WDI : O9

1.2K 223 4
                                    

"Ini salah lo! Kenapa lo belum keluarin Chungha?!" tanya Hanbin menyalahkan Joy.

Joy menatap Hanbin tajam. "Kok gue?! Kenapa lo ngga keluarin sendiri aja?! Beres, 'kan?!"

"Gue ngga mau! Lo yang buat grup ini! Pokoknya gue ngga mau titik!" balas Hanbin sambil menggeleng tegas.

"Ck, jangan pada ribut, ini rumah sakit. Biar gue aja yang keluarin Chungha." ucap Kun menengahi.

"Jangan!" seru Yerin menghentikan pergerakan Kun.

Kun mengernyit bingung, "Kenapa?"

"Ini kesempatan emas. Mungkin, kita bisa dapet petunjuk dari dia. Iya, 'kan?"

Kun mengangguk setuju, pria itu kembali menaruh ponselnya dan mengurungkan niatnya.

"Tapi, itu beneran Chungha? Dia hidup lagi?" tanya Daniel masih tak percaya.

Joy menggeleng, "Menurut gue, itu bukan perbuatannya Chungha. Kita liat pake mata sendiri gimana keadaan Chungha waktu itu. Polisi juga bilang, detak jantungnya udah hilang. Ngga mungkin dia bisa hidup lagi, 'kan?"

"Terus maksud lo, ada orang yang ngambil handphone-nya Chungha gitu?" tanya Jennie, Joy mengangguk membenarkan.

Doyoung mengusap wajahnya gusar, "Terus, kita harus gimana?"

Mereka semua diam.

"Gue mau ke toilet dulu ya." ucap Youngjae yang pertama membuka suara.

Daniel ikut berdiri dari tempat duduknya, "Ikuuut!"

"Kenapa ngga ada yang jawab? Terus kita mau diem aja kayak gini sampe kita semua mati satu persatu gitu?!" tanya Doyoung terpancing emosi.

Sejeong mengelus pundak Doyoung yang duduk di sampingnya, "Sabar, Doy."

"Coba lo telpon Chungha, Won." ucap Jennie tiba-tiba.

Dahi Rowoon mengernyit, "Buat apa?"

"Udah, telpon aja."

Rowoon mengangguk. Ia segera membuka kembali ponselnya dan memencet tombol 'memanggil' pada nomor Chungha.

"Gimana?" tanya Yerin penasaran.

"Aktif, tapi ngga diangkat."

"Gimana kalo kita ke rumah Chungha sekarang?"

Mereka semua kompak mengangguk, menyetujui saran dari Kun.

"Tapi, Hoshi gimana?"

Jennie mendudukkan dirinya di samping Wonwoo. Ia mengelus pelan pundak Wonwoo yang sedikit bergetar, "Kita tau lo sedih, Won. Kita juga ngerasain hal yang sama, Hoshi itu temen kita juga. Tapi kita harus ke rumah Chungha sekarang, kita perlu cari bukti siapa orang yang udah ngebunuh Hoshi. Kita ngga bisa diem terus kayak gini sampe salah satu dari kita jadi korbannya lagi. Kita harus cari bukti dan nangkep orang itu secepatnya. Kalo lo ngga mau ikut juga gapapa kok. Kita ngga bakal maksa lo."

Wonwoo terdiam sejenak, ia kemudian menghela nafas kasar, "Gue ikut."




°°°°°



"Gimana? Udah siap? Bakso sama martabaknya aman?" tanya Jennie pada teman-temannya, terutama Daniel.

Daniel mengangguk sambil menunjukkan dua buah kresek yang ada di tangannya. "Aman, aman!"

Jennie ikut mengangguk, "Siapa yang mau mencet belnya?"

[✓] Who Did It - They Did ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang