[✓] Who Did It - They Did It

TDI : O7

"Jennie, stop!"

"Eunwoo, lari cepet!"

"Jennie—,"

"Ada psikopat!"

"Gue mau ngasih tau sesuatu!"

Jennie langsung berhenti berlari. Ia kembali melangkah mundur untuk mengampiri Eunwoo yang tertinggal jauh di belakangnya.

"Apa?"

Eunwoo terlihat merogoh saku jaketnya, lalu menunjukkan sebuah sebuah kertas yang terlipat-lipat.

Jennie segera membuka kertas tersebut agar dapat membaca isinya. "Ini...apa?"

Eunwoo menggeleng, "Tadi, gue ngga sengaja nemu ini apartemen Kun."

Jennie menujukkan isi kertas tersebut pada Eunwoo. Tidak jauh berbeda dengan Jennie, Eunwoo langsung terlihat kebingungan dan terkejut.

Bentuknya hampir mirip dengan sebuah poster pengumuman yang dipakai untuk mencari orang hilang, tetapi isinya benar-benar berbeda.

Di dalam poster tersebut terdapat foto Jennie saat ia masih berusia 6 tahun dan tulisan singkat seperti, 'siapapun yang berhasil membunuh gadis ini, saya akan memberikan anda bayaran sebanyak mungkin'. Dan ada nomor telepon yang mungkin bisa dihubungi di bagian bawah poster tersebut. Artinya, Jennie sudah menjadi incaran keluarga Kang sejak beberapa tahun yang lalu?

"Gila."

Eunwoo tiba-tiba menatap Jennie dengan pandangan yang sulit di artikan. "Mungkin ini salah satu alasan kenapa orang-orang di sekitar lo menggila dan pengen bunuh lo, Jen."

"Eunwoo... lo ngga ngincer gue juga, 'kan?"

°°°°°

"Lo yakin, Kun yang terakhir?"

Jennie mendatangi apartemen Taehyun pagi-pagi sekali hanya untuk menanyakan hal tersebut.

Pria Kang itu sedang berbaring malas di atas kasurnya. Ia baru pulang dari rumah sakit tadi malam dan berniat untuk beristirahat sampai besok siang—tapi ternyata Jennie malah datang dan merusak semua rencana tidurnya.

"Gue ngga tau."

Jennie menghela nafas kasar, "Gue udah teleponin lo berulang kali, tapi nomor lo ngga aktif. Kasih gue satu jawaban yang jelas, gue bener-bener pengen selesain semua secepatnya."

"Terus, gue harus jawab apa? Gue beneran ngga tau apa-apa, Jennie." balas Taehyun malas.

"Ngga, lo pasti tau." ucap Jennie kekeh. "Kasih gue satu petunjuk, please?"

"Sekarang umur lo berapa?"

"Kok tiba-tiba?" Jennie kembali menghela nafas kasar. "20 tahun."

Taehyun mengangguk paham, "Mungkin kejadian 14 tahun yang lalu bisa jadi jawabannya. Waktu itu, lo ketemu anak laki-laki aneh di taman."

"Kejadian yang mana?"

Taehyun hendak menjawab, namun ponselnya bergetar. Ia membuka pesan masuk tersebut lalu beralih menatap Jennie.

Jennie mengernyit, "Kenapa?"

"Gue rasa, Daniel udah tau semua hal yang berkaitan sama kecelakaan mobil kemarin."

"Maksud lo, sekarang Daniel lagi ngincer Momo Sana?"

°°°°°

"Momo! Sana!"

Sesampainya di apartemen, Jennie dan juga Taehyun langsung berpencar untuk mencari keberadaan Momo dan Sana.

"Gimana, Tae?"

Taehyun menggeleng, "Ngga ada."

"Ayo, balik ke parkiran."

"Mau kemana?"

Jennie menghela nafas panjang, "Kita cari ke rumah orang tua mereka."

Taehyun mengangguk, lalu ikut berlari berdampingan dengan Jennie menuju parkiran.

Jennie segera masuk ke dalam mobil milik Taehyun, sementara sang pemilik mobil masih berdiri di luar memperhatikan kaca depan mobilnya.

Dengan kesal, Jennie kembali turun dari mobil tersebut dan menghampiri Taehyun.

Jennie langsung merasa khawatir saat melihat ada banyak darah di kepala Taehyun, "Tae, lo kenapa?!"

"Ada sesuatu... dari atas apartemen ini."

Taehyun dan Jennie kompak mendongak, mereka melihat seorang pria berpakaian serba hitam sedang berdiri di balkon lantai atas apartemen tersebut dengan pisau yang dilumuri darah di tangannya.

Pria tersebut tiba-tiba menghilang lalu kembali dengan membawa karung besar di tangan kirinya.

Pria itu langsung menjatuhkan karung besar tersebut tanpa ragu dan kembali menghilang.

"Awas, Jennie!"

Jennie langsung menghindar saat karung besar tersebut hampir saja menimpa tubuh kecilnya.

Tanpa banyak pertimbangan, Jennie memberanikan diri untuk membuka karung tersebut.

Taehyun segera menghampiri Jennie dan mengelus punggungnya yang bergetar untuk memberinya sedikit ketenangan.

"Momo... Sana... "