lunglai dengan tatapan kosong, gadis itu terus memikirkan apakah dirinya bisa melanjutkan hidup tanpa bantuan dari sang ayah.
Sudah lumayan jauh berjalan, sampai tak sadar sedari tadi ada yang mengikutinya dari belakang.
Kara menolehkan kepalanya ke sembarang arah, namun hasilnya nihil, hanya ada dirinya seorang diri di sini.
Berjalan dengan sedikit berlari, karena firasatnya tiba-tiba saja tak enak. Dan benar saja, tangan kekar milik seseorang tiba-tiba saja meraih pergelangan tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANKARA (END)
Roman pour AdolescentsSatu hal yang ingin Kara rubah di dalam hidupnya. Menjadi anak yang kehadirannya diinginkan oleh Ayah kandungnya sendiri. Menyandang nama Pradipta tak seindah yang orang lain bayangkan. Tampil perfectionist dan pintar adalah kewajiban yang harus Kar...