0.1

307 22 0
                                    

-Enjoy!-

"Ok, thanks for today and see you next week," tutur Miss Rena mengakhiri mata pelajarannya karena bel istirahat telah berbunyi.

"Say thanks to the teacher!" Titah Tio, si ketua kelas.

"Thank you very much Miss!"

"Youre welcome!"

"Untuk Kara bisa ikut Miss ke ruang wardrobe untuk mengambil seragam," titah Miss Rena lalu keluar dari ruang kelas sebelas IPA1 yang dibuntuti Kara di belakangnya.

°°°

"Ini seragam untuk kamu ya Kara, dan semoga kamu bisa betah sekolah di SMA Harapan ini," jelas Miss Rena seraya menyerahkan beberapa seragam yang nantinya akan Kara kenakan.

"Makasih Miss, kalau begitu saya pamit keluar dulu," pamit Kara seraya tersenyum tipis.

"Tentu, silahkan."

°°°

Merapihkan sedikit baju seragam dan tatanan rambutnya di depan cermin, sampai tiba-tiba."Brak!"

"Udah gue bilang kalo anak cupu itu ngga pantes sekolah di sini!" Teriak gadis yang bibirnya berwarna semerah cabai.

"Lo itu udah cupu, miskin, kampungan!"

"Bisa masuk ke SMA ini karena beasiswa aja jangan bangga deh lo!"

Kara yang melihat kejadian tersebut tentu saja tak tinggal diam. "Daripada lo, cabe aja belagu!" Celetuk Kara lantas membuat ke empat gadis tersebut menoleh ke arahnya.

"Lo bisa pergi sekarang," titah Kara kepada gadis cupu berkepang dua tadi.

"Ma-makasih," ucap gadis itu lalu keluar dari toilet perempuan tersebut.

"Siapa lo?!" Tanya gadis bernama Viona yang baru saja Kara ketahui namanya setelah ia membaca name tag yang gadis itu kenakan.

"Lo ngga perlu tahu!" Tegas Kara. Namun saat dirinya hendak keluar dari toilet perempuan, sialnya ke tiga teman Viona menghadang tubuh Kara agar tak dapat keluar.

"Lo ngga akan bisa pergi dengan semudah itu, cantik."

"Siswi baru?" Viona langsung berdecih.

"Kayaknya seragam lo enak nih kalo gua bikin suatu karya."

"Girls, gunting." Gadis dengan rambut pendek langsung memberikan satu buah gunting ke arah Viona.

"Lo jangan macem-macem sama gue!" Tegas Kara berharap Viona akan takut kepanya. Sebenarnya Kara bisa saja melawan, tetapi akan percuma saja nantinya. Kara tetaplah gadis biasa dan kekuatannya tidak akan sebanding dengan ke tiga gadis yang kini tengah memegangi tangannya.

"Say good bye to your uniform!" Tutur Viona seraya menggunting seragam Kara pada bagian lengan, dilanjut pada bagian perut.

"Ngga! Jangan! Gue mohon!" Pinta Kara seraya berusaha melepaskan diri dari ke tiga teman Viona yang sedang memeganginya.

"Selesai!" Ungkap Viona seraya tersenyum manis melihat sebuah karya yang baru saja ia buat.

"Cabut guys!" Titah Viona kepada ke tiga temannya.

°°°

"Hiks! Hiks! Bunda, maafin Kara Bun, Kara belum bisa jaga pemberian Bunda dengan baik," gumam Kara seraya menatap seragam yang ia kenakan kini sudah tergunting-gunting. Pasalnya, seragam ini adalah seragam terakhir yang Bundanya belikan sebelum beliau terbaring di rumah sakit karena kejadian dimasa lalu.

ANKARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang