WDI : O7

1.2K 239 7
                                    

Tak terasa, dua minggu sudah berlalu. Pagi ini, anak-anak SMA Galaxy telah kembali bersekolah seperti biasanya.

"Sepi ya, ngga ada Chungha." ucap Sejeong yang sedang mengaduk-ngaduk minumannya dengan tatapan kosong.

Seketika, nafsu makan mereka mendadak hilang.

Mereka semua kompak menghela nafas saat mendengar perkataan yang baru saja keluar dari mulut Sejeong. Perkataan Sejeong memang benar, sangat-sangat benar.

Joy menatap temannya satu persatu. Ia nampak gelisah sedari tadi. Ia pun menarik nafas panjang dan akhirnya bersuara, "Guys."

"Apa?" sahut Yerin.

Joy menggigit bawah bibirnya ragu sebelum mulai berbicara, "Gue mau cerita. Akhir-akhir ini, gue sering banget dapet teror, bahkan hampir tiap hari..."

"Gue juga, Joy." balas mereka semua kompak, kecuali Jennie, Rowoon, dan Wonwoo yang justru terlihat kebingungan.

Daniel menggebrak meja kantin dengan keras, "Gue juga, anjrot!"

"Daniel!" tegur Rowoon.

"Maaf, Hehe,"

"Teror? Teror apa? Lo juga kena, Kun?" tanya Jennie pada Kun.

Kun mengangguk, "Iya. Kemarin malem ada yang iseng ketuk-ketuk jendela kamar gue. Pas gue liat keluar, eh malah ngga ada siapa-siapa di luar sana. Dua hari sebelumnya juga sama kayak gitu."

"Kalian ngga kena? Rowoon? Wonwoo? Jennie?" tanya Hoshi heran.

Rowoon, Wonwoo dan Jennie menggeleng kompak.

"Berarti hampir semua orang di sini dapet teror itu. Kira-kira mereka kena juga ngga ya?" tanya Jennie hampir terdengar seperti bergumam.

Dahi Wonwoo mengernyit, "Mereka?"

"Iya, mereka. Jeongyeon, Sana, Momo, Ten, Jun, Youngjae sama Woozi."

"Eh, bentar-benar! Ketuk-ketuk jendela doang, Kun?! Apaan banget, njir! Lah gue dapet paket pembalut cewe, mana masih ada darahnya lagi! Jorok banget, jing!" seru Daniel merasa kesal.

Hanbin dan Jaehwan langsung tertawa terbahak-bahak setelah mendengar cerita tentang teror yang terjadi pada Daniel. Menurut mereka, cerita itu lucu dan sedikit menggelikan.

"Kenapa ketawa?! Jangan-jangan kalian yang neror gue ya?!"

Hanbin menunjuk dirinya sendiri, "Gue neror lo? Ngga ada kerjaan banget, nyed! Gue juga kena teror kali!"

Jaehwan mengangguk setuju.

"Oh, ya? Lo juga diteror 'kan, Bin? Gimana-gimana, hm? Coba sini ceritain." tanya Daniel terdengar seperti ingin memojokkan Hanbin.

Hanbin langsung berhenti tertawa dan terlihat sedikit gelisah. Pria itu tiba-tiba menggaruk tenguknya, "I-itu..."

"Itu apa?"

Sempat Hening beberapa detik sebelum akhirnya Jennie kembali membuka suara.

"Apa, Bin?"

"Lampu.. Lampu dirum─,"

"Apa, Bin?!" tanya Joy geram.

"Gue duluan!" pamit Hanbin sambil berlari terburu-buru meninggalkan kantin.

"Wah, mencurigakan! Harus gue buntutin nih!"

Setelah mengatakan hal tersebut, Daniel segera bangkit dari kursinya dan berlari mengejar Hanbin.




°°°°°




"HANBIN! WOY TUNGGU!"

[✓] Who Did It - They Did ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang