WDI : O8

1.2K 230 18
                                    

"Kun?"

Kun segera menoleh ke belakang saat mendengar seseorang memanggil namanya.

"Ngapain ke sini?" tanyanya ketus.

Gadis tersebut berjalan mendekati Kun. Ia segera mendudukkan dirinya di atas rumput taman belakang sekolah, bersampingan dengan Kun.

Gadis tersebut mengedikkan bahunya. "Lagi cari angin aja. Ngapain duduk di rumput? Pantat lo lagi bisul?"

"Lo lagi ngawasin gue, 'kan? Lo beneran percaya sama mereka, Jen?"

"Kalo iya, gimana?"

"Mendingan lo pergi deh." ucap Kun malas.

Jennie terkekeh, "Gue juga bingung mau percaya sama siapa, Kun. Kalian semua selalu keliatan baik di depan gue."

"Tapi nyatanya, ada orang yang pura-pura baik diantara mereka semua."

"Termasuk lo, 'kan?"

Kun memutar bola matanya malas.

Jennie kembali terkekeh. Ia menatap langit lalu memejamkan matanya sebelum kembali berbicara. "Seharusnya, lo ngga pergi gitu aja pas di kantin tadi."

"Kenapa?"

"Percuma."

"Percuma?"

Jennie membuka matanya, lalu menoleh menatap Kun yang juga sedang menatapnya, "Itu cuma bikin mereka semua makin curiga sama lo."

"Termasuk lo?"

Jennie menggeleng pelan.

"Kenapa?"

"Ngga tau." Jennie tersenyum kecil. "Tapi gue yakin, lo bukan pelakunya. Belum ada bukti kuat yang bikin gue percaya kalo lo itu emang pelakunya. Tapi di sisi lain, gue juga masih ragu karena satu hal."

"Karena apa?"

Jennie menggeleng cepat. "Oh iya, lo udah nemu bukti belum?"

"Tapi lo beneran percaya sama gue, Jen?" tanya Kun mendadak mengganti topik pembicaraan.

Jennie mengangguk cepat.

Kun tersenyum hangat pada Jennie, "Gue janji, gue ngga bakal pernah ngecewain lo. Dan gue juga janji, gue bakal dapetin bukti itu secepatnya."

Jennie ikut tersenyum hangat. Semoga saja dugaanya tidak meleset lagi.

"Semoga aja lo bukan korban selanjutnya, Kun."





°°°°°




Kun dan Jennie berjalan berdampingan di sepanjang koridor sekolah. Sesekali, Jennie melontarkan berbagai macam candaan yang berhasil membuat Kun merasa senang dan terhibur.

Mereka berhenti melangkah saat melihat banyak sekali siswa yang berlarian dengan terburu-buru menuju gerbang sekolah.

"Sekarang 'kan belum jam pulang. Jangan-jangan mereka mau bolos lagi?" tanya Jennie heran.

Kun menatap Jennie lalu menggeleng, "Gue ngga tau. Mendingan kita ikutin mereka sekarang."

Jennie mengangguk. Ia segera berjalan mendahului Kun menuju gerbang sekolah, lebih tepatnya menuju area pos satpam.

Mata kucing milik Jennie langsung membulat sempurna saat baru saja sampai di sana. "Darah?"

"Permisi, ini ada apa ya?" tanya Jennie pada salah satu siswi yang ada di sana.

[✓] Who Did It - They Did ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang