WDI : 18

1K 233 11
                                    

"Jennie!"

Jennie membalikkan tubuhnya saat mendengar seseorang memanggil namanya dengan lantang. Ia mengernyit, lalu segera mengecek jam tangannya, ternyata sekarang masih pukul 09.55 pagi. Lalu, kenapa pria yang memanggilnya itu malah ada di sini?

"Lo... lo udah pulang?"

"Bolos."

Jennie mengangguk kikuk, "Gue masuk dulu ya."

"Jun ngajak lo kemana?" tanya pria itu sambil mencekal pergelangan tangan Jennie yang hendak masuk ke dalam apartemennya.

"Ngga kemana-mana. Jun cuma ngasih hadiah titipan dari Momo buat gue."

"Beneran?" tanya pria tersebut ragu.

Jennie mengangguk kecil, lalu menunjukkan tas kecil dibawanya, "Beneran."

Pria tersebut hanya bisa mengangguk pasrah dan melepaskan cekalannya pada lengan Jennie. Pria itu tahu, Jennie sedang berbohong.

"Gue minta maaf karena tiba-tiba ngilang di sekolah." Jennie menghela nafas panjang, lalu kembali berkata, "Tapi, gue bener-bener cape, Won. Gue mau istirahat sekar─,"

"Oke, terserah lo."


°°°°°




Sesampainya di dalam kamar, Jennie langsung membanting tubuhnya ke atas kasur dengan asal. Ia menghela nafas pelan lalu memejamkan kedua matanya, mencoba kembali menjernihkan isi pikirannya.

Jennie perlahan membuka matanya kembali lalu menatap langit-langit kamarnya dengan penuh kekhawatiran.

Tidak, Jennie bukan khawatir karena Jun telah membawanya ke suatu tempat. Tetapi, Jennie khawatir karena Jun telah menunjukkan sesuatu yang membuatnya merasa terkejut sekaligus khawatir di waktu yang bersamaan.

Jun menunjukkan beberapa bukti yang telah ia kumpulkan selama ini. Ternyata, Jun memiliki cukup banyak bukti tentang pelaku itu yang ia simpan dengan aman di dalam rumahnya, di dalam kamar pribadinya.

Jun juga telah memasang cctv tersembunyi di rooftop sekolah, jauh hari sebelum Jennie melakukannya di hari ini.

"Jen."

"Ya ampun, Wonwoo. Lo bisa pergi? Gue mau tidur." ucap Jennie sambil membungkus dirinya menggunakan selimut tebal.

Wonwoo berjalan mendekati Jennie dan ikut berbaring di sampingnya. "Jun udah nunjukkin semuanya?"

"Maksud lo?"

"Buka dulu selimutnya."

Jennie menurut, ia langsung melepaskan selimut yang menggulung di tubuhnya.

"CCTV tersembunyi di rooftop, jaket yang sering dipake si pelaku, lambang di jaket sama dipisau─,"

"Lo tau semuanya?!" tanya Jennie sedikit berteriak.

"Itu emang rencana kita."

Jennie mengernyit, "Kita?"

"Kita berlima. Gue, Rowoon, Kun, Jun, Ten." jawab Wonwoo yang membuat Jennie kembali terkejut.

"Ten juga?! Anjir, gue kira dia pelakunya."

"Bukan."

"Terus, kenapa kalian ngga ngajak gue? Kenapa yang lainnya juga ngga diajak?"

"Bahaya, Jennie."

"Ya tapi kan gue pengen ikut!"

"Dasar, keras kepala."

"Apa?!"

"Oke terserah, gue lagi yang salah."

Wonwoo segera bangkit dari kasur dan berjalan keluar dari dalam kamar Jennie dengan acuh.

"Lah, kok malah lo yang sewot sih, Won?"

"Bodo amat!"

Ting!

GUE BUKAN PELAKUNYA! (20)

Chungha
Mau liat proses pembunuhan secara langsung?
[Send a location]
10.00 AM.

"WONWOOO! NEBEEENG!"



°°°°°



"Lah, kalian juga ke sini?" tanya Jennie saat melihat teman-temannya yang lain juga datang ke bangunan tua itu.

"Bolos." balas Hanbin ketus.

"O-oh, oke."

"Sejeong sama Doyoung ngga ikut?" tanya Rowoon saat merasa ada yang kurang.

"Lah, gue ngga tau. Gue kira, mereka udah nyampe ke sini duluan." jawab Daniel seadanya.

"Kun ngga bisa ikut. Joy juga ngga ikut, dia─, " Rowoon tidak melanjutkan ucapannya karena takut menyinggung perasaan seseorang.

Jennie melirik Rowoon yang juga sedang meliriknya. Jennie tersenyum kecil seolah-olah menandakan bahwa dia baik-baik saja.

"Lama banget, si pelakunya belum muncul juga." ucap Daniel mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

Wonwoo mengangguk setuju. "Hampir lima menit kita cuma berdiri di sini."

DOR!

Rowoon dan Wonwoo segera berlari memasuki bangunan tua tersebut begitu mendengar suara peluru dilepaskan.

Setelah masuk ke dalam, mereka berdua langsung berpencar menelusuri bangunan itu untuk mencari tahu dimana suara tembakan tersebut berasal.

"Di sini!"

Jennie, Daniel dan Hanbin kompak berlari menuju ruangan yang dimaksud Rowoon.

"J-jun..."

Mereka semua membeku di tempat saat melihat pemandangan yang sangat mengerikan di hadapannya.

Ternyata apa yang dikhawatirkan Jennie benar-benar terjadi.







Jun telah tewas di hadapan mereka dengan luka tembak di bagian kepalanya.

Tapi, siapa yang melakukannya?

Tidak ada siapapun di sana sejak awal, selain mereka berlima.

[✓] Who Did It - They Did ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang